Bismillahirrohmaanirrohiim

Tampilkan postingan dengan label ADAB DAN HADITS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ADAB DAN HADITS. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Februari 2014

التواضع من أخلاق الكرام | Tawadlu' Adalah Sebagian Dari Akhlaq Yang Mulia

A). DILARANG MEMUJI ORANG SECARA BERLEBIHAN

حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنِي شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ مُطَرِّفَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَنْتَ سَيِّدُ قُرَيْشٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّيِّدُ اللَّهُ قَالَ أَنْتَ أَفْضَلُهَا فِيهَا قَوْلًا وَأَعْظَمُهَا فِيهَا طَوْلًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيَقُلْ أَحَدُكُمْ بِقَوْلِهِ وَلَا يَسْتَجِرُّهُ الشَّيْطَانُ.
{رواه احمد في مسنده.  أبو داود واللفظ له رقم الحديث : 4806 في الأدب باب كراهية التمادح. والنسائي في كتابه عمل اليوم والليلة، رقم الحديث : 245. وابن السني في كتابه عمل اليوم والليلة، رقم الحديث : 387}

Telah menceritakan kepada kami Hajjaj telah menceritakan kepadaku Syu’bah berkata, saya telah mendengar Qatadah berkata, saya telah mendengar Mutharrif bin Abdulloh bin Asy-Syikhir menceritakan dari Bapaknya berkata, Datang seorang laki-laki kepada Nabi Shallallohu’alaihiwasallam lalu berkata :

‘Engkaulah Tuan Kaum Quraisy,

Lalu Nabi Shallallohu’alaihiwasallam bersabda :

“Sesungguhnya hakekat Tuan adalah Alloh”

Lalu laki-laki tersebut berkata :

“Engkau adalah oang yang paling utama perkataannya di antara mereka dan yang paling agung kemampuannya”

Rasulullohu Shallallohu’alaihiwasallam bersabda:

“Hendaklah kalian hati-hati dalam perkataannya (berkata sewajarnya dengan tidak berlebihan), jangan sampai disesatkan oleh setan.”
{HR. Ahmad dalam Kitab Musnadnya. Abu Dawud no. 4806 dan teks hadits miliknya. Nasa'i dalam Kitabnya Amalu Al Yaum Wa Al Lailah no. 245. Dan Ibnu Sunni dalam Kitabnya Amalu Al Yaum Wa Al Lailah no. 387}


CATATAN :

Imam Al Khothobiy mengatakan :

Yang dimaksudkan oleh Rasulullah tentang hakikat tuan itu adalah Allah Tabaraka Wa Ta'ala, dan sesungguhnya semua ciptaan-Nya adalah makhluqnya. Apabila beliau Rasulullah  melarang memanggilnya Sayyid (Tuan) bersamaan dengan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wasallama : Aku adalah Tuan Anak Adam, dikarenakan mereka baru masuk islam, dan mereka mengkategorikan atau menghitung bahwa sesungguhnya predikat tuan, dengan sebab adanya status kenabian itu, seperti dalam sebab-sebab yang bersifat keduniaan, dan mereka mempunyai pemimpin-pemimpin yang mereka agungkan dan mereka anut perintah-perintahnya.
{Lihat Kitab من بذل المجهود  : 5/ 242}

Imam Mula Aliy Al Qariy Al Hindiy Al Hanafiy mengatakan :

Dan ini tidak terlepas dari sifat majaziyyah yang disandarkan khusus dengan mempreoritaskan seseorang dibandingkan  dengan manusia yang lain, seperti ketika beliaumengatakan : Aku adalah Tuan Anak Adam, bukan karena sombong, akan tetapi sekedar Tahadduts Binni'matillah (memperlihatkan nikmat yang telah diberikan oleh Allah karena Allah suka terhadap makhluq-Nya yang menggunakannya), dan jika tidak demikian, maka akan menjadi sebaliknya.

Imam Bukhariy meriwayatkan dari Jabir : Sesungguhnya Sayyidina Umar berkata : Abu Bakar adalah Tuan kami, dan beliau Tuan kami telah memerdekakan Bilal bin Rabbah.


B). MEMUJI BERLEBIHAN AKIBATNYA SAMA DENGAN MEMENGGAL LEHER SAUDARANYA

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ

مَدَحَ رَجُلٌ رَجُلًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَقَالَ وَيْحَكَ قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ مِرَارًا إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ مَادِحًا صَاحِبَهُ لَا مَحَالَةَ فَلْيَقُلْ أَحْسِبُ فُلَانًا وَاللَّهُ حَسِيبُهُ وَلَا أُزَكِّي عَلَى اللَّهِ أَحَدًا أَحْسِبُهُ إِنْ كَانَ يَعْلَمُ ذَاكَ كَذَا وَكَذَا.
{رواه احمد في مسنده، رقم الحديث : 18548، 23293، 23299. ومسلم، رقم الحديث : 5323. وابن حبان في صحيحه، رقم الحديث : 972. والبيهقي في الصغرى : 43، وفي الكبرى : 3/ 375، رقم : 6056. والبزار في البحر الزحام بمسند البزار، رقم : 1867. والطبراني في الأوسط، رقم : 3978. والدارمي، رقم : 2792. وابن أبي شيبة في مسنده، رقم : 479. وابن القيم في الثبات عند الممات : 18}

Hadis riwayat Abu Bakrah رضي الله عنه, beliau  berkata :

Seorang lelaki memuji orang lain di hadapan Nabi صلی الله عليه وسلم maka beliau bersabda :

Celaka kamu! Kamu telah memenggal leher temanmu, kamu telah memenggal leher temanmu! Beliau mengucapkannya berulang-ulang. Apabila seorang di antara kamu terpaksa harus memuji temannya, hendaklah ia berkata :

Aku mengetahui kebaikan si Fulan namun Allah lebih mengetahui keadaannya, dan aku tidak memberikan kesaksian kepada siapa pun yang aku ketahui di hadapan Allah karena Allah lebih mengetahui keadaannya yang sebenarnya.
{HR. Ahmad no. 18548, 23293, 23299. Muslim no. 5323. Ibnu Hibban no. 972. Baihaqiy fil kubro : 3/ 370, no. 6065. Al Bazzar no. 1867. Al Darimiy no. 2692. Thabaraniy fil Ausath no. 3978. Ibnu Abi Syaibah dalam musnadnya no. 479. Ibnul Qayyim Al Jauziy dalam Al Tsabat Inda Al Mamat hal. 18}


C). ADAB-ADAB TATAKRAMA KEPADA RASULULLAH | صلى اللّه عليه وسلم

لاَ تَطْرُوْنِي كَمَا أَطَرَتِ النَّصَارَى عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ

“Janganlah kalian memujiku sebagimana pujian yang diberikan kaum nashrani kepada ‘Isa ibn Maryam,”

Sebagian kalangan memahami sabda Nabi Shalallahu 'alaihi wasallama di atas sebagai larangan memuji beliau SAW dan mengkategorikan pujian kepada beliau sebagai sanjungan berlebihan yang bisa mengarah pada kemusyrikan dan memahami bahwa orang yang memuji beliau, melebihkan derajatnya di atas manusia biasa, menyanjung dan mensifati beliau dengan sifat-sifat yang berbeda dari yang lain, telah melakukan praktik bid’ah dalam agama Islam dan melanggar sunnah sayyidil mursalin Muhammad Shalallaahu 'alaihi wasallama.

Persepsi di atas adalah sebuah kesalahfahaman dan mengindikasikan dangkalnya pandangan orang yang memiliki persepsi demikian. Mengapa ? Karena Nabi Shalallaahu 'alaihi wasallama melarang pujian kepada beliau sebagaimana ummat nashrani memuji ‘Isa ibn Maryam saat mereka mengatakan : Isa adalah anak Allah. Makna dari hadits di atas adalah sesungguhnya orang yang memuji Nabi dan mensifatinya dengan sifat yang diberikan ummat nashrani kepada Nabi mereka berarti orang tersebut sama dengan mereka.

Adapun orang yang memuji dan mensifati beliau dengan karakter yang tidak mengeluarkan beliau dari substansi kemanusiaan seraya meyakini bahwa beliau adalah hamba dan utusan Allah serta menjauhi keyakinan ummat nashrani maka pasti ia adalah sebagian dari orang yang paling sempurna ketauhidannya.

 دَعْ مَا اِدَّعَتْهُ النَّصَارَى فِيْ نَبِيِّهِمْ      وَاحْكُمْ بِمَا شِئْتَ مَدْحًا فِيْهِ وَاحْتَكِمْ

فَاِنَّ فَضْلَ رَسُوْلِ اللهِ لَيْسَ لَهُ      حَدٌّ فَيُعَرِّبُ عَنْهُ نَاِطقٌ بِفَمٍّ

فَمَبْلَغُ الْعِلْمِ فِيْهِ أَنَّهُ بَشَرٌ      وَ أَنَّهُ خَيْرُ خَلْقِ اللهِ كُلِّهِمْ

·  Buanglah keyakinan ummat nashrani terhadap Nabi mereka.

Berilah beliau pujian sesukamu

·         Karena keutamaan Rasulullah tidak memiliki batas

Hingga mampu diungkapkan dengan lisan

·         Batas pengetahuan kita adalah beliau manusia.

Dan beliau adalah paling mulianya mahluk

Alloh  sendiri telah memuji Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallama dalam firman-Nya

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung“
( Q.S.Al.Qalam : 4 )

Alloh menyuruh bersikap sopan dalam berbicara dan memberi jawaban terhadap Rosul:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih darisuara Nabi”. ( Q.S.Al.Hujuraat : 2 )

Alloh juga melarang kita bersikap kepada beliau sebagaimana sikap sebagian kita kepada sebagian yang lain, atau memanggil beliau sebagaimana sebagian kita memanggil sebagian yang lain. Allah berfirman :

لا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا

“Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian ( yang lain ).”
( Q.S.An.Nuur : 63 )

Allah juga mengecam mereka yang menyamakan Nabi dengan orang lain dalam interaksi sosial dan tata cara pergaulan :

إِنَّ الَّذِينَ يُنَادُونَكَ مِنْ وَرَاءِ الْحُجُرَاتِ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar ( mu ) kebanyakan mereka tidak mengerti.”
( Q.S.Al.Hujuraat : 4 )

Para sahabat yang mulia adalah orang-orang yang menyanjung Nabi shalallaahu 'alaihi wasallama. Hassan ibn Tsabit radliyyallaahu 'anmembacakan syairnya :

أَغَرُّ عَلَيْهِ لِلنُّبُوَّةِ خَاتَمٌ     مِنَ اللهِ مَشْهُوْدٌ يَلُوْحُ وَ يُشْهَدُ

وَضَمَّ اْلإِلَهُ اِسْمَ النَّبِيِّ اِسْمَهُ    إِذَا قَالَ فِي الْخَمْسِ الْمُؤَذِّنُ أَشْهَدُ

وَشَقَّ لَهُ مِنِ اسْمِهِ ليجله    فَذُو الْعَرْشِ مَحْمُوْدٌ وَ هَذَا مُحَمَّدٌ

نَبِيٌّ أَتَانَا بَعْدَ يَأْسٍ وَفَتْرَةٍ     مِنَ الرُّسُلِ وَاْلأَوْثَانُ فِي اْلأَرْضِ تُعْبَدُ

فَأَمْسَى سِرَاجًا مُسْتَنِيْرًا وَهَادِيًا     يَلُوْحُ كَمَا لاَحَ الصَّقِيْلُ الْمُهَنِّدُ

فَأَنْذَرَنَا نَارًا وَ بَشَّرَ جَنَّةً      وَ عَلَّمَنَا اْلإِسْلاَمَ فَلِلَّهِ نَحْمَدُ

·         Orang yang bersinar wajahnya dan ada cap kenabian

  dari Allah yang terlihat cemerlang.

·         Allah menggabungkan nama beliau dengan nama-Nya

Ketika muadzin mengumandangkan Asyhadu, lima kali dalam sehari

·          Sebagai penghormatan, dari nama-Nya Tuhan memberikan kepada Nabi

 Maka Tuhan pemilik ‘arsy itu Dzat yang dipuji dan beliau orang yang banyak dipuji.

·         Beliau adalah Nabi yang datang setelah masa kekosongan

dari para rasul, pada saat arca-arca disembah di muka bumi.

·         Beliau adalah pelita yang menyinari dan petunjuk

yang mengkilap bak pedang India.

·         Beliau mengancam dengan neraka dan memberi kabar bahagia dengan sorga

dan mengajarkan Islam kepada kami, maka hanyalah untuk Allah segala pujian.

Selanjutnya Hassan juga mengatakan :

يَا رُكْنَ مُعْتَمِدٍ وَعِصْمَةَ لاَئِذٍ     وَمَلاَذَ مُنْتَجِعٍ وَجَارَ مُجَاوِرٍ

يَا مَنْ تَخَيَّرَهُ اِْلإَلهُ لِخَلْقِهِ       فَحَبَاهُ بِالْخُلُقِ الزَّكِيِّ الطَّاهِرِ

أَنْتَ النَّبِيُّ وَ خَيْرُ عَصَبَةِ آدَمَ      يَا مَنْ يَجُوْدُ كَفَيْضِ بَحْرٍ زَاخِرٍ

مِيْكَالَ مَعَكَ وَجِبْرَئِيْلَ كِلاَهُمَا     مَدَدٌ لِنَصْرِكَ مِنْ عَزِيْزٍ قَادِرٍ

·         Wahai pilar penyangga dan pelindung

orang yang berlindung, tempat orang meminta bantuan dan tetangga bagi yang berdampingan

·         Wahai orang yang dipilih Tuhan untuk makhluk-Nya

Allah telah memberimu perilaku yang bersih dan suci

·         Engkau adalah Nabi dan sebaik-baik keturunan Adam

 Wahai orang yang berderma laksana limpahan samudera yang pasang

·          Mikail dan Jibril senantiasa bersamamu

sebagai bantuan dari Dzat Yang Maha Perkasa dan Kuasa untuk menolongmu

 Shafiyyah binti ‘Abdil Muththallib meratapi dan menyebut-nyebut kebaikan Rasulullah shalallaahu 'alaihi wasallama :

أَلاَ يَا رَسُوْلَ اللهِ كُنْتَ رَجَاءَنَا    وَ كُنْتَ بِنَا بَرًّا وَلَمْ تَكُ جَافِيًا

وَكُنْتَ رَحِيْمًا هَادِيًا وَمُعَلِّمًا     لَبَّيْكَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ مَنْ كَانَ بَاكِيًا

صَدَقْتَ وَبَلَغْتَ الرِّسَالَةَ صَادِقًا   رَمْتَ صَلِيْبَ الْعُوْدِ أَبْلَجَ صَافِيًا

فِدًى لِرَسُوْلِ اللهِ أُمِّيْ وَخَالَتِيْ    وَ عَمِّىْ وَ آباَئِيْ وَ نَفْسِيْ وَمَالِيَا

لَعَمْرُكَ مَا أَبْكِى النِّبِيَّ لِفَقْدِهِ    وَلَكِنْ لَمَّا أَخْشَى مِنَ الْهَرَجِ آتِيًا

كَأَنَّ عَلَى قَلْبِيْ لَذِكْرُ مُحَمَّدِ    وَ مَا خِفْتُ بَعْدَ النَّبِيِّ مُطَاوِيًا

فَلَوْ أَنَّ رَبَّ النَّاسِ أَبْقَى نَبِيَّنَا    سَعِدْنَا وَ لَكِنْ أَمْرُهُ كَانَ مَاضِيًا

عَلَيْكَ مِنَ اللهِ السَّلاَمُ تَحِيَّةً    وَاُدْخِلْتَ جَنَّاتٍ مِنَ الْعَدْنِ رَاضِيًا

أَفَاطِمُ صَلَّى الله ُرَبُّ مُحَمَّدٍ     عَلَى جَدَثٍ أَمْسَى بِطَيْبَةَ ثَاوِيًا

·         Wahai Rasulullah, engkau adalah harapan kami

 Engkau baik pada kami dan tidak kasar

·         Engkau pengasih, pembimbing dan pengajar

Hendaklah menangis sekarang orang yang ingin menangis

·         Engkau jujur, engkau telah menyampaikan risalah dengan jujur

Engkau telah melemparkan kayu salib yang mengkilap

·         Ibu, bibi, paman, ayah,

diriku dan hartaku menjadi tebusan untuk Rasulullah

·         Sungguh, aku tak menangisi kematian Nabi

Namun aku khawatir akan datangnya kekacauan

·         Di hatiku seolah-olah ada ingatan Muhammad

.Sesudah kematian beliau, aku tak takut pada kesusahan yang terpendam

·         Jika Allah mengekalkan Nabi kami

Kami akan bahagia, tapi urusan beliau telah berlalu

·         Salam dari Allah untukmu, sebagai ungkapan penghormatan

Engkau telah dimasukkan ke surga ‘Adn dengan suka cita

·         Wahai Fathimah, Allah Tuhan Muhammad telah menyampaikan shalawat

Atas kuburan yang berada di Thaibah

Ibnu Sa’d dalam Al Thabaqaat menyatakan bahwa bait-bait Shofiah ini adalah milik ‘Urwa binti Abdil Muththallib.

Ka’b ibn Zuhair menyanjung Nabi dalam qasidah populernya yang prolognya Sebagai berikut :

بِاَنْتِ سُعَادُ فَقَلْبِيْ الْيَوْمَ مَتْبُوْلٌ    مُتَيَّمٌ إِثْرَهَا لَمْ يُفِدْ مَكْبُوْلٌ

أُنْبِئْتُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ أَوْعَدَنِيْ    وَالْعَفْوُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ مَأْمُوْلٌ

إِنَّ الرَّسُوْلَ لَنُوْرٌ يُسْتَضَاءُ بِهِ    مُهَنِّدٌ مِنْ سُيُوْفِ اللهِ مَسْلُوْلٌ

فِيْ عَصَبَةٍ مِنْ قُرَيْشٍ قَالَ قَائِلُهُمْ     بِبَطْنِ مَكَّةَ لَمَّا أَسْلَمُوْا زَوَلُوْا

يَمْشُوْنَ مَشَى الْجَمَاِل الزَّهْرُ يَعْصِمُهُمْ      ضَرْب إذا عود السود التنابيل

·         Su’ad telah bercerai maka hatiku kini merasa sedih,

 diperbudak dan terbelenggu.Pengaruhnya tak bisa ditebus

·          Aku dikabari bahwa rasulallah menjanjikanku

Ampunan dapat diharapkan di sisi Rasulullah

·         Sungguh Rasulullah adalah cahaya yang menyinari

 Laksana pedang India dari beberapa pedang Allah, yang terhunus

·         Dalam kelompok suku Qurays di mana salah satu mereka berkata

Di dalam Makkah saat masuk Islam mereka berhijrah

·          Mereka berjalan seperti unta yang berkemilau. Mereka terlindungi

 oleh pukulan saat orang-orang negro yang pendek berusia lanjut.

Dalam riwayat Abu Bakar ibn Hanbali bahwasanya saat Zuhair sudah datang pada bait :

إِنَّ الرَّسُوْلَ لَنُوْرٌ يُسْتَضَاءُ بِهِ       مُهَنِّدٌ مِنْ سُيُوْفِ اللهِ مَسْلُوْلٌ

·         Sungguh Rasulullah adalah cahaya yang menyinari

Laksana pedang India dari beberapa pedang Allah, yang terhunus

Maka, Rasulullah melemparkan selimut yang melekat pada badannya kepada Ka’ab dan bahwa Mu’awiyah menawarkan 10.000 dirham kepada Ka’ab untuk memiliki selimut tersebut. “Saya tidak akan memprioritaskan siapapun dengan Rasulullah,” kata Ka’ab. Waktu Ka’ab meninggal dunia Mu’awiyah mengambil selimut tersebut dari ahli warisnya dengan memberi 20.000 dirham kepada mereka.

Rasulullah juga memuji dirinya sendiri.

Beliau berkata :

أَنَا خَيْرُ أَصْحَابِ الْيَمِيْنِ

“Saya adalah sebaik-baik kelompok kanan ( Ashabul Yamin )”

أَنَا خَيْرُ السَّابِقِيْنَ

“Saya adalah sebaik-baik orang dahulu.

”أَنَا أَثْقَى وَلَدِ آدَمَ وَأَكْرَمُهُمْ عَلَى اللهِ وَلاَ فَخْرَ

“Saya adalah anak cucu Adam yang paling bertaqwa dan paling mulia di sisi Allah, namun saya tidak merasa angkuh.”
{HR Al Turmudzi dan Al Baihaqi dalam Al Dalaail}

أَنَا أَكْرَمُ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ وَلاَ فَخْرَ

“Saya adalah orang paling mulia dari generasi awal dan akhir, namun aku tidak merasa angkuh.”
{HR. AL Turmudzi dan Al Darimi}

لَمْ يَلْتَقِ أ َبَوَىَّ عَلَى سِفَاحٍ قَطُّ  

“Kedua orang tuaku sama sekali tidak pernah melakukan perzinahan.” HR Ibnu ‘Umar Al ‘Adani dalam Musnadnya.

KEUTAMAAN PARA SAHABAT NABI & LARANGAN MENCACI MAKI MEREKA

A)• Definisi Sahabat Nabi

كُّلَّ مُسْلِمٍ رَأَى رَسُولَ الله  فَهُوَ مِنَ الصَّحَابَةِ | Setiap Muslim Yang Melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Dia Adalah Sahabat

Imam Ibnu Shalah rahimahullah mengatakan:

أَنَّ كُّلَّ مُسْلِمٍ رَأَى رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم فَهُوَ مِنَ الصَّحَابَةِ

Setiap muslim yang melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka dia adalah sahabat.
{Lihat Muqaddimah Ibnu Shalah}

Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan:

وَالصَّحَابِي: مَنْ رَأَى رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم فِي حَالِ إِسْلَامِ الرَّاوِي، وَإِنْ لَمْ تَطُلْ صُحْبَتُهُ لَهُ، وَإِنْ لَمْ يَرْوِ عَنْهُ شَيْئاً.

هذا قَوْلُ جُمْهُورِ الْعُلَمَاءِ، خَلَفاً وَسَلَفاً. وَقَدْ نَصَّ عَلَى أَنَّ مُجَرَّدِ الرُّؤْيَةِ كَافٍ فِي إِطْلَاقِ الصَّحَبَةِ: اَلْبُخَارِي وَأَبُو زُرْعَةَ، وَغَيْرُ وَاحِدٍ مِمَّنْ صَنَّفَ فِي أَسْمَاءِ الصَّحَابَةِ، كَابْنِ عَبْدِ الْبَرِّ، وَابْنِ مَنْدَةَ وَأَبِي مُوسَى الْمَدِينِي، وَابْنِ الْأَثِيرِ فِي كِتَابِهِ ” الْغَابَة فِي مَعْرِفَةِ الصَّحَابَة ” . وَهُوَ أَجْمَعُها وَأَكْثَرُهَا فَوَائِدَ وَأَوْسَعُهَا. أَثَابَهُمُ الله أَجْمَعِينَ.

Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika masa Islamnya meskipun tidak lama ia menemani beliau, dan meskipun tidak meriwayatkan sesuatu pun dari beliau (shallallahu ‘alaihi wa sallam).

Definisi ini adalah pendapat jumhur ulama baik yang belakangan maupun yang terdahulu.

Dan bahkan sejumlah ulama menyatakan bahwa semata melihat Nabi shallallahu ‘alaihi sudah cukup untuk dimutlakkan padanya gelar sahabat Nabi (shallallahu ‘alaihi wa sallam) seperti al-Bukhari, Abu Zur’ah, dan selain mereka dari para penyusun nama-nama sahabat seperti Ibnu ‘Abdil Barr, Ibnu Mandah, Abu Musa al-Madini, dan Ibnul Atsir dalam kitabnya al-Ghabah fi Ma’rifat ash-Shahabah, ktab ini adalah kitab yang paling lengkap dan paling banyak faedah serta paling luas. Semoga Allah memberikan pahala kepada mereka.
{Lihat Kitab Baa’itsul Hatsits}.

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah memberikan definisi sahabat:

“Dan pendapat yang paling benar (dari sejumlah definisi) yang aku dapati bahwa sahahabat adalah orang yang bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beriman kepadanya serta mati di atas Islam.”
{Lihat Kitab Nukhbatul Fikar}




B)• Larangan Mencaci Maki Para Sahabat Nabi

لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي | Jangan Kalian Caci Maki Sahabat Sahabatku

١• حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ , حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، عَنْ الْأَعْمَشِ ، قَالَ : سَمِعْتُ ذَكْوَانَ يُحَدِّثُ ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ " .
{رواه البخاري برقم : 3397، واللفظ له. ومسلم برقم : 4611}

01• Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abi Iyas. Telah menceritakan kepada kami Syu'bah. Dari A'masy, beliau berkata : Aku mendengar Dzakwan menceritakan dari Sa'id Al Khudriy radliyyallahu 'anhu, beliau berkata : Rasulullah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda :

Jangan kalian mencaci maki sahabat-sahabatku, apabila sekiranya engkau infak-kan emas segunung uhud, maka tidak akan menyamahi satu mud dari mereka, dan tidak menyamai separo mud.
[HR. Bukhariy no. 3397. Dan Muslim no. 4611]

٢• حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ ، عَنْ أَبِي مُوسَى ، عَنِ الْحَسَنِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَصْحَابِهِ : " أَنْتُمْ فِي النَّاسِ كَالْمِلْحِ فِي الطَّعَامِ " , قَالَ : ثُمَّ قَالَ الْحَسَنُ : وَلَا يَطِيبُ الطَّعَامُ إلَّا بِالْمِلْحِ , ثُمَّ يَقُولُ الْحَسَنُ : كَيْفَ بِقَوْمٍ ذَهَبَ مِلْحُهُمْ ؟ ! .
{رواه ابن أبي شيبة في مسنده رقم الحديث: 31725}

02• Telah menceritakan kepada kami Husain bin Aliy. Dari Abi Musa. Dari Al Hasan, beliau berkata : Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallama bersabda kepada para sahabatnya :

Kalian dikalangan manusia adalah ibarat garam didalam makanan. Rawi (Abi Musa) berkata : Lalu Al Hasan berkata : Tiada ada kelazatan didalam makanan tanpa garam. Kemudian Al Hasan mengatakan : Bagaimana dengan nasib sebuah kaum yang kehilangan garam mereka?
{HR. Ibnu Abi Syaibah no. 31725}

٣• حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ أَبَانَ كُلُّهُمْ عَنْ حُسَيْنٍ قَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ الْجُعْفِيُّ عَنْ مُجَمَّعِ بْنِ يَحْيَى عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ صَلَّيْنَا الْمَغْرِبَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قُلْنَا لَوْ جَلَسْنَا حَتَّى نُصَلِّيَ مَعَهُ الْعِشَاءَ قَالَ فَجَلَسْنَا فَخَرَجَ عَلَيْنَا فَقَالَ مَا زِلْتُمْ هَاهُنَا قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّيْنَا مَعَكَ الْمَغْرِبَ ثُمَّ قُلْنَا نَجْلِسُ حَتَّى نُصَلِّيَ مَعَكَ الْعِشَاءَ قَالَ أَحْسَنْتُمْ أَوْ أَصَبْتُمْ قَالَ فَرَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ وَكَانَ كَثِيرًا مِمَّا يَرْفَعُ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ النُّجُومُ أَمَنَةٌ لِلسَّمَاءِ فَإِذَا ذَهَبَتْ النُّجُومُ أَتَى السَّمَاءَ مَا تُوعَدُ وَأَنَا أَمَنَةٌ لِأَصْحَابِي فَإِذَا ذَهَبْتُ أَتَى أَصْحَابِي مَا يُوعَدُونَ وَأَصْحَابِي أَمَنَةٌ لِأُمَّتِي فَإِذَا ذَهَبَ أَصْحَابِي أَتَى أُمَّتِي مَا يُوعَدُونَ
{أخرجه أحمد : 4/398 ، رقم 19584، ومسلم (4/1961 ، رقم 2531 أو 4596، واللفظ له. وأخرجه أيضًا : البزار (8/104 ، رقم :  3102، وابن حبان (16/234 ، رقم :  7249}

03• Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim dan 'Abdullah bin 'Umar bin Aban seluruhnya dari Husain dia berkata; Abu Bakr Telah menceritakan kepada kami Husain bin 'Ali Al Ju'fi dari Mujamma' bin Yahya dari Sa'id bin Abu Burdah dari Abu Burdah dari Bapaknya dia berkata; "Kami pernah melaksanakan shalat berjama'ah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian kami berkata; 'Sebaiknya kami duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil menunggu waktu shalat Isya'. Bapak Abu Burdah berkata; 'Kami duduk-duduk di masjid, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami seraya bertanya: 'Kalian masih di sini? ' Kami menjawab, Benar ya Rasulullah! Kami telah melaksanakan shalat Maghrib berjamaah bersama engkau. Oleh karena itu kami memilih untuk duduk-duduk di masjid sambil menunggu shalat Isya berjamaah dengan engkau." Rasulullah pun berkata: "Kalian benar-benar te! ah melakukan kebaikan." Lalu Rasulullah mengangkat kepalanya ke atas dan berkata: 'Bintang-bintang ini merupakan stabilisator langit. Apabila bintang-bintang tersebut hilang, maka langit akan tertimpa apa yang telah dijanjikan. Aku adalah penenteram para sahabatku. Kalau aku sudah tidak ada, maka mereka, para sahabatku, akan tertimpa apa yang telah dijanjikan. Para sahabatku adalah penenteram umatku. Apabila para sahabatku telah tiada, maka umatku pasti akan tertimpa apa yang telah dijanjikan kepada mereka."
{HR. Ahmad no. 19584. Teks Hadits Riwayat Muslim no. 4596. Ibnu Hibban no. 7249. Dan Al Bazzar no. 3102}

قال الإمام النَّووي في "شرح صحيح مسلم": قَوْله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

(النُّجُوم أَمَنَة لِلسَّمَاءِ, فَإِذَا ذَهَبَتْ النُّجُوم أَتَى السَّمَاء مَا تُوعَد) قَالَ الْعُلَمَاء:

(الْأَمَنَة) الْأَمْن وَالْأَمَان وَمَعْنَى الْحَدِيث أَنَّ النُّجُوم مَا دَامَتْ بَاقِيَة فَالسَّمَاء بَاقِيَة. فَإِذَا اِنْكَدَرَتْ النُّجُوم, وَتَنَاثَرَتْ فِي الْقِيَامَة, وَهَنَتْ السَّمَاء, فَانْفَطَرَتْ, وَانْشَقَّتْ, وَذَهَبَتْ,

وَقَوْله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (وَأَنَا أَمَنَة لِأَصْحَابِي, فَإِذَا ذَهَبْت أَتَى أَصْحَابِي مَا يُوعَدُونَ) أَيْ مِنْ الْفِتَن وَالْحُرُوب, وَارْتِدَاد مَنْ اِرْتَدَّ مِنْ الْأَعْرَاب, وَاخْتِلَاف الْقُلُوب, وَنَحْو ذَلِكَ مِمَّا أَنْذَرَ بِهِ صَرِيحًا, وَقَدْ وَقَعَ كُلّ ذَلِكَ.

قَوْله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (وَأَصْحَابِي أَمَنَة لِأُمَّتِي فَإِذَا ذَهَبَ أَصْحَابِي أَتَى أُمَّتِي مَا يُوعَدُونَ) مَعْنَاهُ مِنْ ظُهُور الْبِدَع, وَالْحَوَادِث فِي الدِّين, وَالْفِتَن فِيهِ, وَطُلُوع قَرْن الشَّيْطَان, وَظُهُور الرُّوم وَغَيْرهمْ عَلَيْهِمْ, وَانْتَهَاك الْمَدِينَة وَمَكَّة وَغَيْر ذَلِكَ. وَهَذِهِ كُلّهَا مِنْ مُعْجِزَاته صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Berkata Imam Nawawi tentang makna perkataan Rasulullah 'Bintang-bintang ini merupakan stabilisator langit. Apabila bintang-bintang tersebut hilang, maka langit akan tertimpa apa yang telah dijanjikan :

Al Ulama' mengatakan : “Makna hadits di atas adalah selama bintang itu masih ada maka langit pun akan tetap ada, apabila bintang-bintang itu runtuh dan bertebaran pada hari kiamat kelak maka langit pun akan melemah dan akan terbelah dan lenyap.

Dan sabda Rosululloh: ‘Aku adalah penjaga para sahabatku, bila aku tiada maka akan menimpa mereka apa yang telah dijanjikan’, yaitu akan terjadi fitnah, pertempuran, perselisihan, dan pemurtadan.

Dan sabda Rosululloh: ‘Para sahabatku adalah para penjaga umatku, apabila para sahabatku telah tiada maka akan menimpa umatku apa yang telah dijanjikan’, maknanya akan terjadi kebid’ahan dan perkara-perkara baru dalam agama dan juga fitnah, munculnya antek-antek setan, menangnya kaum rum, rusaknya madinah dan makkah, dan lain sebagainya.  Semuanya ini merupakan mu'jizat Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallama.
{Lihat Kitab Syarh Shohih Muslim Karya Imam Nawawi : 16/ 82}

٤• حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ فَيَغْزُو فِئَامٌ مِنْ النَّاسِ فَيَقُولُونَ فِيكُمْ مَنْ صَاحَبَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيُفْتَحُ لَهُمْ ثُمَّ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ فَيَغْزُو فِئَامٌ مِنْ النَّاسِ فَيُقَالُ هَلْ فِيكُمْ مَنْ صَاحَبَ أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيُفْتَحُ لَهُمْ ثُمَّ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ فَيَغْزُو فِئَامٌ مِنْ النَّاسِ فَيُقَالُ هَلْ فِيكُمْ مَنْ صَاحَبَ مَنْ صَاحَبَ أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيُفْتَحُ لَهُمْ
{رواه البخاري برقم : 3376}

04• Telah menceritakan kepada kami Aliy bin Abdillah. Telah menceritakan kepada kami Sufyan. Dari 'Amrin, beliau berkata : Aku mendengar dari Jabir bin Abdillaah radliyyallaahu 'anhuma beliau mengatakan : Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Khudriy beliau berkata : Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda :

Akan datang kepada manusia suatu zaman yg ketika itu ada sekelompok orang yg berperang lalu orang-orang bertanya kepada mereka; Apakah diantara kalian ada orang yg bersahabat (mendampingi) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam?. Kelompok itu menjawab; Ya ada. Maka mereka diberi kemenangan. Kemudian akan datang lagi kepada manusia suatu zaman yg ketika itu ada sekelompok orang yg berperang lalu ditanyakan kepada mereka; Apakah diantara kalian ada orang yg bershahabat dgn shahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam?. Mereka menjawab; Ya ada. Maka mereka diberi kemenangan. Kemudian akan datang lagi kepada manusia suatu zaman yg ketika itu ada sekelompok orang yg berperang lalu ditanyakan kepada mereka; Apakah diantara kalian ada orang yg bershahabat dgn orang yg bershahabat dgn shahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam?. Mereka menjawab; Ya ada. Maka mereka diberi kemenangan.
{HR. Bukhari No.3376}.

٥• حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا النَّضْرُ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي جَمْرَةَ سَمِعْتُ زَهْدَمَ بْنَ مُضَرِّبٍ سَمِعْتُ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ أُمَّتِي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ فَلَا أَدْرِي أَذَكَرَ بَعْدَ قَرْنِهِ قَرْنَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ إِنَّ بَعْدَكُمْ قَوْمًا يَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَنْذُرُونَ وَلَا يَفُونَ وَيَظْهَرُ فِيهِمْ السِّمَنُ
{رواه البخاري برقم : 3377}

05• Telah menceritakan kepada kami Ishaq. Telah menceritakan kepada kami Al Nadlru. Telah menceritakan kepada kami Syu'batu. Dari Abi Jamrata, aku mendengar Zahdama bin Mudlarribin, aku mendengar dari 'Imran bin Hushain radliyyallaahu 'anhuma, beliau berkata : Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda :

Sebaik-baik ummatku adalah yang orang-orang hidup pada zamanku (generasiku) kemudian orang-orang yg datang setelah mereka kemudian orang-orang yg datang setelah mereka. 'Imran berkata; Aku tak tahu apakah setelah menyebut generasi beliau, beliau menyebut lagi dua generasi atau tiga generasi setelahnya. Kemudian akan datang setelah kalian suatu kaum yg mereka bersaksi padahal tak diminta bersaksi & mereka suka berkhiyanat (sehingga) tak dipercaya, mereka memberi peringatan padahal tak diminta memberi fatwa & nampak dari ciri mereka berbadan gemuk-gemuk.
{HR. Bukhari No.3377}.

٦• حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :  خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَجِيءُ قَوْمٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ وَكَانُوا يَضْرِبُونَنَا عَلَى الشَّهَادَةِ وَالْعَهْدِ وَنَحْنُ صِغَارٌ.
{رواه البخاري برقم : 3378}

06• Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir. Telah menceritakan kepada kami Sufyan. Dari Manshur. Dari Ibrahim. Dari 'Abiidata. Dari 'Abdillaah radliyyallaahu 'anhu : Sesungguhnya Nabi shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda :

Sebaik-baik manusia adalah  orang-orang yg hidup pada zamanku (generasiku) kemudian orang-orang yg datang setelah mereka kemudian orang-orang yg datang setelah mereka. Kemudian akan datang suatu kaum yg persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya & sumpahnya mendahului persaksiannya. Ibrahim berkata; Dahulu, mereka (para shahabat) mengajarkan kami tentang bersaksi & memegang janji ketika kami masih kecil. (Mereka memukul kami bila melanggar perjanjian & persaksian).
{HR. Bukhari No.3378}.

٧• حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ قَالَ سَمِعَ عَمْرٌو جَابِرًا يُخْبِرُ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَغْزُو فِئَامٌ مِنْ النَّاسِ فَيُقَالُ لَهُمْ فِيكُمْ مَنْ رَأَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيُفْتَحُ لَهُمْ ثُمَّ يَغْزُو فِئَامٌ مِنْ النَّاسِ فَيُقَالُ لَهُمْ فِيكُمْ مَنْ رَأَى مَنْ صَحِبَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيُفْتَحُ لَهُمْ ثُمَّ يَغْزُو فِئَامٌ مِنْ النَّاسِ فَيُقَالُ لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ مَنْ رَأَى مَنْ صَحِبَ مَنْ صَحِبَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيُفْتَحُ لَهُمْ،
{رواه مسلم برقم : 4597}

07• Telah menceritakan kepada kami Abu Khoitsamata Zuhair bin Harb dan Ahmad bin 'Abdata Al Dlobbiyyu dan lafadz dari Zuhair, keduanya mengatakan : Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah, beliau berkata : 'Amrun mendengar dari Jabir yang mengabarkan Dari Abi Sa'id Al Khudri radliyyallaahu 'anhu. Dari Nabi shalallaahu 'alaihi wasallama, beliau telah bersabda :

Akan datang pada manusia suatu zaman, sekelompok orang berperang lalu dikatakan pada mereka, 'Apakah di antara kalian ada sahabat Rasulullah ?
' mereka menjawab; 'Ya, ' lalu mereka diberikan kemenangan. Kemudian sekelompok orang berperang & dikatakan pada mereka; 'Apakah di antara kalian ada yg menjadi sahabat dari sahabat Rasulullah ?
' mereka menjawab; 'Ya, ' lalu mereka diberi kemenangan. Kemudian sekelompok orang berperang lalu dikatakan pada mereka; 'Apakah di antara kalian ada orang yg menjadi sahabat dari orang yg menjadi sahabat dari sahabat Rasulullah ?
' mereka menjawab; 'Ya, ' lalu mereka diberi kemenangan.
{HR. Muslim No.4597}.

٨• حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْأُمَوِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ زَعَمَ أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يُبْعَثُ مِنْهُمْ الْبَعْثُ فَيَقُولُونَ انْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ فِيكُمْ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُوجَدُ الرَّجُلُ فَيُفْتَحُ لَهُمْ بِهِ ثُمَّ يُبْعَثُ الْبَعْثُ الثَّانِي فَيَقُولُونَ هَلْ فِيهِمْ مَنْ رَأَى أَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُفْتَحُ لَهُمْ بِهِ ثُمَّ يُبْعَثُ الْبَعْثُ الثَّالِثُ فَيُقَالُ انْظُرُوا هَلْ تَرَوْنَ فِيهِمْ مَنْ رَأَى مَنْ رَأَى أَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَكُونُ الْبَعْثُ الرَّابِعُ فَيُقَالُ انْظُرُوا هَلْ تَرَوْنَ فِيهِمْ أَحَدًا رَأَى مَنْ رَأَى أَحَدًا رَأَى أَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُوجَدُ الرَّجُلُ فَيُفْتَحُ لَهُمْ بِهِ
{رواه مسلم برقم : 4598}

08• Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Umawiyu. Telah menceritakan kepada kami Bapakku. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraijin. Dari Abi Al Zubair. Dari Jabir. Rawi menduga Abu Sa'id mengatakan : Bahwasannya Rasulullah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda :

Akan datang suatu masa yg ketika itu seseorang sedang dicari-cari untuk memimpin ekspedisi pasukan.' Orang-orang akan berkata; 'Carilah apakah kalian dapatkan seorang sahabat Rasulullah ?
' Akhirnya ditemukanlah seorang sahabat Rasulullah, yg dengannya mereka memperoleh kemenangan. Pada ekspedisi yg kedua orang-orang berkata; 'Apakah ada orang yg pernah bertemu dgn para sahabat Rasulullah?
' Maka mereka memperoleh kemenangan dgn dipimpin oleh orang tersebut. Pada ekspedisi yg ketiga seseorang berkata; 'Carilah apakah ada orang yg pernah bertemu dgn orang yg pernah bertemu para sahabat Rasulullah?
' Pada ekspedisi yg keempat seseorang berkata; 'Carilah apakah kalian dapatkan orang yg pernah bertemu dgn orang yg pernah bertemu dgn yg pernah bertemu para sahabat Rasulullah?
' Akhirnya didapatkanlah orang tersebut, hingga dgn kepemimpinan orang tersebut mereka meraih kemenangan.
{HR. Muslim No.4598}.

٩• حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَهَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبِيدَةَ السَّلْمَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ أُمَّتِي الْقَرْنُ الَّذِينَ يَلُونِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَجِيءُ قَوْمٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ لَمْ يَذْكُرْ هَنَّادٌ الْقَرْنَ فِي حَدِيثِهِ و قَالَ قُتَيْبَةُ ثُمَّ يَجِيءُ أَقْوَامٌ.
{رواه مسلم برقم : 4599}

09• Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Hannadu bin Al Sarriy keduanya mengatakan : Telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash. Dari Manshur. Dari Ibrahim bin Yazid. Dari 'Abiidata Al Salmaaniyyi. Dari 'Abdillaah, beliau berkata : Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda :

Sebaik-baik umatku adalah  pada masa setelahku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya lagi, lalu akan suatu kaum setelah mereka yg mana persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.' Namun Hannad di dalam Haditsnya tak menyebutkan lafazh Al qarn (masa). Sedangkan Qutaibah berkata dgn lafazh; 'Akan datang beberapa kaum.'
{HR. Muslim No.4599}

١٠• حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا و قَالَ عُثْمَانُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَجِيءُ قَوْمٌ تَبْدُرُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ وَتَبْدُرُ يَمِينُهُ شَهَادَتَهُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ كَانُوا يَنْهَوْنَنَا وَنَحْنُ غِلْمَانٌ عَنْ الْعَهْدِ وَالشَّهَادَاتِ و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ كِلَاهُمَا عَنْ مَنْصُورٍ بِإِسْنَادِ أَبِي الْأَحْوَصِ وَجَرِيرٍ بِمَعْنَى حَدِيثِهِمَا وَلَيْسَ فِي حَدِيثِهِمَا سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
{رواه مسلم برقم : 4600}

10• Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim Al Handzoliy. Ishaq berkata : Telah menceritakan kepada kami dan Utsman berkata : Telah menceritakan kepada kami Jarir. Dari Manshur. Dari Ibrahim. Dari 'Abidata. Dari 'Abdillaah, beliau berkata : Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallama ditanya : Siapakah manusia yang terbaik itu? Rasulullah menjawab :

Yaitu orang-orang pada masaku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya lagi, lalu akan suatu kaum setelah mereka yg mana persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.' Ibrahim berkata; 'Dulu ketika kami masih kecil, mereka melarang kami dari perjanjian & persaksian. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna & Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna & Ibnu Basysar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman; Telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Manshur melalui jalur Abu Al Ahwash & Jarir yg semakna dgn hadits keduanya. Namun di dalam Hadits tersebut mereka tak menyebutkan; 'Rasulullah ditanya.
{HR. Muslim No.4600}.

١١• وحَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا أَزْهَرُ بْنُ سَعْدٍ السَّمَّانُ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :  خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ فَلَا أَدْرِي فِي الثَّالِثَةِ أَوْ فِي الرَّابِعَةِ قَالَ ثُمَّ يَتَخَلَّفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ.
{رواه مسلم برقم : 4601}

11• Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Aliy Al Hulwaniyyu. Telah menceritakan kepada kami Azhar bin Sa'ad Al Samaan. Dari Ibnu 'Aun. Dari Ibrahim. Dari 'Abiidah. Dari 'Abdullah. Dari Nabi shalallaahu 'alaihi wasallama, beliau telah bersabda :
 
Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya lagi, -aku tak tahu- beliau menyebutkan generasi setelah beliau tiga kali atau empat kali.- lalu beliau bersabda lagi: 'kemudian akan datang generasi setelah mereka yg mana persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.
{HR. Muslim No.4601}.

١٢• حَدَّثَنِي يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ أَبِي بِشْرٍ ح و حَدَّثَنِي إِسْمَعِيلُ بْنُ سَالِمٍ أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : خَيْرُ أُمَّتِي الْقَرْنُ الَّذِينَ بُعِثْتُ فِيهِمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ وَاللَّهُ أَعْلَمُ أَذَكَرَ الثَّالِثَ أَمْ لَا قَالَ ثُمَّ يَخْلُفُ قَوْمٌ يُحِبُّونَ السَّمَانَةَ يَشْهَدُونَ قَبْلَ أَنْ يُسْتَشْهَدُوا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ ح و حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ عَنْ شُعْبَةَ ح و حَدَّثَنِي حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي بِشْرٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّ فِي حَدِيثِ شُعْبَةَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَلَا أَدْرِي مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً.
{رواه مسلم برقم : 4602}

12• Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim. Telah menceritakan kepada kami Husyaim. Telah menceritakan kepada kami Abu Bisyrin. Dari Abdillaah bin Saqiq. Dari Abi Hurairah, beliau berkata : Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda :

Sebaik-baik umatku adalah  masa ketika aku diutus kepada mereka, kemudian generasi setelah mereka. -aku tak tahu apakah beliau menyebutkan generasi setelah beliau tiga kali atau empat kali.- lalu beliau bersabda lagi: 'Lalu akan datang suatu kaum (yang mereka berlebih-lebihan makan & minumnya) hingga menyebabkan mereka gemuk, mereka bersaksi sebelum diminta untuk bersaksi.' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi'; Telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah seluruhnya dari Abu Bisyr melalui jalur ini dgn Hadits yg serupa. Namun di dalam Hadits Syu'bah di sebutkan, Abu Hurairah berkata; 'Aku tak tahu beliau menyebutkan generasi setelah beliau dua kali atau tiga kali.
{HR. Muslim No.4602}.

١٣• حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ جَمِيعًا عَنْ غُنْدَرٍ قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ سَمِعْتُ أَبَا جَمْرَةَ حَدَّثَنِي زَهْدَمُ بْنُ مُضَرِّبٍ سَمِعْتُ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ يُحَدِّثُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :  إِنَّ خَيْرَكُمْ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ فَلَا أَدْرِي أَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ قَرْنِهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً ثُمَّ يَكُونُ بَعْدَهُمْ قَوْمٌ يَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَنْذِرُونَ وَلَا يُوفُونَ وَيَظْهَرُ فِيهِمْ السِّمَنُ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرٍ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا بَهْزٌ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ كُلُّهُمْ عَنْ شُعْبَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَفِي حَدِيثِهِمْ قَالَ لَا أَدْرِي أَذَكَرَ بَعْدَ قَرْنِهِ قَرْنَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً وَفِي حَدِيثِ شَبَابَةَ قَالَ سَمِعْتُ زَهْدَمَ بْنَ مُضَرِّبٍ وَجَاءَنِي فِي حَاجَةٍ عَلَى فَرَسٍ فَحَدَّثَنِي أَنَّهُ سَمِعَ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ وَفِي حَدِيثِ يَحْيَى وَشَبَابَةَ يَنْذُرُونَ وَلَا يَفُونَ وَفِي حَدِيثِ بَهْزٍ يُوفُونَ كَمَا قَالَ ابْنُ جَعْفَرٍ و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الْأُمَوِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا أَبِي كِلَاهُمَا عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا الْحَدِيثِ خَيْرُ هَذِهِ الْأُمَّةِ الْقَرْنُ الَّذِينَ بُعِثْتُ فِيهِمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ زَادَ فِي حَدِيثِ أَبِي عَوَانَةَ قَالَ وَاللَّهُ أَعْلَمُ أَذَكَرَ الثَّالِثَ أَمْ لَا بِمِثْلِ حَدِيثِ زَهْدَمٍ عَنْ عِمْرَانَ وَزَادَ فِي حَدِيثِ هِشَامٍ عَنْ قَتَادَةَ وَيَحْلِفُونَ وَلَا يُسْتَحْلَفُونَ.
{رواه مسلم برقم : 4603}

13• Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyaar, semuanya dari Ghundar. Ibnu Al Mutsanna berkata : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far. Telah menceritakan kepada kami Syu'bah, aku mendengar dari Aba Hamzah, telah menceritakan kepadaku Zahdam bin Mudlorrib, aku mendengar 'Imran bin Hushain menceritakan : Sesungguhnya Rasulullah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda :
Sebaik-baik kalian adalah  orang yg hidup pada masaku. Kemudian orang-orang pada masa berikutnya. Kemudian orang-orang pada masa berikutnya. Kemudian orang-orang pada masa berikutnya. Imran berkata; 'Saya tak tahu apakah Rasulullah menyebutkan 'orang-orang sesudah masa beliau' dua atau tiga kali.' Setelah itu akan datang orang-orang yg memberikan kesaksian padahal mereka tak dimintai kesaksian. Mereka berkhianat & tak dapat dipercaya. Mereka bernazar tanpa meIaksanakannya & diantara mereka tampak gemuk. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Bisyr Al 'Abad; Telah menceritakan kepada kami Bahz; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Syababah seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits mereka di sebutkan; 'Aku tak tahu apakah beliau menyebutkan masa setelah beliau dua masa lagi atau tiga masa. Sedangkan di dalam Hadits Syababah disebutkan; Aku mendengar Zahdam bin Mudharrib ketika dia datang kepadaku dgn mengendarai kuda untuk suatu keperluan. Lalu dia menceritakan kepadaku bahwa dia mendengar Imran bin Hushain. Adapun di dalam Hadits Yahya & Syababah disebutkan; 'Mereka bernadzar namun tak menepatinya. Di dalam Hadits Bahaz disebutkan; dgn lafazh 'Yuufuun' (menepati) sebagaimana kata Ibnu Ja'far; Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id & Muhammad bin 'Abdul Malik keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna & Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepada kami Bapakku keduanya dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari 'Imran bin Hushain dari Nabi dgn Hadits ini. Di dalam Hadits Abu 'Awanah di sebutkan; Imran bin Hushain berkata; Wallahu A'lam, apakah beliau menyebutkan masa setelah beliau tiga kali atau tidak. -sebagaimana Hadits Zahdam dari Imran. Di dalam Hadits Hisyam ada sedikit tambahan; dari Qatadah; 'mereka bersumpah padahal tak dimintai untuk bersumpah.
{HR. Muslim No.4603}.

١٤• حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَشُجَاعُ بْنُ مَخْلَدٍ وَاللَّفْظُ لِأَبِي بَكْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ وَهُوَ ابْنُ عَلِيٍّ الْجُعْفِيُّ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ السُّدِّيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الْبَهِيِّ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ :  سَأَلَ رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ :  الْقَرْنُ الَّذِي أَنَا فِيهِ ثُمَّ الثَّانِي ثُمَّ الثَّالِثُ.
{رواه مسلم برقم : 4604}

14• Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Syuja' bin Mukhlad, lafadz dari Abi Bakr, keduanya mengatakan : Telah menceritakan kepada kami Husain (dia adalah bin Aliy Al Ju'fiy). Dari Zaidah. Dari Al Suddiyyu. Dari Abdillah Al Bahiyyi. Dari 'Aisyah, beliau berkata : Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallama : Siapakah manusia yang terbaik? Rasulullah shalallaahu 'alaihi wasallama menjawab :

Yaitu masa yang aku hidup di dalamnya, kemudian generasi kedua, & generasi ketiga.
{HR. Muslim No.4604}.

١٥• حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَعْلَى التَّيْمِيُّ ، عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ ، عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ جَابِرٍ ، قَالَ : خَطَبَنَا عُمَرُ بِبَابِ الْجَابِيَةِ ، فَقَالَ : إنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِينَا ، كَمُقَامِي فِيكُمْ ثُمَّ قَالَ : " أَيُّهَا النَّاسُ ، اتَّقُوا اللَّهَ فِي أَصْحَابِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ , ثُمَّ يَفْشُو الْكَذِبُ وَشَهَادَاتُ الزُّور.
{رواه ابن أبي شيبة في مصنفه، رقم الحديث: 31732}

١٦• حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ، عَنْ سُفْيَانَ ، عَنْ نُسَيْرِ بْنِ ذُعْلُوقٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ ، يَقُولُ : " لَا تَسُبُّوا أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَقَامُ أَحَدِهِمْ سَاعَةً خَيْرٌ مِنْ عَمَلِ أَحَدِكُمْ عُمْرَهُ " .
{رواه ابن أبي شيبة في مصنفه  كِتَابُ الْفَضَائِلِ » مَا ذُكِرَ فِي الْكَفِّ عَنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ... رقم الحديث: 31735}

16• Telah menceritakan kepada kami Waki'. Dari Sufyan. Dari Tusairin bin Du'luqin, beliau berkata : Aku mendengar Ibnu Umar berkata :

Janganlah kalian mencela sahabat Muhammad. Sungguh kebersemaan mereka (dengan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam-pen) walau hanya sesaat adalah lebih baik dari amalan kalian walaupun sepanjang umur.
{HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Kitabnya Al Mushonnaf no. 31735. Dan lihat Kitab Fadhail ash-Shahabah karya al-Imam Ahmad}

١٧•قثنا أَبُو مُعَاوِيَةَ ، قَالَ : وَحدثنا رَجُلٌ ، عَنْ مُجَاهِدٍ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : " لا تَسُبُّوا أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ ، فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَمَرَ بِالاسْتِغْفَارِ لَهُمْ ، وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُمْ سَيُقْتَلُونَ " .

17• Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awwiyyah, beliau berkata : Dan telah menceritakan kepada kami Rajulun. Dari Mujahid. Dari Ibnu Abbas radliyyallaahu 'anhuma, beliau berkata :

Janganlah kalian mencela para sahabat Muhammad karena Allah ‘azza wa jalla telah memerintahkan (hamba-Nya) untuk memohonkan ampunan bagi mereka padahal Ia mengetahui bahwa mereka akan saling berperang.

١٨• حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْعَلَاءِ أَبُو الزُّبَيْرِ الدِّمَشْقِيُّ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَامِرٍ ، عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " لَا تَزَالُونَ بِخَيْرٍ مَا دَامَ فِيكُمْ مَنْ رَآنِي وَصَاحَبَنِي , وَاللَّهِ لَا تَزَالُونَ بِخَيْرٍ مَا دَامَ فِيكُمْ مَنْ رَأَى مَنْ رَآنِي وَصَاحَبَ مَنْ صَاحَبَنِي " .
{رواه ابن أبي شيبة في مصنفه :  كِتَابُ الْفَضَائِلِ » مَا ذُكِرَ فِي الْكَفِّ عَنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ... رقم الحديث: 31737}

18• Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al-Habbaab, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullh Al-‘Alaa’ Abu Zabr Ad-Dimasyqiy, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin ‘Aamir, dari Waatsilah Al-Asqa’, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Kalian akan senantiasa berada dalam kebaikan selama ada di tengah-tengah kalian orang yang pernah melihatku dan bershahabat denganku. Demi Allah, kalian akan senantiasa berada dalam kebaikan selama ada di tengah-tengah kalian orang yang pernah melihat orang yang pernah melihatku dan bershahabat dengan orang yang pernah bershahabat denganku. Demi Allah, kalian akan senantiasa berada dalam kebaikan selama ada di tengah-tengah kalian orang yang pernah melihat orang yang pernah melihat orang yang pernah melihatku, dan bershahabat dengan orang yang bershahabat dengan orang yang bershahabat denganku”.
{HR. Ibnu Abi Syaibah no. 31737, Dengan Sanad Hasan].

Ummul Mu'minin 'Aisyah berpesan kepada kemenakannya yang bernama Urwah bin Al Zubeir Radhiyallahu anhu:

١٩• حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَتْ لِي عَائِشَةُ يَا ابْنَ أُخْتِي أُمِرُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِأَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَبُّوهُمْ و حَدَّثَنَاه أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ.
{رواه مسلم برقم : 5344، واللفظ له. وابن أبي شيبة برقم :  . واللفظ هذا الحديث في شرح أصول اعتقاد أهل السنة والجماعة للالكائي » بَابُ جِمَاعِ فَضَائِلِ الصَّحَابَةِ رَضِيَ اللَّهُ ... » سِيَاقُ مَا رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ ... رقم الحديث: 1939}

19• Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengkhabarkan kepada kami Abu Mu'wiyah dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya berkata: Telah berkata kepadaku Aisyah: Wahai keponakanku, mereka telah diperintahkan untuk memintakan ampunan bagi para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu mereka mencaci mereka.

Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hisyam dengan isnad dengan matan serupa.
{HR. Muslim no. 5344. Dan Ibnu Abi Syaibah no. 1939}

٢٠• حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَازِمِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ خَالِدٍ الضَّبِّيُّ ، عَنْ عَطَاءٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، : " مَنْ حَفِظَنِي فِي أَصْحَابِي حَفِظَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ سَبَّ أَصْحَابِي فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ " .
{رواه احمد في فضائل الصحابة برقم : 8، أو 9، أو 1533. وابن أبي شيبة في مصنفه برقم : 31739. وأبو نعيم في حلية الأولياء، برقم : 9965. ولفظ الحديث في حديث أبي الفوارس الصابوني للإمام محمد بن الفضل بن نظيف،  رقم الحديث: 77}

20• Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Khazimi bin Muhammad bin Khalid Al Shabiyyu. Dari 'Atho, beliau berkata : Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda : Barang siapa menjagaku (dalam kehormatan) sahabat-sahabatku, maka Allah akan menjaganya kelak dihari qiyamat. Dan barang siapa mencaci maki sahabat-sahabatku, maka wajib baginya laknat Allah.
{HR. Ahmad Fi Fadloilu Al Shahabah no. 8, 9, 1533. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf no. 31739. Abu Nu'aim dalam Hulyatu Al Auliya' no. 9965. Dan Teks  hadits ini ditulis dalam Kitab Hadits Abi Al Fawaris Al Shabuni karya Syaikh Muhammad bin Al Fadlol bin Nadzif no. 77}

٢١• حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْمَاعِيلَ بِالرَّيِّ ، ثَنَا أَبُو حَاتِمٍ ، ثَنَا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ الْوُحَاظِيُّ ، ثَنَا جُمَيْعُ بْنُ ثَوْبٍ ، ثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُسْرٍ صَاحِبُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآَلِهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآَلِهِ وَسَلَّمَ : " طُوبَى لِمَنْ رَآنِي ، وَطُوبَى لِمَنْ رَأَى مَنْ رَآنِي ، وَلِمَنْ رَأَى مَنْ رَأَى مَنْ رَآنِي ، وَآمَنَ بِي " . هَذَا حَدِيثٌ قَدْ رُوِيَ بِأَسَانِيدَ قَرِيبَةٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، مِمَّا عَلَوْنَا فِي أَسَانِيدَ مِنْهَا ، وَأَقْرَبُ هَذِهِ الرِّوَايَاتِ إِلَى الصِّحَّةِ ، مَا ذَكَرْنَاهُ .
{رواه الحاكم في المستدرك على الصحيحين » كِتَابُ مَعْرِفَةِ الصَّحَابَةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ ... » ذِكْرُ فَضَائِلِ الْقَبَائِلِؤ رقم الحديث: 7045}

21• Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr Isma'il bin Muhammad bin Isma'il birro'yi.  Telah menceritakan kepada kami Abu Hatim.  Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Muhammad Al Wuhathiyyu.  Telah menceritakan kepada kami Jumai'u bin Tsaubin.  Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Busrin Sahabat Nabi shalallaahu 'alaihi wasallama, beliau berkata : Rasulullah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda :
“Keberuntungan bagi orang yang melihatku (para sahabat), keberuntungan bagi orang yang melihat orang yang melihatku (tabi’in), keberuntungan bagi orang yang melihat orang yang melihat orang yang melihatku (atba’ut tabi’in) dan beriman kepadaku”.
{HR. Al-Hakim no. 7095 dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1254}

٢٢• حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَيْمَنَ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ :

قَالَ  رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طُوبَى لِمَنْ رَآنِي وَآمَنَ بِي وَطُوبَى لِمَنْ آمَنَ بِي وَلَمْ يَرَنِي سَبْعَ مِرَارٍ

حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا هَمَّامُ بَنُ يَحْيَى وَحَمَّادُ بْنُ الْجَعْدِ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَيْمَنَ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ أَوْ نَحْوَهُ.
{رواه احمد برقم : 21121. والبخاري في التاريخ الكبير برقم : 427. وابن حبان برقم : 7309. والطبراني في الكبير برقم : 1930 و 1931. وأبو داود الطيالسي في مسنده برقم : 1216. وابن عاصم في السنة برقم : 1264. وابن عبد البر القرطبي في التمهيد برقم : 3619. وانظر الجزء السابع من الفوائد المنتقاة، للشيخ أبو الفتح بن أبي الفوارس، رقم الحديث: 79}

22• Telah menceritakan kepada kami Musa bin Dawud. Telah menceritakan kepada kami Hamam. Dari Qatadah. Dari Aiman. Dari Abi Umamah, beliau berkata : Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda :

Beruntunglah orang yang melihatku & beriman padaku, beruntunglah orang yang beriman padaku namun tak melihatku. Beliau mengucapkannya tujuh kali.

حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ الْجَعْدِ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَيْمَنَ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: نحوه  «طُوبَى لِمَنْ رَآنِي وَآمَنَ بِي».

Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Kholid telah menceritakan kepada kami Hammam bin Yahya & Hammad bin Al Ja'ad dari Qotadah dari Aiman dari Abu Umamah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sepertinya.
{HR. Ahmad No.21121. Bukhariy Fi Al Tarikh Al Kabir no. 427. Ibnu Hibban no. 7309. Thabaraniy no. 7930, 7931. Abu Dawud Al Thayalisiy no. 1216. Ibnu Abdil Barr Al Qurthubiy Fi Tamhid no. 3619. Ibnu 'Ashim Fi Al Sunnah no. 1264. Dan lihat Kitab Juz Al Sabi' Min Al Fawaid Al Muntaqat karya Syaikh Abu Al Fath bin Abi Al Fawaris no. 79}

٢٣• حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ الْحِزَامِيُّ، حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ سَمِعْتُ طَلْحَةَ بْنَ خِرَاشٍ يَقُولُ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: «لَنْ تَمَسَّ النَّارُ مُسْلِمًا رَأَى مَنْ رَأَى مَنْ رَآنِي».
{رواه الترمذي برقم : 3858، وقال : حسن غريب لا نعرفه إلا من حديث موسى بن إبراهيم . ولكنه حديث ضعيف ، وعبارة الترمذي تشير إلى تضعيف هذا الوجه ، وضعفه الألباني في " ضعيف الترمذي}

23• Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizamiyyu.  Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ibrahim bin Basyir, beliau berkata : Aku mendengar Thalhah bin Khirasy berkata : Aku mendengar Jabir bin 'Abdilah berkata : Aku mendengar Rasulullah shalallaahu 'alaihi wasallama bersabda : Api neraka tidak akan membakar seorang muslim yang pernah melihat orang yang orang itu pernah melihatku.
{HR. Tirmidzi no. 3858, beliau berkata : Hadits Hasan Gharib. Dan ibarat Imam Tirmidzi ini menunjukkan akan kelemahan hadits ini}


٢٤• حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ ، وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرٍ ، قَالا : ثنا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ مَنْدَهٍ ، ثنا أَبُو مَرْوَانَ الْعُثْمَانَيُّ ، ثنا نَافِعُ بْنُ صَيْفِيٍّ ، وَكَانَ قَدْ بَلَغَ مِائَةً وَاثْنَتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عُقْبَةَ ، عَنْ أَبِيهِ عُقْبَةَ ، وَكَانَ أَصَابَهُ سَهْمٌ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : " لا يَدْخُلُ النَّارَ مُسْلِمٌ رَآنِي ، وَلا مَنْ رَأَى مَنْ رَآنِي ، وَلا مَنْ رَأَى مَنْ رَأَى مَنْ رَآنِي " .
{رواه أبو نعيم في كتابه معرفة الصحابة لأبي نعيم
رقم الحديث: 4954}

24• Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Ahmad dan Abdullah bin Muhammad bin Ja'far keduanya mengatakan : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Mandah. Telah menceritakan kepada kami Marwan Al 'Ustmaniyyu. Telah menceritakan kepada kami Nafi' bin Shaifiyyu. Dan sungguh Nafi' ada setelah sampai 112 tahun dari 'Abdir Rahman bin 'Uqbah. Dari bapaknya 'Uqbah, beliau terluka terkena panah bersama Nabi shalallaahu 'alaihi Wasallama, beliau ('Uqbah) berkata : Aku mendengar Nabi shalallaahu 'alaihi wasallama bersabda :  Tidak akan masuk neraka seorang muslim yang pernah melihatku, dan (tidak akan masuk neraka) orang yang pernah melihat orang yang pernah melihatku.
{HR. Abu Nu'aim no. 4954, dalam Kitabnya Ma'rifatu Al Shahabat}


٢٥• حدثنا يَعْقُوبُ بْنُ سُفْيَانَ ، حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ ، حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " طُوبَى لِمَنْ رَآنِي وَآمَنَ بِي ، وَطُوبَى لَهُمْ وَحُسْنُ مَآبٍ " .
{رواه ابن أبي عاصم في كتابه السنة لابن أبي عاصم » بَابُ ذِكْرِ قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ ... رقم الحديث: 1267}

25• Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Sufyan. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abi Iyas. Telah menceritakan kepada kami Baqiyyah. Dari Muhammad bin Ziyad. Dari Abdillah bin Busrin, beliau berkata : Rasulullah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda : Keberuntungan bagi orang yang pernah melihatku dan beriman kepadaku, bagi mereka keberuntungan dan sebaik-baik tempat kembali.
{HR. Abu Nu'aim no. 1267, dalam kitabnya Al Sunnah bab Dzikru Qaulin Nabi}  

٢٦• وَبِهِ إِلَى مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْوَاحِدِ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا زَاهِرُ بْنُ أَحْمَدَ ، أَنَّ سَعِيدً بْنَ أَبِي الرَّجَاءِ , أَخْبَرَهُمْ قَالَ : أَخْبَرَنَا مَنْصُورُ بْنُ الْحَسَنِ ، وَأَبُو طَاهِرٍ الثَّقَفِيُّ ، قَالَا : أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ الْمُقْرِئِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى ، قَالَ : أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ ، أَنْ دَرَّاجًا أَبَا السَّمْحِ , أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ هُوَ سُلَيْمَانُ بْنُ عَمْرٍو , عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدَّرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " طُوبَى لِمَنْ رَآنِي وَآمَنَ بيِ ، وَطُوبَى ثُمَّ طُوبَى ثُمَّ طُوبَى لِمنْ آمَنَ بِي وَلَمْ يَرَنيِ " ، فَقَالَ رَجُلٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا طَوبَى ؟ قَالَ : " شَجَرَةٌ فيِ الجَنَّةِ مَسِيرَةَ مِئَةِ عَامٍ تَخْرُجُ ثِيَابُ أَهْلِ الجَنَّةِ مِنْ أَكْمَامِهَا " ،

هَذَا حَدِيثٌ حَسَنُ ، أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ ، عَنْ حَسَنِ بْنِ مُوسَى ، عَنِ ابْنِ لُهَيْعَةَ ، عَنْ دَرَّاجٍ ، فَوَقَعَ لَنَا عَالِيًا ، وَأَخْرَجَهُ ابْنُ حِبَّانَ فِي أَوَّاخِرِ صَحِيحِهِ مُقْتَصِرًا عَلَى أَوَّاخِرِهِ مِنْ رِوَايَةِ حَرْمَلَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ ، فَوَقَعَ لَنَا بَدَلًا عَالِيًا ، وَلِآخِرِ شَاهِدٍ مِنْ حَدِيثِ عُتْبَةَ بْنِ عَبْدِ السَّلَمِيِّ عَنْدَ أَحْمَدَ وَغَيْرِهِ .
{رواه احمد برقم : 11459. وابن حبان برقم : 7386. والبزار برقم : 50. وأبو يعلى الموصلي برقم : 1366. وابن أبي الدنيا في صفة الجنة، برقم : 147. وانظر لفظ هذا الحديث في كتاب الأمالي المطلقة : 1/ 45 برقم : 43، وفي اتحاف المهرة برقم : 5103، وهما لابن حجر العسقلاني}

26• Berkata kepada kami (telah menceritakan kepada kami) Abdullah, berkata kepadaku bapakku, berkata kepada kami Hasan, ia berkata: saya mendengar Abdullah bin Luhai’ah berkata, berkata kepadaku Darraj Abu al-Samh, sesungguhnya Abu al-Haitsam berkata kepadanya dari Said al-Khudri dari Rasulullah saw sesungguhnya seseorang berkata kepadanya: Wahai Rasulullah, ‘thuba’ bagi orang yang menjumpai Engkau dan mengimani Engkau. Rasulullah berkata: ‘thuba’(keberuntungan) bagi siapa yang menjumpaiku dan mengimaniku, dan kemudian ‘thuba’, dan ‘thuba’, dan ‘thuba’ bagi siapa yang mengimaniku meskipun tidak melihatku. Maka seseorang berkata kepadanya: Lantas, apakah thuba itu? Rasulullah menjawab: sebuah pohon di surga seukuran 100 tahun.

Hadits ini Hasan yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dari Hasan bin Musa. Dari Ibnu Luhai'ah. Dari Darrajin... Dan Ibnu Hibban diakhir kitab shahihnya...
{HR. Ahmad no. 11459. Ibnu Hibban no. 7386. Bazzar no. 50. Abu Ya'la Al Mushiliy no. 1366. Ibnu Abi 'Ashim no. 1286. Ibnu Abid Dunya no. 147. Dan lihatlah lafadz hadits ini di Kitab Al Amali Al Muthlaqah : 1/ 45 no. 43, dan Kitab Ittihaf Al Mahrah no. 5103, yang keduanya Karya Ibnu Hajar Al Asqalaniy}

٢٧• حدثنا ابْنُ مُصَفَّى ، ثنا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ مَيْسَرَةَ ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " طُوبَى لِمَنْ رَآنِي " ، وَفِيهِ كَلامٌ .
{رواه احمد برقم : 12338. والطبراني في الصغير برقم : 866، وفي الأوسط برقم : 6272. وأبو يعلى الموصلي برقم : 3337. وأبن ابي  عاصم في السنة برقم : 1270، واللفظ له}

27• Telah menceritakan kepada kami Mushaffa. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'idin Al Qaththan. Dari Sa'id bin Maisarah. Dari Anas bin Malik, beliau berkata : Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallama telah bersabda : Keberuntungan bagi orang yang pernah melihatku. (Dalam hadits ini banyak perbedaan pendapat).
{HR. Ahmad no. 12338. Thabaraniy Fi Shaghir no. 866, dan Fi Al Ausath no. 6272. Abu Ya'la Al Mushiliy no. 3337. Dan teks hadits lafadz Ibnu Abi 'Ashim dalam Al Sunnah no. 1270}

٢٨• حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ ، ثنا عَبْدُ الرَّحِيمِ بْنُ سُلَيْمَانَ ، عَنْ إِسْرَائِيلَ ، عَنْ سِمَاكٍ ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : " كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ (سورة آل عمران آية : 110)، قَالَ : الَّذِينَ هَاجَرُوا مَعَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمَدِينَةِ " .
{انظر هذا الحديث في كتاب الآحاد والمثاني لابن أبي عاصم » ذِكْرُ أَهْلِ بَدْرٍ وَفَضَائِلِهِمْ وَعَدَدِهِمْ ... رقم الحديث: 316}

28• Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahim bin Sulaiman. Dari Israil. Dari Simak. Dari Sa'id bin Jubair. Dari Ibnu Abbas radliyyallahu 'anhuma, beliau berkata : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia (QS. Ali Imran : 3/ 110). Beliau berkata : Yaitu orang-orang yang mau berhijrah bersama Muhammad shalallaahu 'alaihi wasallama kemadinah.
{Lihat riwayat hadits ini dalam Kitab Al Ahadu Wa Al Matsaniy Karya Ibnu Abi 'Ashim, bab dzikru ahli badrin wa fadloilihim wa 'adadihim, no. 316}

٣٠• حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ ، عَنْ عُمَرَ بْنِ ذَرٍّ ، قَالَ : إنِّي لَقَائِمٌ مَعَ الشَّعْبِيِّ ذَاتَ يَوْمٍ فَأَتَاهُ رَجُلٌ ، فَقَالَ : مَا تَقُولُ فِي عَلِيٍّ وَعُثْمَانَ ؟ فَقَالَ : " إنِّي لَغَنِيٌّ أَنْ يَطْلُبَنِي عَلِيٌّ وَعُثْمَانُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَظْلِمَةٍ " .
{رواه ابن أبي شيبة في مصنفه : كِتَابُ الْفَضَائِلِ، مَا ذُكِرَ فِي الْكَفِّ عَنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ... رقم الحديث: 31740}

30• Telah menceritakan kepada kami Husain bin Aliy. Dari 'Umar bin Dzarrin, beliau berkata : Sesungguhnya suatu hari aku berdiri bersama Asy Sya'biy (seorang tabiin), lalu seorang lelaki datang kepadanya dan bertanya : Apa yang anda katakan mengenai Aliy dan Utsman? Beliau menjawab : Sungguh aku tidak ingin pada hari kiamat nanti Utsman bin Affan atau Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhuma mencariku dengan membawa kedzaliman (permusuhan).”
{HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Kitabnya Al Mushannaf Kitab Al Fadloil no. 31740}


Malam Selasa Kliwon : 24 Februari 2014

PALING DIMINATI

Kategori

SHALAT (8) HADITS (5) WANITA (5) ADAB DAN HADITS (3) FIQIH HADIST (3) WASHIYYAT DAN FAWAID (3) 5 PERKARA SEBELUM 5 PERKARA (2) AQIDAH DAN HADITS (2) CINTA (2) PERAWATAN JENAZAH BAG VII (2) SIRAH DAN HADITS (2) TAUSHIYYAH DAN FAIDAH (2) TAWAJUHAT NURUL HARAMAIN (2) (BERBHAKTI (1) 11 BAYI YANG BISA BICARA (1) 12 BINATANG YANG MASUK SURGA (1) 25 NAMA ARAB (1) 7 KILOGRAM UNTUK RAME RAME (1) ADAB DAN AKHLAQ BAGI GURU DAN MURID (1) ADAB DAN HADITS (SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI BAPAK DAN IBU) (1) ADAT JAWA SISA ORANG ISLAM ADALAH OBAT (1) AIR KENCING DAN MUNTAHAN ANAK KECIL ANTARA NAJIS DAN TIDAKNYA ANTARA CUKUP DIPERCIKKI AIR ATAU DICUCI (1) AJARAN SUFI SUNNI (1) AKIBAT SU'UDZON PADA GURU (1) AL QUR'AN (1) AMALAN KHUSUS JUMAT TERAKHIR BULAN ROJAB DAN HUKUM BERBICARA DZIKIR SAAT KHUTBAH (1) AMALAN NISFHU SYA'BAN HISTORY (1) AMALAN SUNNAH DAN FADHILAH AMAL DIBULAN MUHARRAM (1) AMALAN TANPA BIAYA DAN VISA SETARA HAJI DAN UMRAH (1) APAKAH HALAL DAN SAH HEWAN YANG DISEMBELIH ULANG? (1) AQIDAH (1) ASAL MULA KAUM KHAWARIJ (MUNAFIQ) DAN CIRI CIRINYA (1) ASAL USUL KALAM YANG DISANGKA HADITS NABI (1) AYAT PAMUNGKAS (1) BELAJAR DAKWAH YANG BIJAK MELALUI BINATANG (1) BERITA HOAX SEJARAH DAN AKIBATNYA (1) BERSENGGAMA ITU SEHAT (1) BERSIKAP LEMAH LEMBUT KEPADA SIAPA SAJA KETIKA BERDAKWAH (1) BIRRUL WALIDAIN PAHALA DAN MANFAATNYA (1) BOLEH SHALAT SUNNAH SETELAH WITIR (1) BOLEHNYA MENDEKTE IMAM DAN MEMBAWA MUSHAF DALAM SHALAT (1) BOLEHNYA MENGGABUNG DUA SURAT SEKALIGUS (1) BOLEHNYA PATUNGAN DAN MEWAKILKAN PENYEMBELIHAN KEPADA KAFIR DZIMMI ATAU KAFIR KITABI (1) BULAN ROJAB DAN KEUTAMAANNYA (1) DAGING KURBAN AQIQAH UNTUK KAFIR NON MUSLIM (1) DAN FAKHR (1) DAN YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA) (1) DARIMANA SEHARUSNYA UPAH JAGAL DAN BOLEHKAH MENJUAL DAGING KURBAN (1) DASAR PERAYAAN MAULID NABI (1) DEFINISI TINGKATAN DAN PERAWATAN SYUHADA' (1) DO'A MUSTAJAB (1) DO'A TIDAK MUSTAJAB (1) DOA ASMAUL HUSNA PAHALA DAN FAIDAHNYA (1) DOA DIDALAM SHALAT DAN SHALAT DENGAN SELAIN BAHASA ARAB (1) DOA ORANG MUSLIM DAN KAFIR YANG DIDZALIMI MUSTAJAB (1) DOA SHALAT DLUHA MA'TSUR (1) DONGO JOWO MUSTAJAB (1) DURHAKA (1) FADHILAH RAMADHAN DAN DOA LAILATUL QADAR (1) FAIDAH MINUM SUSU DIAWWAL TAHUN BARU HIJRIYYAH (1) FENOMENA QURBAN/AQIQAH SUSULAN BAGI ORANG LAIN DAN ORANG MATI (1) FIKIH SHALAT DENGAN PENGHALANG (1) FIQIH MADZAHIB (1) FIQIH MADZAHIB HUKUM MEMAKAN SERANGGA (1) FIQIH MADZAHIB HUKUM MEMAKAN TERNAK YANG DIBERI MAKAN NAJIS (1) FIQIH QURBAN SUNNI (1) FUNGSI ZAKAT FITRAH DAN CARA IJAB QABULNYA (1) GAYA BERDZIKIRNYA KAUM CERDAS KAUM SUPER ELIT PAPAN ATAS (1) HADITS DAN ATSAR BANYAK BICARA (1) HADITS DLO'IF LEBIH UTAMA DIBANDINGKAN DENGAN PENDAPAT ULAMA DAN QIYAS (1) HALAL BI HALAL (1) HUKUM BERBUKA PUASA SUNNAH KETIKA MENGHADIRI UNDANGAN MAKAN (1) HUKUM BERKURBAN DENGAN HEWAN YANG CACAT (1) HUKUM BERSENGGAMA DIMALAM HARI RAYA (1) HUKUM DAN HIKMAH MENGACUNGKAN JARI TELUNJUK KETIKA TASYAHUD (1) HUKUM FAQIR MISKIN BERSEDEKAH (1) HUKUM MEMASAK DAN MENELAN IKAN HIDUP HIDUP (1) HUKUM MEMELIHARA MENJUALBELIKAN DAN MEMBUNUH ANJING (1) HUKUM MEMUKUL DAN MEMBAYAR ONGKOS UNTUK PENDIDIKAN ANAK (1) HUKUM MENCIUM MENGHIAS DAN MENGHARUMKAN MUSHAF AL QUR'AN (1) HUKUM MENGGABUNG NIAT QODLO' ROMADLAN DENGAN NIAT PUASA SUNNAH (1) HUKUM MENINGGALKAN PUASA RAMADLAN MENURUT 4 MADZHAB (1) HUKUM MENYINGKAT SHALAWAT (1) HUKUM PUASA SYA'BAN (NISHFU SYA'BAN (1) HUKUM PUASA SYAWWAL DAN HAL HAL YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA (1) HUKUM PUASA TARWIYYAH DAN 'ARAFAH BESERTA KEUTAMAAN - KEUTAMAANNYA (1) HUKUM SHALAT IED DIMASJID DAN DIMUSHALLA (1) HUKUM SHALAT JUM'AT BERTEPATAN DENGAN SHALAT IED (1) IBADAH JIMA' (BERSETUBUH) DAN MANFAAT MANFATNYA (1) IBADAH TERTINGGI PARA PERINDU ALLAH (1) IBRANI (1) IMAM YANG CERDAS YANG FAHAM MEMAHAMI POSISINYA (1) INDONESIA (1) INGAT SETELAH SALAM MENINGGALKAN 1 ATAU 2 RAKAAT APA YANG HARUS DILAKUKAN? (1) ISLAM (1) JANGAN GAMPANG MELAKNAT (1) JUMAT DIGANDAKAN 70 KALI BERKAH (1) KAIFA TUSHLLI (XX) - (1) KAIFA TUSHOLLI (III) - MENEPUK MENARIK MENGGESER DALAM SHALAT SETELAH TAKBIRATUL IHRAM (1) KAIFA TUSHOLLI (XV) - SOLUSI KETIKA LUPA DALAM SHALAT JAMAAH FARDU JUM'AH SENDIRIAN MASBUQ KETINGGALAN (1) KAIFA TUSHOLLI (I) - SAHKAH TAKBIRATUL IHROM DENGAN JEDA ANTARA KIMAH ALLAH DAN AKBAR (1) KAIFA TUSHOLLI (II) - MENEMUKAN SATU RAKAAT ATAU KURANG TERHITUNG MENEMUKAN SHALAT ADA' DAN SHALAT JUM'AT (1) KAIFA TUSHOLLI (IV) - SOLUSI KETIKA LUPA MELAKUKAN SUNNAH AB'ADH DAN SAHWI BAGI IMAM MA'MUM MUNFARID DAN MA'MUM MASBUQ (1) KAIFA TUSHOLLI (IX) - BASMALAH TERMASUK FATIHAH SHALAT TIDAK SAH TANPA MEMBACANYA (1) KAIFA TUSHOLLI (V) - (1) KAIFA TUSHOLLI (VI) - TAKBIR DALAM SHALAT (1) KAIFA TUSHOLLI (VII) - MENARUH TANGAN BERSEDEKAP MELEPASKANNYA ATAU BERKACAK PINGGANG SETELAH TAKBIR (1) KAIFA TUSHOLLI (VIII) - BACAAN FATIHAH DALAM SHOLAT (1) KAIFA TUSHOLLI (XI) - LOGAT BACAAN AMIN SELESAI FATIHAH (1) KAIFA TUSHOLLI (XII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XIV) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XIX) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XVI) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XVII) - BACAAN TASBIH BAGI IMAM MA'MUM DAN MUNFARID KETIKA RUKU' (1) KAIFA TUSHOLLI (XVIII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XX1V) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXI) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXIII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXIX) - BACAAN SALAM SETELAH TASYAHUD MENURUT PENDAPAT ULAMA' MADZHAB MENGUSAP DAHI ATAU WAJAH DAN BERSALAM SALAMAN SETELAH SHALAT DIANTARA PRO DAN KONTRA (1) KAIFA TUSHOLLI (XXV) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXVI) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXVII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXVIII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXX) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXXI) - DZIKIR JAHRI (KERAS) MENURUT ULAMA' MADZHAB (1) KAIFA TUSHOLLI (XXXII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (x) - (1) KEBERSIHAN DERAJAT TINGGI DALAM SHALAT (1) KEMATIAN ULAMA' DAN AKIBATNYA (1) KEPADA ORANGTUA (1) KESUNNAHAN TAHNIK/NYETAKKI ANAK KECIL (1) KEUTAMAAN ILMU DAN ADAB (1) KEWAJIBAN SABAR DAN SYUKUR BERSAMAAN (1) KHUTBAH JUM'AT DAN YANG BERHUBUNGAN (1) KIFARAT SUAMI YANG MENYERUBUHI ISTRI DISIANG BULAN RAMADHAN (1) KISAH INSPIRATIF AHLU BAIT (SAYYIDINA IBNU ABBAS) DAN ULAMA' BESAR (SAYYIDINA ZAID BIN TSABIT) (1) KISAH PEMABUK PINTAR YANG MEMBUAT SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANIY MENANGIS (1) KRETERIA UCAPAN SUNNAH MENJAWAB KIRIMAN SALAM (1) KULLUHU MIN SYA'BAN (1) KURBAN DAN AQIQAH UNTUK MAYYIT (1) LARANGAN MENYINGKAT SHALAWAT NABI (1) LEBIH UTAMA MANA GURU DAN ORANGTUA (1) MA'MUM BOLEH MEMBENARKAN BACAAN IMAM DAN WAJIB MEMBENARKAN BACAAN FATIHAHNYA (1) MA'MUM MEMBACA FATIHAH APA HUKUMNYA DAN KAPAN WAKTUNYA? (1) MACAM DIALEK AAMIIN SETELAH FATIHAH (1) MACAM MACAM NIAT ZAKAT FITRAH (1) MAKAN MINUM MEMBUNUH BINATANG BERBISA MEMAKAI PAKAIAN BERGAMBAR DAN MENJAWAB PANGGILAN ORANGTUA DALAM SHALAT (1) MALAIKAT SETAN JIN DAPAT DILIHAT SETELAH MENJELMA SELAIN ASLINYA (1) MELAFADZKAN NIAT NAWAITU ASHUMU NAWAITU USHALLI (1) MELEPAS TALI POCONG DAN MENEMPELKAN PIPI KANAN MAYYIT KETANAH (1) MEMBAYAR FIDYAH BAGI ORANG ORANG YANG TIDAK MAMPU BERPUASA (1) MEMPERBANYAK DZIKIR SAMPAI DIKATAKAN GILA/PAMER (1) MENDIRIKAN SHALAT JUM'AT DALAM SATU DESA KARENA KAWATIR TERSULUT FITNAH DAN PERMUSUHAN (1) MENGAMBIL UPAH DALAM IBADAH (1) MENGHADIAHKAN MITSIL PAHALA AMAL SHALIH KEPADA NABI ﷺ (1) MENGIRIM MITSIL PAHALA KEPADA YANG MASIH HIDUP (1) MERAWAT JENAZAH MENURUT QUR'AN HADITS MADZAHIB DAN ADAT JAWS (1) MUHASABATUN NAFSI INTEROPEKSI DIRI (1) MUTIARA HIKMAH DAN FAIDAH (1) Manfaat Ucapan Al Hamdulillah (1) NABI DAN RASUL (1) NIAT PUASA SEKALI UNTUK SEBULAN (1) NISHFU AKHIR SYA'BAN (1) ORANG GILA HUKUMNYA MASUK SURGA (1) ORANG SHALIHPUN IKUT TERKENA KESULITAN HUJAN DAN GEMPA BUMI (1) PAHALA KHOTMIL QUR'AN (1) PENIS DAN PAYUDARA BERGERAK GERAK KETIKA SHALAT (1) PENYELEWENGAN AL QUR'AN (1) PERAWATAN JENAZAH BAG I & II & III (1) PERAWATAN JENAZAH BAG IV (1) PERAWATAN JENAZAH BAG V (1) PERAWATAN JENAZAH BAG VI (1) PREDIKSI LAILATUL QADAR (1) PUASA SUNNAH 6 HARI BULAN SYAWAL DISELAIN BULAN SYAWWAL (1) PUASA SYAWWAL DAN PUASA QADLO' (1) QISHOH ISLAMI (1) RAHASIA BAPAK PARA NABI DAN PILIHAN PARA NABI DALAM TASYAHUD SHALAT (1) RAHASIA HURUF DHOD PADA LAMBANG NU (1) RESEP MENJADI WALI (1) SAHABAT QULHU RADLIYYALLAHU 'ANHUM (1) SANAD SILSILAH ASWAJA (1) SANG GURU ASLI (1) SEDEKAH SHALAT (1) SEDEKAH TAK SENGAJA (1) SEJARAH TAHNI'AH (UCAPAN SELAMAT) IED (1) SERBA SERBI PENGGUNAAN INVENTARIS MASJID (1) SETIAP ABAD PEMBAHARU ISLAM MUNCUL (1) SHADAQAH SHALAT (1) SHALAT DAN FAIDAHNYA (1) SHALAT IED DIRUMAH KARENA SAKIT ATAU WABAH (1) SHALAT JUM'AT DISELAIN MASJID (1) SILSILAH SYAIKH JUMADIL KUBRA TURGO JOGJA (1) SIRAH BABI DAN ANJING (1) SIRAH DAN FAIDAH (1) SIRAH DZIKIR BA'DA MAKTUBAH (1) SIRAH NABAWIYYAH (1) SIRAH NIKAH MUT'AH DAN NIKAH MISYWAR (1) SIRAH PERPINDAHAN QIBLAT (1) SIRAH THAHARAH (1) SIRAH TOPI TAHUN BARU MASEHI (1) SUHBAH HAQIQAH (1) SUM'AH (1) SUNNAH MENCERITAKAN NIKMAT YANG DIDAPAT KEPADA YANG DIPERCAYA TANPA UNSUR RIYA' (1) SURGA IMBALAN YANG SAMA BAGI PENGEMBAN ILMU PENOLONG ILMU DAN PENYEBAR ILMU HALAL (1) SUSUNAN MURAQIY/BILAL SHALAT TARAWIH WITIR DAN DOA KAMILIN (1) SYAIR/DO'A BAGI GURU MUROBBI (1) SYAIR/DO'A SETELAH BERKUMPUL DALAM KEBAIKKAN (1) SYARI'AT DARI BID'AH (1) TA'JIL UNIK LANGSUNG BERSETUBUH TANPA MAKAN MINUM DAHULU (1) TAAT PADA IMAM ATAU PEMERINTAH (1) TAKBIR IED MENURUT RASULULLAH DAN ULAMA' SUNNI (1) TALI ALLAH BERSATU DAN TAAT (1) TATACARA SHALAT ORANG BUTA ATAU BISU DAN HUKUM BERMAKMUM KEPADA KEDUANYA (1) TEMPAT SHALAT IED YANG PALING UTAMA AKIBAT PANDEMI (WABAH) CORONA (1) TIDAK BOLEH KURBAN DENGAN KUDA NAMUN HALAL DIMAKAN (1) TREND SHALAT MEMAKAI SARUNG TANGAN DAN KAOS KAKI DAN HUKUMNYA (1) T̳I̳P̳ ̳C̳E̳P̳E̳T̳ ̳J̳A̳D̳I̳ ̳W̳A̳L̳I̳ ̳A̳L̳L̳O̳H̳ (1) UCAPAN HARI RAYA MENURUT SUNNAH (1) UCAPAN NATAL ANTARA YANG PRO DAN KONTRA (1) ULANG TAHUN RASULILLAH (1) URUTAN SILSILAH KETURUNAN ORANG JAWA (1) Ulama' Syafi'iyyah Menurut Lintas Abadnya (1) WAJIB BERMADZHAB UNTUK MENGETAHUI MATHLA' TEMPAT MUNCULNYA HILAL (1) YAUMU SYAK) (1) ZAKAT DIBERIKAN SEBAGAI SEMACAM MODAL USAHA (1) ZAKAT FITRAH 2 (1) ZAKAT FITRAH BISA UNTUK SEMUA KEBAIKKAN DENGAN BERBAGAI ALASAN (1)
Back To Top