Bismillahirrohmaanirrohiim

Tampilkan postingan dengan label BERSENGGAMA ITU SEHAT. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BERSENGGAMA ITU SEHAT. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Februari 2018

*🌹💐 عٙقِيْبٙةُ تٙرْكِ الْجِمٙاعِ مُدّٙةً طٙوِيْلٙةً | ΛΚIBΛT MΣПIПGGΛLΚΛП BΣЯSΣПGGΛMΛ DΛLΛM JΛПGΚΛ ЩΛΚTЦ SΛПGΛT LΛMΛ🎯🍒*

حكمة اليوم : ٧ فبراير ٢٠١٨ مـ  | Edisi : Rabu pon, 07 Februari 2018 M / 21 Jumadil Ula 1439 H. *_ bersenggama itu sehat _*


*i• 🌹ÈFÈK TÌÐÄK ßÈRJÌMÄ'/ßÈR§ÈñGGÄMÄ*

*🍒✏ قال الامام ابن القيم الجوزي الحنبلي رحمه الله تعالى في كتابه " زاد المعاد في هدى خير العباد ":*

*[ الْجِمَاعُ مِنْ أَسْبَابِ الصّحّةِ ]*

وَفُضَلَاءُ الْأَطِبّاءِ يَرَوْنَ أَنّ الْجِمَاعَ مِنْ أَحَدِ أَسْبَابِ حِفْظِ الصّحّةِ .

*🍒✏قَالََ جالينوس :*

الْغَالِبُ عَلَى جَوْهَرِ الْمَنِيّ النّارُ وَالْهَوَاءُ وَمِزَاجُهُ حَارّ رَطْبٌ لِأَنّ كَوْنَهُ مِنْ الدّمِ الصّافِي الّذِي تَغْتَذِي بِهِ الْأَعْضَاءُ الْأَصْلِيّةُ وَإِذَا ثَبَتَ فَضْلُ الْمَنِيّ فَاعْلَمْ أَنّهُ لَا يَنْبَغِي إخْرَاجُهُ إلّا فِي طَلَبِ النّسْلِ أَوْ إخْرَاجُ الْمُحْتَقِنِ مِنْهُ فَإِنّهُ إذَا دَامَ احْتِقَانُهُ أَحْدَثَ أَمْرَاضًا رَدِيئَةً مِنْهَا : الْوَسْوَاسُ وَالْجُنُونُ وَالصّرَعُ وَغَيْرُ ذَلِكَ وَقَدْ يُبْرِئُ اسْتِعْمَالُهُ مِنْ هَذِهِ الْأَمْرَاضِ كَثِيرًا فَإِنّهُ إذَا طَالَ احْتِبَاسُهُ فَسَدَ وَاسْتَحَالَ إلَى كَيْفِيّةٍ سُمّيّةٍ تُوجِبُ أَمْرَاضًا رَدِيئَةً كَمَا ذَكَرْنَا وَلِذَلِكَ تَدْفَعُهُ الطّبِيعَةُ بِالِاحْتِلَامِ إذَا كَثُرَ عِنْدَهَا مِنْ غَيْرِ جِمَاعٍ ...

*🌺✏وَقَالَ مُحَمّدُ بْنُ زَكَرِيّا:*

مَنْ تَرَكَ الْجِمَاعَ مُدّةً طَوِيلَةً ضَعُفَتْ قُوَى أَعْصَابِهِ وَانْسَدّتْ مَجَارِيهَا وَتَقَلّصَ ذَكَرُهُ.

قَالَ وَرَأَيْتُ جَمَاعَةً تَرَكُوهُ لِنَوْعٍ مِنْ التّقَشّفِ فَبَرُدَتْ ، فبرُدَتْ أبدانُهُم ، وعَسُرَتْ حركاتُهُم ، ووقعتْ عليهم كآبةٌ بلا سبب ، وقَلَّتْ شهواتُهُم وهضمُهُم ‏.‏‏.‏ انتهى ‏.‏
{انظر كتاب السيرة النبوية " زاد المعاد في هدى خير العباد " : فصل الطب النبوي    / فصل أنواع علاجه صلى الله عليه وسلم     / القسم الثاني والثالث هديه صلى الله عليه وسلم في العلاج بالأدوية الروحانية الإلهية المفردة والمركبة منها ومن الأدوية الطبيعية    /  فصل في تدبيره لأمر النوم واليقظة / فَصْلٌ هَدْيُهُ ﷺ 💐 فِي الْجِمَاعِ / مَقَاصِدُ الْجِمَاعِ / للامام ابن القيم الجوزي الحنبلي}

*🌺✏ Berkata Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah Al Hanbaliy rahimahullahu ta'åla dalam kitabnya " Zaadu Al Ma'ad Fi Hadyi Khairi Al 'Ibaad ":*

*{Bersenggama Termasuk Dari Sebab Sebab Kesehatan}:*

Para pakar kedokteran berpendapat bahwa jima termasuk salah satu sebab menjaga kesehatan.”

*_🍒✏Galiinus (Galenus (Yunani: Γαληνός, Latin: Claudius Galenus dari Pergamum (129-200), lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Galen), adalah seorang dokter (atau tabib) dari Yunani kuno. Ia memiliki pengaruh besar dalam kedokteran Eropa) berkata :_*

Yang wajar  Esensi mani/sperma (hakikatnya mengalami perubahan sesuai dengan konsep penggunaannya), adalah api dan angin dan campurannya adalah panas dan basah, karena adanya sperma berasal dari darah murni yang menyebar ke seluruh anggota asli/badan, dan ketika dipastikan ada mani/sperma berlebih, maka ketahuilah :

Bila sudah jelas tingginya kandungan sperma, *_maka tidak selayaknya mengeluarkan mani/sperma selain dengan tujuan untuk menyambung keturunan atau sekedar untuk mengeluarkan kelebihan zat itu dari dalam tubuh. Karena kalau terlalu lama mengendap dalam tubuh, bisa menimbulkan berbagai macam penyakit berbahaya, di antaranya penyakit stress, gila, epilepsi, dan berbagai penyakit lain._*

Pengeluaran sperma dari dalam tubuh bisa membantu penyembuhan berbagai penyakit tersebut. Karena kalau sperma terlalu lama mengendap di dalam tubuh, ia akan menjadi rusak dan berubah menjadi zat beracun sehingga menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti disebutkan di atas. Oleh sebab itu maka tubuh secara alami akan mengeluarkannya juga bila sudah terlalu banyak, meskipun seseorang tidak melakukan persetubuhan.

*🍒✏Muhammad bin zakaria berkata:*

*_"Barang siapa meninggalkan senggama dalam waktu yg lama, otot-ototnya akan menjadi lemah, peredaran darahnya terhambat dan dzakarnya menjadi susut._*

*_Kemudian ia juga berkata: " Aku pernah melihat sekelompok orang meninggalkan senggama dengan alasan menghindari nafsu duniawi.  Tidak lama kemudian ia merasakan demam, sulit bergerak, dilanda perasaan sedih dengan tanpa tahu penyebabnya, birahinya menjadi lemah dan pencernaannya tidak bisa berfungsi normal._*
{Lihat Kitab Sirah Nabawiyah "  Zaadu Al Ma'ad Fi Hadyi Khairi Al 'Ibaad " / Fashal Ath Thibu An Nabawiy / Fashal Anwaa'u 'Ilaajihi ﷺ 💐 / Fashal Hadyuhu ﷺ 💐 Fi Al Jimaa' / Maqaashidu Al Jimaa' / Karya Ibnul Qayyim Al Jauziyyah Al Hanbaliy}.

فتزوجوا وجامعوا تصحوا...

Maka menikah dan bersenggama lah maka kalian akan sehat.


*ii• 🌺ÄñJÚRÄñ MÈLÄKÚKÄñ §ÈñGGÄMÄ ÐÌMÄLJÚM/MÄLÄM JÚM'ÄT*

Lazim dimasyarakat umum bagi pasangan suami istri istilah *" SUNNAH MALJUM "*, akan tetapi masih banyak yang belum mengetahui dasar hukumnya sebagai *_"HUKUM SUNNAH"_*, *_"SEKEDAR FADLOILUL A'MAL"_*, ATAU BAHKAN *_"MENJADI SESUATU YANG DILARANG"_*.

Berdasarkan hadits yang akan diketengahkan dibawah ini, sebagai *SUNNAH BERSENGGAMA DIMALAM JUM'AT* konskwensi hukum ini *TIDAKLAH TEPAT*, karena kedudukan haditsnya bukanlah hadits Shahih, Hasan, ataupun Hasan Lighoirih karena tidak ada penguatnya. Lebih tepatnya konskwensi hukum yang digunakan adalah *SEBAGAI FADLILAH AMAL*, karena kedudukan haditsnya *DLO'IF/LEMAH*, dalam kondisi seperti ini boleh dilakukan sebagai fadlilahnya amal/pribadi, tidak boleh sebagai hujjah/pedoman, kemudian disebarkan sebagai *SEBUAH AJAKKAN UNTUK MELAKUKKANNYA*,  Dan jika dikaitkan dengan hadits mengenai keutamaan berhubungan intim pada hari Jum’at, *MAKA HADITS DIBAWAH INI  ADALAH HADITS MUNKAR,_*, dan secara otomatis *KONSKWENSI HUKUMNYA MALAH DILARANG MELAKUKAN SUNNAH  MALJUM*, karena kedudukan haditsnya adalah Munkar, namun begitu tidaklah dilarang jikalau makna hadits munkar tersebut *MAKNANYA SHAHIH/BENAR/TIDAK BERLEBIHAN*, lebih selamatnya lagi Sunnah Maljum dilakukan sebagai *HIKMAH/FAIDAH*.

*✏Diriwayatkan Al-Imam Al-Haafizh Abu Bakr Al-Baihaqiy :*

أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، وَأَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيُّ، وَأَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ، قَالُوا: ثنا أَبُو الْعَبَّاسِ الأَصَمُّ، ثنا أَبُو عُتْبَةَ، ثنا بَقِيَّةُ، ثنا يَزِيدُ بْنُ سِنَانٍ، عَنْ بُكَيْرِ بْنِ فَيْرُوزَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قال: قال رسول اللَّهِ ﷺ 🍒 :

*_” أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يُجَامِعَ أَهْلَهُ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ فَإِنَّ لَهُ أَجْرَيْنِ اثْنَيْنِ أَجْرَ غُسْلِهِ، وَأَجْرَ غُسْلِ امْرَأَتِهِ."_*
{رواه البيهقي في شعب الإيمان /  بَابٌ الْحَادِي وَالْعِشْرُونَ مِنْ شُعَبِ الإِيمَانِ  / فَضْلُ الْجُمُعَةِ / رقم الحديث: ٢٧٤١}.

Telah mengkhabarkan kepada kami : Abu ‘Abdillaah Al-Haafizh, Abu ‘Abdirrahman As-Sulamiy, dan Ahmad bin Al-Hasan, mereka berkata : Telah menceritakan kepada kami : Abul ‘Abbaas Al-Asham. Telah menceritakan kepada kami : Abu ‘Utbah, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah. Telah menceritakan kepada kami :  Yaziid bin Sinaan. Dari Bukair bin Fairuuz. Dari Abu Hurairah -radhiyyAllaahu ‘anhu-, beliau  berkata :  Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

*_“Tidak sanggupkah salah seorang dari kalian menggauli istrinya pada setiap hari Jum’at, karena baginya dua pahala yaitu pahala mandinya (mandi janabah) dan pahala mandi istrinya.”_*
{Lihat Kitab Syu’abul Iimaan / Baabu Al Hadi Wa Al 'Isyruuna Min Syu'abi Al Imaani / Fadllu Al Jum'ati / No. 2741}.


*_🌿 HADITS INI ADALAH HADITS DHA’IF/LEMAH_* dengan sebab syubhat tadlis Baqiyyah dan kelemahan Yaziid, ia tafarrud/menyendiri dalam sanad ini dan ia tidak mempunyai penguat. *_Dan jika dikaitkan dengan hadits yang akan datang berikut mengenai keutamaan berhubungan intim pada hari Jum’at, MAKA HADITS DIATAS ADALAH HADITS MUNKAR,_*

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قَالَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ سُفْيَانَ، وَأَبِي جَنَابٍ يَحْيَى بْنِ أَبِي حَيَّةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عِيسَى، عَنْ يَحْيَى بْنِ الحَارِثِ، عَنْ أَبِي الأَشْعَثِ الصَّنْعَانِيِّ، عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ 🍒 :

*_«مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الجُمُعَةِ وَغَسَّلَ، وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ، وَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا»_*

قَالَ مَحْمُودٌ: قَالَ وَكِيعٌ: اغْتَسَلَ هُوَ وَغَسَّلَ امْرَأَتَهُ، وَيُرْوَى عَنِ ابْنِ المُبَارَكِ: أَنَّهُ قَالَ فِي هَذَا الحَدِيثِ: " مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ: يَعْنِي غَسَلَ رَأْسَهُ وَاغْتَسَلَ " وَفِي البَابِ عَنْ أَبِي بَكْرٍ، وَعِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ، وَسَلْمَانَ، وَأَبِي ذَرٍّ، وَأَبِي سَعِيدٍ، وَابْنِ عُمَرَ، وَأَبِي أَيُّوبَ: *_«حَدِيثُ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ»،_* وَأَبُو الأَشْعَثِ الصَّنْعَانِيُّ اسْمُهُ شَرَاحِيلُ بْنُ آدَةَ وَأَبُو جَنَابٍ يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْقَصَّابُ الْكُوفِيُّ.
{رواه الترمذي / ٤ - أبواب الجمعة / باب ما جاء في فضل الغسل يوم الجمعة / رقم الحديث : ٤٩٦}.

Telah menceritakan kepada kami : Mahmud bin Ghailan. Telah menceritakan kepada kami : Waki'. Telah menceritakan kepada kami : Sufyan dan Abu Janab Yahya bin Abu Hayyah. Dari 'Abdullah bin Isa. Dari Yahya bin Harits. Dari Abu Al Asy'ats As Shan'ani. Dari Aus bin Aus, beliau  berkata :  Rasulullah ﷺ 🍒 bersabda:

*_"Barang siapa mandi pada hari Jum'at, membersihkan badannya dan bersegera (pergi kemasjid) kemudian berdiam diri dengan penuh konsentrasi, mendengarkan (khutbah), maka setiap langkah yang diayunkan mendapatkan pahala seperti pahala setahun, yaitu pahala puasanya dan shalat malamnya."_*

Mahmud berkata : Waki' berkata : dia sendiri mandi dan juga memandikan istrinya (mandi bersama istrinya -pent).

(perawi) berkata :  diriwayatkan pula dari Abdullah bin Mubarrak bahwa dia mengomentari hadits ini, barang siapa yang memandikan dan mandi maksudnya adalah membasuh kepalanya kemudian mandi.

(perawi) berkata :  dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Abu Bakar, Imran bin Hushain, Salman, Abu Dzar, Abu Sa'id, Ibnu Umar dan Abu Ayyub.

*_Abu Isa berkata : Hadits Aus bin Aus adalah Hadits Hasan._*

Abu Asy'ats As Shan'ani namanya adalah Syarahil bin Adah dan Abu Jannab Yahya bin Habib Al Qashab.
{HR. Tirmidzi / 4 - Abwaabu Al Jum'ati / Baabu Ma Ja'a Fi Fadlli Al Ghusli Yauma Al Jum'ati / No. 496}.


*🍒✏ قال العلامة عبد الرحمن المباركفوري رحمه الله تعالى في كتابه " تحفة الاحوذي شرح سنن الترمذي ":*

*_قَوْلُهُ: ( مَنْ اِغْتَسَلَ وَغَسَّلَ )_*

رُوِيَ بِالتَّشْدِيدِ وَالتَّخْفِيفِ قِيلَ أَرَادَ بِهِ غَسَلَ رَأْسَهُ، وَبِقَوْلِهِ اِغْتَسَلَ غَسَلَ سَائِرَ بَدَنِهِ، وَقِيلَ جَامَعَ زَوْجَتَهُ فَأَوْجَبَ عَلَيْهَا الْغُسْلَ فَكَأَنَّهُ غَسَّلَهَا وَاغْتَسَلَ.
{انظر كتاب تحفة الاحوذي شرح سنن  الترمذي / ٤ - أبواب الجمعة / باب ما جاء في فضل الغسل يوم الجمعة / رقم الحديث : ٤٩٦. للعلامة عبد الرحمن المباركفوري}.

*🍒✏Pensyarah Jaami’ At-Tirmidziy Al 'Alaamah 'Abdurrahman Al Mubarokfuriy Rahimahullaahu ta'ala  mengatakan :*

*Sabdanya (barangsiapa yang mandi dan memandikan),* diriwayatkan dengan tasydid dan takhfif, dikatakan bahwa makna yang dikehendaki adalah mencuci/membasuh kepalanya. Dan dengan sabdanya “mandi”, yaitu memandikan seluruh badannya, dan *_dikatakan pula maknanya adalah menjima’ istrinya, maka diwajibkan bagi istrinya untuk mandi seolah-olah suaminya memandikan istrinya dan ia pun mandi."_*
{Lihat Kitab Tuhfatul Ahwadziy Syarhu Sunan At Tirmidzi : juz 3 hal 3 /  4 - Abwaabu Al Jum'ati / Baabu Ma Ja'a Fi Fadlli Al Ghusli Yauma Al Jum'ati / No. 496, Daarul Fikr. Karya Abdurrahman Al Mubarokfuriy}.


*🍒✏Hadits senada berikut diriwayatkan oleh Al-Imam Abu ‘Abdirrahman An-Nasaa’iy :*

أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ بْنِ سَعِيدِ بْنِ كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا الْأَشْعَثِ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَوْسَ بْنَ أَوْسٍ صَاحِبَ رَسُولِ اللَّهِ
ﷺ 🍒 يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ 💐 :

*_" مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَّلَ وَغَدَا وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ وَأَنْصَتَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ."_*
{رواه النسائي / كتاب الجمعة     / فضل المشي إلى الجمعة / رقم الحديث : ١٣٨٤}.

Telah mengkhabarkan kepadaku : ‘Amr bin ‘Utsmaan bin Sa’iid bin Katsiir, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami : Al-Waliid, dari ‘Abdurrahman bin Yaziid bin Jaabir, bahwasanya ia mendengar Abul Asy’ats yang menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Aus bin Aus -radhiyyAllaahu ‘anhu-, sahabat Rasulullah ﷺ 💐  yang berkata :  Rasulullah ﷺ 🌺  bersabda : 

*_“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dan memandikan (seolah olah suami memandikan istrinya sehabis Jimaa'), lalu bersegera untuk mendapatkan awal khutbah dengan berjalan kaki dan tidak berkendaraan, dan mendekat kepada imam, diam dan mendengarkan khutbah, maka setiap langkah kakinya akan dicatat bagai pahala amalan setahun.”_*
{HR. Nasaa'i / Kitaabu Al Jum'ati / Fadlu Al Masyi Ila Al Jum'ati / No. 1384. Dan juga diriwayatkan Ashabus Sunan yang lain}.


*iii• 💐ÐÄLÄM KÈMÄLÚÄñ ÄÐÄ §ÈÐÈKÄHñ¥Ä þÄHÄLÄ ÐÄñ KȧÈHÄTÄñ*

Berbagai hal yang diperbolehkan akan menjadi ketaatan jikalau diniati dengan benar, termasuk persenggamaan diantara suami istri, dapat *DIHITUNG SEDEKAH* karena persenggamaan diantara mereka termasuk salah satu *PENUNAIAN HAK BATHIN* diantara pasutri.

Bisa *MENDAPATKAN PAHALA*, karena sebelum mereka sah menjadi pasutri hal tersebut *DIHARAMKAN*, akan tetapi setelah mereka sah menjadi pasutri persenggamaan mereka *MENJADI HALAL DAN APABILA DILAKUKAN AKAN MENDAPATKAN PAHALA*.

*AKAN MENJADI SEHAT* karena mengeluarkan mani/sperma dengan tujuan menambah keturunan atau menjaga kesehatan *AKAN MENGHINDARKAN PARA PELAKUNYA DARI BERBAGAI PENYAKIT DAN MANFAAT MANFAAT YANG LAIN*.

Berikut riwayat dan pendapat para ulama' yang menjelaskan akan hal tersebut :

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَسْمَاءَ الضُّبَعِيُّ ، حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ ، حَدَّثَنَا وَاصِلٌ ، مَوْلَى أَبِي عُيَيْنَةَ ، عَنْ يَحْيَى بْنِ عُقَيْلٍ ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ ، عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ الدِّيلِيِّ ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ ، أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ﷺ 🍒 قَالُوا لِلنَّبِيِّ  ﷺ 🌺 : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالْأُجُورِ ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي ، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ ، وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ ، قَالَ :

*_" أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُونَ ؟ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةً ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ ، وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ،_*

قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَيَأتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ :

*_" أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ."_*
{رواه مسلم / كِتَاب الزَّكَاةِ / بَابُ بَيَانِ أَنَّ اسْمَ الصَّدَقَةِ يَقَعُ عَلَى كُلِّ نَوْعٍ مِنَ الْمَعْرُوفِ /  رقم الحديث : ١٧٤٨}.

Telah menceritakan kepada kami : 'Abdullah bin Muhammad bin Asma` Adl Dluba'i. Telah menceritakan kepada kami : Mahdi bin Maimun. Telah menceritakan kepada kami : Washil (maula/bekas sahaya Abu Uyainah). Dari Yahya bin Uqail. Dari Yahya bin Ya'mar. Dari Abul Aswad Ad Dili. Dari Abu Dzar bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi ﷺ 🍒 bertanya kepada beliau : 

"Wahai Rosulallaah, orang-orang kaya dapat memperoleh pahala yang lebih banyak. Mereka shalat seperti kami shalat, puasa seperti kami puasa dan bersedekah dengan sisa harta mereka."

Maka beliau pun bersabda:

*_"Bukankah Allah telah menjadikan berbagai macam cara kepada kalian untuk bersedekah? Setiap kalimat tasbih adalah sedekah, setiap kalimat takbir adalah sedekah, setiap kalimat tahmid adalah sedekah, setiap kalimat tahlil adalah sedekah, amar ma'ruf nahi munkar adalah sedekah, bahkan pada kemaluan seorang dari kalian pun terdapat sedekah."_*

Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, jika salah seorang diantara kami menyalurkan nafsu syahwatnya, apakah akan mendapatkan pahala?"

Beliau menjawab:

*_"Bagaimana sekiranya kalian meletakkannya pada sesuatu yang haram, bukankah kalian berdosa? Begitu pun sebaliknya, bila kalian meletakkannya pada tempat yang halal, maka kalian akan mendapatkan pahala."_*
{HR. Muslim / Kitabu Az Zakaati / Baabu Bayaani Anna Isma Ash Shadaqoti Yaqo'u 'Alaa Kulli Nau'in Min Al Ma'ruf / No. 1748}.


*🎯✏ قال الامام النووي الشافعي رحمه الله تعالى في كتابه " المنهاج على شرح صحيح مسلم":*

وَفِي هَذَا دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ الْمُبَاحَاتِ تَصِيرُ طَاعَاتٍ بِالنِّيَّاتِ الصَّادِقَاتِ ، فَالْجِمَاعُ يَكُونُ عِبَادَةً إِذَا نَوَى بِهِ قَضَاءَ حَقِّ الزَّوْجَةِ وَمُعَاشَرَتَهَا بِالْمَعْرُوفِ الَّذِي أَمَرَ اللَّهُ تَعَالَى بِهِ ، أَوْ طَلَبَ وَلَدٍ صَالِحٍ ، أَوْ إِعْفَافَ نَفْسِهِ أَوْ إِعْفَافَ الزَّوْجَةِ وَمَنْعَهُمَا جَمِيعًا مِنَ النَّظَرِ إِلَى حَرَامٍ ، أَوَ الْفِكْرِ فِيهِ ، أَوِ الْهَمِّ بِهِ ، أَوْ غَيْرِ ذَلِكَ مِنَ الْمَقَاصِدِ الصَّالِحَةِ .
{انظر كتاب المنهاج على شرح صحيح مسلم / كِتَاب الزَّكَاةِ / بَابُ بَيَانِ أَنَّ اسْمَ الصَّدَقَةِ يَقَعُ عَلَى كُلِّ نَوْعٍ مِنَ الْمَعْرُوفِ /  رقم الحديث : ١٧٤٨. للامام النووي الشافعي}.

*🌹✏ Berkata Imam Nawawiy Asy Syafi'iy rahimahullahu ta'åla dalam Kitabnya " Al Minhaaj 'Alaa Syarhi Muslim ":*

Dalam hadits ini sebagai dalil/pedoman sesungguhnya hal - hal yang diperbolehkan akan menjadi ketaatan-ketaatan dengan niat-niat yang benar.

Maka Jima’ itu merupakan Ibadah ketika di niyyatkan melaksanakan Hak2nya Istri, dan menggauli Istri dg Pengertian sebagaimana yg di perintahkan Allah, atau meminta anak yg Salih atau menyayangi diri sendiri (tidak melaksanakannya dalam perzinahan) atau menyayangi Istri, dan mencegah dari keduanya dari melihat sesuatu yang Haram atau berfikiran jelek atau melamun dll, adalah merupakan sesuatu yang punya tujuan baik.
{Lihat Kitab Al Minhaaj 'Alaa Syarhi Muslim / Kitabu Az Zakaati / Baabu Bayaani Anna Isma Ash Shadaqoti Yaqo'u 'Alaa Kulli Nau'in Min Al Ma'ruf / No. 1748. Karya Imam Nawawiy Asy Syafi'iy}.


*🍒🌿قال الإمام ابن القيم الحنبلي - رحمه الله تعالى - في كتابه " زاد المعاد في هدى خير العباد ":*

*{فَصْلٌ هَدْيُهُ ﷺ 💐
 فِي الْجِمَاعِ}:*

*»مَقَاصِدُ الْجِمَاعِ:*

وَأَمّا الْجِمَاعُ وَالْبَاهُ فَكَانَ هَدْيُهُ فِيهِ أَكْمَلَ هَدْيٍ يُحْفَظُ بِهِ الصّحّةُ وَتَتِمّ بِهِ اللّذّةُ وَسُرُورُ النّفْسِ وَيَحْصُلُ بِهِ مَقَاصِدُهُ الّتِي وُضِعَ لِأَجْلِهَا فَإِنّ الْجِمَاعَ وُضِعَ فِي الْأَصْلِ لِثَلَاثَةِ أُمُورٍ هِيَ مَقَاصِدُهُ الْأَصْلِيّةُ

أَحَدُهَا: حِفْظُ النّسْلِ وَدَوَامُ النّوْعِ إلَى أَنْ تَتَكَامَلَ الْعُدّةُ الّتِي قَدّرَ اللّهُ بُرُوزَهَا إلَى هَذَا الْعَالَمِ.

الثّانِي. إخْرَاجُ الْمَاءِ الّذِي يَضُرّ احْتِبَاسُهُ وَاحْتِقَانُهُ بِجُمْلَةِ الْبَدَنِ.
الثّالِثُ قَضَاءُ الْوَطَرِ وَنَيْلُ اللّذّةِ وَالتّمَتّعُ بِالنّعْمَةِ وَهَذِهِ وَحْدَهَا هِيَ الْفَائِدَةُ الّتِي فِي الْجَنّةِ إذْ لَا تَنَاسُلَ هُنَاكَ وَلَا احْتِقَانَ يَسْتَفْرِغُهُ الْإِنْزَالُ.

*{الْجِمَاعُ مِنْ أَسْبَابِ الصّحّةِ}:*

وَفُضَلَاءُ الْأَطِبّاءِ يَرَوْنَ أَنّ الْجِمَاعَ مِنْ أَحَدِ أَسْبَابِ حِفْظِ الصّحّةِ.

*✏قَالَ جالينوس:* الْغَالِبُ عَلَى جَوْهَرِ الْمَنِيّ النّارُ وَالْهَوَاءُ وَمِزَاجُهُ حَارّ رَطْبٌ لِأَنّ كَوْنَهُ مِنْ الدّمِ الصّافِي الّذِي تَغْتَذِي بِهِ الْأَعْضَاءُ الْأَصْلِيّةُ وَإِذَا ثَبَتَ فَضْلُ الْمَنِيّ فَاعْلَمْ أَنّهُ لَا يَنْبَغِي إخْرَاجُهُ إلّا فِي طَلَبِ النّسْلِ أَوْ إخْرَاجُ الْمُحْتَقِنِ مِنْهُ فَإِنّهُ إذَا دَامَ احْتِقَانُهُ أَحْدَثَ أَمْرَاضًا رَدِيئَةً مِنْهَا: الْوَسْوَاسُ وَالْجُنُونُ وَالصّرَعُ وَغَيْرُ ذَلِكَ وَقَدْ يُبْرِئُ اسْتِعْمَالُهُ مِنْ هَذِهِ الْأَمْرَاضِ كَثِيرًا فَإِنّهُ إذَا طَالَ احْتِبَاسُهُ فَسَدَ وَاسْتَحَالَ إلَى كَيْفِيّةٍ سُمّيّةٍ تُوجِبُ أَمْرَاضًا رَدِيئَةً كَمَا ذَكَرْنَا وَلِذَلِكَ تَدْفَعُهُ الطّبِيعَةُ بِالِاحْتِلَامِ إذَا كَثُرَ عِنْدَهَا مِنْ غَيْرِ جِمَاعٍ.

*_✏وَقَالَ بَعْضُ السّلَفِ :_* يَنْبَغِي لِلرّجُلِ أَنْ يَتَعَاهَدَ مِنْ نَفْسِهِ ثَلَاثًا: أَنْ لَا يَدَعَ الْمَشْيَ فَإِنْ احْتَاجَ إلَيْهِ يَوْمًا قَدَرَ عَلَيْهِ وَيَنْبَغِي أَنْ لَا يَدَعَ الْأَكْلَ فَإِنّ أَمْعَاءَهُ تَضِيقُ وَيَنْبَغِي أَنْ لَا يَدَعَ الْجِمَاعَ فَإِنّ الْبِئْرَ إذَا لَمْ تُنْزَحْ ذَهَبَ مَاؤُهَا.

*_✏وَقَالَ مُحَمّدُ بْنُ زَكَرِيّا:_* مَنْ تَرَكَ الْجِمَاعَ مُدّةً طَوِيلَةً ضَعُفَتْ قُوَى أَعْصَابِهِ وَانْسَدّتْ مَجَارِيهَا وَتَقَلّصَ ذَكَرُهُ. قَالَ وَرَأَيْتُ جَمَاعَةً تَرَكُوهُ لِنَوْعٍ مِنْ التّقَشّفِ فَبَرُدَتْ.

مَنَافِعُهُ، مَحَبّتُهُ لَهُ:
وَمِنْ مَنَافِعِهِ غَضّ الْبَصَرِ وَكَفّ النّفْسِ وَالْقُدْرَةُ عَلَى الْعِفّةِ عَنْ الْحَرَامِ وَتَحْصِيلُ ذَلِكَ لِلْمَرْأَةِ فَهُوَ يَنْفَعُ نَفْسَهُ فِي دُنْيَاهُ وَأُخْرَاهُ وَيَنْفَعُ الْمَرْأَةَ وَلِذَلِكَ كَانَ ﷺ 💐 يَتَعَاهَدُهُ وَيُحِبّهُ وَيَقُولُ :« حُبّبَ إلَيّ مِنْ دُنْيَاكُمْ: النّسَاءُ وَالطّيبُ »

*_✏وَفِي كِتَابِ الزّهْدِ لِلْإِمَامِ أَحْمَدَ_* فِي هَذَا الْحَدِيثِ زِيَادَةٌ لَطِيفَةٌ وَهِيَ أَصْبِرُ عَنْ الطّعَامِ وَالشّرَابِ وَلَا أَصْبِرُ عَنْهُنّ.
{انظر كتاب السيرة النبوية " زاد المعاد في هدى خير العباد " : فصل الطب النبوي    / فصل أنواع علاجه صلى الله عليه وسلم     / القسم الثاني والثالث هديه صلى الله عليه وسلم في العلاج بالأدوية الروحانية الإلهية المفردة والمركبة منها ومن الأدوية الطبيعية    /  فصل في تدبيره لأمر النوم واليقظة / فَصْلٌ هَدْيُهُ ﷺ 💐 فِي الْجِمَاعِ / مَقَاصِدُ الْجِمَاعِ / للامام ابن القيم الجوزي الحنبلي}

*🌺✏ Berkata Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah Al Hanbaliy rahimahullahu ta'åla dalam kitabnya " Zaadu Al Ma'ad Fi Hadyi Khairi Al 'Ibaad ":*

*{Fashal Petunjuk Nabi ﷺ 🍒 Dalam Jimaa'/Bersetubuh}*

*> Tujuan Bersetubuh:*

(Sementara jima’ (bersenggama) maka petunjuk Nabi ﷺ 💐 di dalamnya adalah petunjuk yang paling sempurna. Menjaga kesehatan, menyempurnakan kenikmatan dan kegembiraan jiwa.! Mendapatkan maksud yang ditempatkan. Sesungguhnya jima ditempatkan pada asalnya untuk tiga perkara yaitu maksud aslinya:

Pertama: menjaga keturunan, terus menerus berkembang biak sampai sempurna bilangan yang Allah tetapkan keturunannya di alam ini.

Kedua: mengeluarkan air, dimana bisa merusak badan ketika ditahan dan dicegahnya.

Ketiga: menunaikan kebutuhan, mendapat kelezatan, menikmati kenikmatan. Faedah ini saja yang ada di surga. Karena di sana tidak ada keturunan dan tidak ada pencegahan untuk mengeluarkannya

*{Bersenggama Termasuk Dari Sebab Sebab Kesehatan}:*

Para pakar kedokteran berpendapat bahwa jima termasuk salah satu sebab menjaga kesehatan.”

*_🍒✏Galiinus (Galenus (Yunani: Γαληνός, Latin: Claudius Galenus dari Pergamum (129-200), lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Galen), adalah seorang dokter (atau tabib) dari Yunani kuno. Ia memiliki pengaruh besar dalam kedokteran Eropa) berkata _*

Yang wajar dalam  Esensi mani/sperma (hakikatnya mengalami perubahan sesuai dengan konsep penggunaannya), adalah api dan angin dan campurannya adalah panas dan basah, karena adanya sperma  terbuat dari darah murni yang menyebar ke seluruh anggota asli/badan, dan ketika dipastikan ada mani/sperma berlebih, maka ketahuilah :

Bila sudah jelas tingginya kandungan sperma, *_maka tidak selayaknya mengeluarkan mani/sperma selain dengan tujuan untuk menyambung keturunan atau sekedar untuk mengeluarkan kelebihan zat itu dari dalam tubuh. Karena kalau terlalu lama mengendap dalam tubuh, bisa menimbulkan berbagai macam penyakit berbahaya, di antaranya penyakit stress, gila, epilepsi, dan berbagai penyakit lain._*

*_Pengeluaran sperma dari dalam tubuh bisa membantu penyembuhan berbagai penyakit tersebut. Karena kalau sperma terlalu lama mengendap di dalam tubuh, ia akan menjadi rusak dan berubah menjadi zat beracun sehingga menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti disebutkan di atas. Oleh sebab itu maka tubuh secara alami akan mengeluarkannya juga bila sudah terlalu banyak, meskipun seseorang tidak melakukan persetubuhan._*

*🌺✏Muhammad bin zakaria berkata:*

*_Barang siapa meninggalkan senggama dalam waktu yg lama, otot-ototnya akan menjadi lemah, peredaran darahnya terhambat dan dzakarnya menjadi susut._*

*_Kemudian ia juga berkata: " Aku pernah melihat sekelompok orang meninggalkan senggama dengan alasan menghindari nafsu duniawi.  Tidak lama kemudian ia merasakan demam, sulit bergerak, dilanda perasaan sedih dengan tanpa tahu penyebabnya, birahinya menjadi lemah dan pencernaannya tidak bisa berfungsi normal._*

Beliau (Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah Al Hanbaliy)  rahimahullah ta'åla juga mengatakan :  “Diantara manfaatnya –maksudnya jima’- menahan pandangan, menjaga diri, mampu menjaga diri dari haram. Hal itu didapatkan untuk wanita. Hal itu bermanfaat untuk dirinya di dunia dan akhiratnya. Dan bermanfaat untuk wanita. Oleh karena itu dahulu Nabi ﷺ 🍒 mengikat dan mencintainya seraya bersabda:

« حُبّبَ إلَيّ مِنْ دُنْيَاكُمْ: النّسَاءُ وَالطّيبُ » (رواه أحمد 3/128 والنسائي 7/61 وصححه الحاكم).

“Disenangkan kepadaku masalah dunia kamu semua adalah wanita dan wewangian.” (HR. Ahmad, 3/128. Nasa’I, 7/61 dinyatakan shoheh oleh Hakim).

وَفِي كِتَابِ الزّهْدِ لِلْإِمَامِ أَحْمَدَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ زِيَادَةٌ لَطِيفَةٌ وَهِيَ :
" أَصْبِرُ عَنْ الطّعَامِ وَالشّرَابِ وَلَا أَصْبِرُ عَنْهُنّ."

Dalam Kitab Az Zuhdi karya Imam Ahmad dalam hadits ini terdapat tambahan yang lembut yaitu : " Bersabarlah dari  makan dan minum dan Janganlah bersabar dari para wanita."
{Lihat Kitab Sirah Nabawiyah "  Zaadu Al Ma'ad Fi Hadyi Khairi Al 'Ibaad " / Fashal Ath Thibu An Nabawiy / Fashal Anwaa'u 'Ilaajihi ﷺ 💐 / Fashal Hadyuhu ﷺ 💐 Fi Al Jimaa' / Maqaashidu Al Jimaa' / Karya Ibnul Qayyim Al Jauziyyah Al Hanbaliy}.


*🍒✏ ومن الأمور المهمة التي ينبغي مراعاتها عند الجماع:*

1-إخلاص النية لله - عز وجل - في هذا الأمر، وأن ينوي بفعله حفظ نفسه وأهله عن الحرام وتكثير نسل الأمة الإسلامية ليرتفع شأنها فإنّ الكثرة عزّ، وليعلم أنه مأجور على عمله هذا وإن كان يجد فيه من اللذة والسرور العاجل ما يجد، فعن أبي ذر -رضي الله عنه- أن رسول الله  ﷺ 💐 قال :

«وفي بُضع أحدكم صدقة» - أي في جماعه لأهله -

فقالوا: يا رسول الله أيأتي أحدنا شهوته ويكون له فيها أجر؟ قال علي وزر؟ فكذلك إذا وضعها في الحلال كان له أجر»
(رواه مسلم:720).

وهذا من فضل الله العظيم على هذه النبي  ﷺ 💐 يلاعب أهله ويقبلهم.

3-أن يقول حين يأتي  أهله *«بسم الله الله اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا»*

قال رسول الله  ﷺ 💐 :
*«فإن قضى الله بينهما ولدا ، لم يضره الشيطان أبدا»*
(رواه البخاري:9/187)

4-يجوز له ان إتيان المرأة في قبولها من أيّ جهة شاء، من الخلف أو الأمام شريطة أن يكون ذلك في قُبُلها وهو موضع خروج الولد، لقول الله تبارك وتعالى: {نِسَآؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُواْ حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ} [البقرة:223]. وعن جابر بن عبد الله - رضي الله عنهما - قال: كانت اليهود تقول: إذا أتى الرجل امرأته من دبرها في قبلها كان الولد أحول! فنزلت: {نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم} فقال رسول الله ﷺ 💐 : «مقبلة ومدبرة إذا كان ذلك في الفرج»
(رواه البخاري:8/154،ومسلم:4/156).

5-لا يجوز له بحال من الأحوال أن يأتي امرأته في الدبر، قال الله عز وجل: {نِسَآؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُواْ حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ} [البقرة:223] ومعلوم أن مكان الحرث هو الفرج وهو ما يبتغى به الولد، قال النبي - ﷺ 💐 -:
«ملعون من يأتي النساء في محاشِّهن: أي أدبارهن» (رواه ابن عدي:211/1،وصححه الألباني في آداب الزفاف:ص105). وذلك لما فيه من مخالفة للفطرة ومقارفة لما تأباه طبائع النفوس السوية، كما أن فيه تفويتا لحظ المرأة من اللذة، كما أن الدبر هو محل القذر، إلى غير ذلك مما يؤكد حرمة هذا الأمر.

6-إذا جامع الرجل أهله ثم أراد أن يعود إليها فليتوضأ، لقوله - ﷺ 💐 -:
«إذا أتى أحدكم أهله ثم أراد أن يعود فليتوضأ بينهما وضوءا، فإنه أنشط في العَوْد»
(رواه مسلم:1/171) وهو على الاستحباب لا على الوجوب. وإن تمكن من الغسل بين الجماعين فهو أفضل، لحديث أبي رافع أن النبي -ﷺ 💐 - طاف ذات يوم على نسائه، يغتسل عند هذه وعند هذه، قال فقلت له: يا رسول الله ألا تجعله غسلا واحدا؟ قال:
«هذا أزكى وأطيب وأطهر»
(رواه أبو داود والنسائي:79/1).

7-يجب الغسل من الجنابة على الزوجين أو أحدهما في الحالات التالية:

-التقاء الختانين: لقوله - ﷺ 💐 -:
«إِذَا جَاوَزَ الْخِتَانُ الْخِتَانَ «وفي رواية: مسّ الختان الختان» فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْل»
(رواه أحمد ومسلم:526)
 وهذا الغسل واجب أنزل أو لم يُنزل. ومسّ الختان الختان هو إيلاج حشفة الذّكر في الفرج وليس مجرّد الملاصقة.

-خروج المني ولو لم يلتق الختانان: لقوله - ﷺ 💐 -:
«إنما الماء من الماء»
(رواه مسلم:1/269).

قال البغوي في شرح السنة [2/9]: (غسل الجنابة وجوبه بأحد الأمرين: أما بإدخال الحشفة في الفرج أو خروج الماء الدافق من الرجل أو المرأة).

ويجوز للزوجين الاغتسال معا في مكان واحد ولو رأى منها ورأت منه، لحديث عائشة - رضي الله عنها - قالت: «كنت أغتسل أنا والنبي ﷺ 💐 من إناء بيني وبينه واحد تختلف أيدينا فيه فيبادرني حتى أقول: دع لي، دع لي قالت: وهما جنبان» (رواه البخاري ومسلم).

8-يجوز لمن وجب عليه الغسل أن ينام ويؤخر الغسل إلى قبل وقت الصلاة، لكن يستحب له أن يتوضأ قبل نومه استحبابا مؤكدا لحديث عمر أنه سأل النبي - ﷺ 💐 -: أينام أحدنا وهو جنب؟ فقال عليه الصلاة والسلام: «نعم، ويتوضأ إن شاء» (رواه ابن حبان:232).

9-ويحرم إتيان الحائض حال حيضها لقول الله عز وجل: {وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُواْ النِّسَاء فِي الْمَحِيضِ وَلاَ تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىَ يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ} [البقرة:222]، وعلى من أتى زوجته وهي حائض أن يتصدق بدينار أو نصف دينار كما ثبت ذلك عن النبي - صلىﷺ 💐 - أنه أجاب السائل الذي أتاه فسأله عن ذلك [أخرجه أصحاب السنن وصححه الألباني في آداب الزفاف:ص122]، لكن يجوز له أن يتمتع من الحائض بما دون الفرج لحديث عائشة - رضي الله عنها - قالت: «كان رسول الله - صلﷺ 💐 - يأمر إحدانا إذا كانت حائضا أن تتزر ثم يضاجعها زوجها» متفق عليه.

10-يجوز للزوج العزل إذا لم يرد الولد ويجوز له كذلك استخدام الواقي، إذا أذنت الزوجة لأنّ لها حقّا في الاستمتاع وفي الولد، ودليل ذلك حديث جابر بن عبد الله - رضي الله عنهما - أنه قال: «كنا نعزل على عهد رسول الله  صلى الله عليه وسلم فبلغ ذلك رسول الله ﷺ 💐 فلم ينهنا» (رواه البخاري:9/250،ومسلم:4/160).

ولكن الأولى ترك ذلك كله لأمور منها: أن فيه تفويتا للذة المرأة أو إنقاصا لها. ومنها أن فيه تفويت بعض مقاصد النكاح وهو تكثير النسل والولد كما ذكرنا سابقا.

11-يحرم على كل من الزوجين أن ينشر الأسرار المتعلقة بما يجري بينهما من أمور المعاشرة الزوجية، بل هو من شر الأمور، يقول النبي ﷺ 💐 : «إن من شر الناس منزلة عند الله يوم القيامة الرجل يفضي إلى امرأته وتفضي إليه ثم ينشر سرها» (رواه مسلم:4/157)،

وعن أسماء بنت يزيد أنها كانت عند النبي ﷺ 💐 والرجال والنساء قعود، فقال: «لعل رجلا يقول ما يفعل بأهله، ولعل امرأة تخبر بما فعلت مع زوجها؟! فأرّم القوم - أي سكتوا ولم يجيبوا -، فقلت: إي والله يا رسول الله! إنهن ليفعلن، وإنهم ليفعلون. قال: فلا تفعلوا، فإنما ذلك مثل شيطان لقي شيطانة في طريق فغشيها والناس ينظرون» (رواه أبوداود:1/339،وصححه الألباني في آداب الزفاف:ص143).


*🌿🎯Diantara perkara yang layak diperhatikan ketika jima’ adalah:*

1.      Niatan ikhlas karena Allah Azza Wajallah dalam masalah ini. Meniatkan dalam prilakunya ini untuk menjaga diri dan keluarganya dari haram. Dan memperbanyak keturunan dari umat Islam untuk meninggikan urusannya karena banyak itu suatu kemulyaan. Agar diketahui, bahwa dia akan mendapatkan pahala terhadap perbuatannya ini, meskipun dia mendapatkan kelezatan dan kegembiraan yang disegerakan. Dari Abu Dzar radhiallahu anhu sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

وفي بُضع أحدكم صدقة ) - أي في جماعه لأهله - فقالوا : يا رسول الله أيأتي أحدنا شهوته ويكون له فيها أجر ؟ قال عليه الصلاة والسلام : ( أرأيتم لو وضعها في الحرام ، أكان عليه وزر ؟ فكذلك إذا وضعها في الحلال كان له أجر ) رواه مسلم 720

“Dalam kemaluan salah satu diantara kamu itu shodaqoh –maksudnya dalam berjima dengan istrinya- mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah salah satu diantara kita menyalurkan syahwatnya dia mendapatkan pahala? Beliau sallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Apakah pendapat anda kalau sekiranya diletakkan pada yang haram, apakah dia mendapatkan dosa? Begitu juga kalau diletakkan yang halal, maka dia mendapatkan pahala.” HR. Muslim, 720.

Ini termasuk keutamaan Allah yang agung terhadap umat  penuh berkah ini. Segala puji hanya milik Allah yang kita dijadikan bagian darinya

2.      Dimulai diantara jima’ dengan, cumbu, rayuan, permainan dan ciuman. Dahulu Nabi sallallahu alaihi wa sallam mencumbui istrinya dan menciumnya.

3.      Berdoa ketika mendatangi istrinya dengan;

( بسم الله اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا ) قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( فإن قضى الله بينهما ولدا ، لم يضره الشيطان أبدا ) رواه البخاري 9/187

“Dengan nama Allah, Ya Allah jauhkan syetan dari kami dan jauhkan syetan dari apa yang Engkau rezkikan kepada kami. Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Kalau Allah mentakdirkan diantara keduanya anak, syetan tidak akan (dapat) mencelakainya selamanya.” HR. Bukhori, 9/187.

4.      Diperbolehkan mendatangi istrinya lewat qubul (kemaluannya) dari sisi mana saja. Baik dari depan atau belakang dengan syarat harus di kemaluannya. Yaitu tempat keluarnya anak. Berdasarkan firman Allah Ta’ala:

( نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم )

“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” QS. Al-Baqarah: 223

Dan dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhuma berkata, dahulu Yahudi mengatakan, kalau suami mendatangi istrinya dari belakang di kemaluannya, maka anaknya akan juling. Maka Allah turunkan ayat :

( نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم )

“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” QS. Al-Baqarah: 223

Maka Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Baik depan atau belakang selagi itu di kemaluannya (tidak apa-apa).” HR. Bukhori, 8/154. Dan Muslim, 4/156.

5.      Tidak diperbolehkan dalam kondisi apapun juga mendatangi istrinya dari dubur. Allah Azza Wallah berfirman:

( نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم )

“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” QS. Al-Baqarah: 223

Telah diketahui bahwa tempat bertanam adalah kemaluan. Yaitu apa yang diharapkan adanya anak. Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

( ملعون من يأتي النساء في محاشِّهن : أي أدبارهن ) رواه ابن عدي 211/1 و صححه الألباني في آداب الزفاف ص105

“Dilaknat orang yang mendatangi istrinya di duburnya.” HR. Ibnu Ady 1/211. Dinyatakan shoheh oleh Albani di ‘Adab Zafaf, hal. 105.

Hal itu karena menyalahi fitrah dan kejelekan yang tidak disukai tabiat jiwa yang lurus. Sebagaimana menghilangkan bagian wanita dari kelezatan. Sebagaimana dubur adalah tempat kotoran. Dan itu yang menguatkan keharaman masalah ini. Untuk tambahan silahkan merujuk soal no. 1103.

6.      Kalau suami telah menjima istrinya kemudian ingin mengulangi lagi, hendaknya dia berwudu. Berdasarkan sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam:

( إذا أتى أحدكم أهله ثم أراد أن يعود فليتوضأ بينهما وضوءا ، فإنه أنشط في العَوْد ) رواه مسلم 1/171

“Kalau salah satu diantara kamu telah mendatangi istrinya kemudian ingin mengulanginya, hendaknya dia berwudu diantara keduanya, karena hal itu lebih bersemangat dalam mengulanginya.” HR. Muslim, 1/171.

Itu dianjurkan bukan diwajibkan. Kalau memungkinkan mandi diantara dua jima, maka itu lebih utama. Berdasarkan hadits Abu Rofi’ sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam suatu hari beliau menggilir istri-istrinya. Mandi di sini dan mandi di sini. Berkata, “Ya bertanya kepada beliau, “Wahai Rasulullah tidaklah menjadikan satu kali mandi saja? Beliau menjawab, “Ini lebih bersih, lebih baik dan lebih suci.” HR. Abu Dawud dan Nasai, 1/79.

7.      Diwajibkan mandi dari janabat bagi kedua suami istri atau salah satu dari keduanya dalam kondisi berikut ini:

-          Bertemunya dua hitan berdasarkan sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam:

" إِذَا جَاوَزَ الْخِتَانُ الْخِتَانَ ( وفي رواية : مسّ الختان الختان ) فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْل . " رواه أحمد ومسلم رقم 526

Kalau melewati hitan dengan hitan (dalam redaksi ‘Bertemu hitan dengan hitan) maka harus mandi.” HR. Ahmad dan Muslim, no. 526.

Mandi ini wajib, baik keluar (mani) atau tidak. Menyentuh hitan dengan hitan adalah masukkan penis di dalam vagina (wanita) bukan sekedar bertemu saja.

-          Keluarnya mani meskipun tidak bertemu dua hitan berdasarkan sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam.

" إنما الماء من الماء " رواه مسلم رقم 1/269

“Sesungguhnya air (janabat) itu dari (keluar) air (mani). HR. Muslim, no. 1/269.

Bagowi dalam ‘Syarkh Sunah, (2/9) mengatakan, “Wajibnya mandi janabah karena salah satu dari dua hal. Karena masuknya penis di vagina atau keluarnya air deras (mani) baik dari lelaki atau perempuan.” Untuk mengetahui tatacara mandi syariyyah, silahkan melihat pertanyaan no. 415.

Diperbolehkan bagi suami istri mandi bersama di satu tempat meskipun (suami) melihat (aurat) istri atau sebaliknya. Berdasarkan hadits Aisyah radhiallahu anha berkata:

كنت أغتسل أنا والنبي صلى الله عليه وسلم من إناء بيني وبينه واحد تختلف أيدينا فيه فيبادرني حتى أقول : دع لي ، دع لي قالت : وهما جنبان . رواه البخاري ومسلم .

“Dahulu saya mandi bersama Nabi sallallahu alaihi wa sallam dalam satu bejana antara diriku dan dirinya. Bergantian tangan kami dan beliau mendahuluiku sampai saya mengatakan ‘Biarkan untukku, biarkan untukku’ berkata, “Keduanya dalam kondisi junub.” HR. Bukhori dan Muslim.

8.      Diperbolehkan bagi orang yang wajib mandi tidur dan mengakhirkan mandi sampai sebelum waktu shalat. Akan tetapi sangat dianjurkan baginya berwudu sebelum tidur. Berdasarkan hadits Umar bahwa beliau bertanya kepada Nabi sallallahu alaihi wa sallam, “Apakah salah satu diantara kita tidur dalam kondisi junub? Maka Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Ya, kalau dia mau berwudu.” HR. Ibnu Hibban, 232.

9.      Diharamkan mendatangi haid ketika kondisi haid berdasarkan firman Allah Azza Wajalla:

( ويسألونك عن المحيض قل هو أذى فاعتزلوا النساء في المحيض ولا تقربوهن حتى يطهرن فإذا تطهرن فأتوهن من حيث أمركم الله إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” QS. Al-Baqarah: 222

Bagi orang yang mendatangi istrinya dalam ko bersodaqah dengan satu dinar atau setengah dinar. Sabagaimana telah ada ketetapan hal itu dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam beliau menjawab pertanyaan orang yang datang dan bertanya tentang hal itu. Dikeluarkan dari Ashabus Sunan dan dinyatakan Shoheh Albani dalam ‘Adab Zafaf, hal. 122. Akan tetapi dia diperbolehkan baginya menikmati selain dari kemaluan berdasarkan hadits Aisyah radhiallahu anha berkata:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يأمر إحدانا إذا كانت حائضا أن تتزر ثم يضاجعها زوجها ) متفق عليه.

“Dahulu Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam menyuruh salah satu diantara kita ketika haid agar memakai (pembatas) kain kemudian suaminya dapat menikmatinya.” Muttafaq ‘alaihi.

10.  Diperbolehkan bagi suami melakukan azl (mengeluarkan air mani di luar kemaluan) kalau tidak menginginkan anak. Diperbolehkan juga mempergunakan penghalang. Kalau istrinya mengizikannya. Karena dia mempunyai hak dalam kenikmatan dan dalam mendapatkan anak. Dalil akan hal itu hadits Jabir bin Abdullah radhiallahu anhuma sesungguhnya beliau mengatakan,

كنا نعزل على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم فبلغ ذلك رسول الله صلى الله عليه وسلم فلم ينهنا . رواه البخاري 9/250 ومسلم 4/160

“Dahulu kita melakukan azl pada zaman Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam, dan hal itu sampai kepada Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam dan tidak melarang kita.” HR. Bukhori, 9/250 dan Muslim, 4/160.

Akan tetapi yang lebih utama meninggalkan hal itu semua karena karena hal itu dapat menghilangkan kelezatan wanita atau menguranginya. Diantaranya juga menghilangkan sebagian maksud nikah yaitu memperbanyak keturunan dan anak sebagaimana yang telah kami sebutkan tadi.

11.  Diharamkan bagi suami istri menyebarkan rahasia terkait apa yang terjadi diantara keduanya dalam masalah intaraksi keluarga (muasyarah zaujiyyah). Bahkan ia termasuk urusan yang paling jelek. Hal tersebut sesuai dengan riwayat hadits :

وحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ ، وَأَبُو كُرَيْبٍ ، قَالَا : حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ ، عَنْ عُمَرَ بْنِ حَمْزَةَ ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ ، يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

*_" إِنَّ مِنْ أَعْظَمِ الْأَمَانَةِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، الرَّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ ، وَتُفْضِي إِلَيْهِ ، ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا ، وَقَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ : إِنَّ أَعْظَمَ."_*
{انظر كتاب مسلم / كِتَابُ النِّكَاحِ / بَابُ تَحْرِيمِ إِفْشَاءِ سِرِّ الْمَرْأَةِ / رقم الحديث : ٢٦٩٠}.

“Sesungguhnya orang yang terjelek disisi Allah pada hari kiamat adalah suami mendatangi istrinya dan (istri) mendatangi suaminya kemudian menyebarkan rahasianya.”
{HR. Muslim, 4/157.

*🌿✏قال النووي في شرحه لهذا الحديث:*

فيه تحريم إفشاء الرجل ما يجري بينه وبين امرأته من أمور الاستمتاع ووصف تفاصيل ذلك، وما يجري من المرأة فيه من قول أو فعل ونحوه.

ومعنى يفضي الوارد في الحديث مباشرة الزوجة ومجامعتها،  قال في المصباح: أفضى الرجل بيده إلى الأرض مسها ببطن راحته وأفضى إلى امرأته باشرها وجامعها. ا.هـ

Bagi orang Islam, jima (bersetubuh) atau berhubungan badan bukan hanya sekadar bersenang-senang. Tapi juga sebagai ladang yang bisa berbuah pahala. Dengan catatan: hanya dilakukan dengan pasangan yang sah secara syar’i.

“Sebaik-baik istri kamu,” kata Rasulullah Saw., “ialah yang menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat, (yakni) keras menjaga kehormatan kemaluannya, pandai membangkitkan syahwat suaminya,”
{HR. Dailami dari Anas r.a.)

Dan bercerita berbagai hal tentang jima memang tidak ada habisnya. Penelitian para ilmuwan menunjukkan sebuah fakta bahwa berhubungan jima sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Meskipun bermanfaat, tetap saja porsinya harus tepat, jika terlalu banyak berhubungan jima bisa berbahaya bagi kesehatan.


*🌺✏Berikut ini 16 alasan mengapa bersetubuh (jima) baik dan bermanfaat untuk kesehatan :*

1. Keseimbangan antara kesehatan mental dan emosional dapat dipengaruhi oleh jima. Dalam kasus depresi ringan, setelah anda selesai berhubungan jima, otak melepaskan endorfin yang dapat menurunkan tingkat stress anda, dan membawa perasaan yang bahagia.

2. Untuk Anda para wanita, berhubungan jima bisa menjadi perawatan kecantikan. Saat berhubungan jima, tingkat estrogen pada tubuh wanita meningkat dua kali lipat dan ini membuat rambut menjadi berkilau dan kulit menjadi lembut.

3. Menurut penelitian yang telah dilakukan Queens University selama 10 tahun pada 1.000 pria paruh baya di Belfast, Irlandia, menunjukkan bahwa berhubungan jima secara teratur dapat meningkatkan umur manusia. Mereka yang lebih sering orgasme memiliki angka kematian setengah dari orang yang kurang mengalami orgasme. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh tingkat hormon stres yang menurun setelah kita melakukan hubungan jima.

4. Berkeringat pada saat berhubungan jima dapat membersihkan pori-pori kulit, membuat kulit lebih cerah dan mengurangi risiko pengembangan dermatitis.

5. Berhubungan jima dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan, membakar semua lemak dan karbohidrat. Hubungan jima bisa membakar sekitar 200 kalori, Ini seperti berjalan 15 menit di treadmill.

6. Semakin aktif Kehidupan jima Anda, maka anda akan semakin terlihat menarik bagi pasangan Anda. Aktivitas jima membuat tubuh melepaskan feromon, zat kimia yang menarik lawan jenis.

7. Berhubungan jima dapat bermanfaat untuk mempertajam indera penciuman kita. Setelah orgasme, peningkatan hormon prolaktin membuat sel-sel batang otak membentuk neuron baru pada saraf pencium dan meningkatkan kemampuan penciuman seseorang.

8. Berhubungan Jima juga dapat meredakan nyeri, sepuluh kali lebih efektif dibandingkan obat penghilang rasa sakit. Sebelum orgasme, kadar hormon oksitosin meningkat lima kali, dan melepaskan endorfin. Sakit Migren juga menghilang karena tekanan dalam pembuluh darah otak menurun ketika kita melakukan hubungan jima.

9. Satu sesi jima yang baik bisa menjadi obat yang baik bagi hidung tersumbat, antihistaminic alami yang membantu mengobati asma dan demam tinggi.

10. Berhubungan jima secara teratur menurunkan kadar kolesterol, menyeimbangkan rasio antara kolesterol baik dan kolesterol jahat.

11. Hormon yang dilepaskan saat kita melakukan hubungan jima sangat baik untuk laki-laki dan perempuan. Hormon estrogen melindungi jantung seorang wanita, tetapi pada jangka panjang, dapat efisien juga melawan penyakit Alzheimer dan osteoporosis, sementara testosteron menguatkan tulang dan otot.

12. Berhubungan jima tidak hanya menguntungkan bagi jantung saja, tetapi juga bagi sirkulasi darah, terutama di otak, karena denyut jantung dan pernapasan dalam meningkat.

13. Aktivitas jima menurunkan risiko terkena pilek dan flu. Berhubungan jima 2-3 kali seminggu dapat meningkatkan antibodi imunoglobulin A sebesar 30% yang memacu sistem kekebalan tubuh.

14. Berhubungan jima dapat membuat kontrol kandung kemih menjadi baik, dengan memperkuat otot-otot panggul yang mengendalikan aliran urin.

15. Setelah orgasme kita menjadi mengantuk. Ini adalah efek jima yang baik untuk meningkatkan kualitas tidur. Setelah orgasme, tubuh menjadi benar-benar santai, sehingga membuat kita tidur nyenyak.

16. Berhubungan jima dapat mengurangi resiko kanker. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa frekuensi ejakulasi tinggi dan aktivitas jima terkait dengan rendahnya risiko kanker prostat di kemudian hari. Sebuah studi menemukan bahwa pria yang mengalami ejakulasi 13-20 kali tiap bulan memiliki risiko 14% lebih rendah mengalami kanker prostat daripada pria yang mengalami ejakulasi rata-rata antara 4-7 kali setiap bulan. Mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali sebulan memiliki 33% penurunan risiko terkena kanker prostat daripada kelompok biasa.

نقلها ورتبها " طالب العلم " محمد عبد الحكيم الجاوي. ربّنا تقبّل منّا، واقبلنا، بسرّ الفاتحة :!!!!!

PALING DIMINATI

Kategori

SHALAT (8) HADITS (5) WANITA (5) ADAB DAN HADITS (3) FIQIH HADIST (3) WASHIYYAT DAN FAWAID (3) 5 PERKARA SEBELUM 5 PERKARA (2) AQIDAH DAN HADITS (2) CINTA (2) PERAWATAN JENAZAH BAG VII (2) SIRAH DAN HADITS (2) TAUSHIYYAH DAN FAIDAH (2) TAWAJUHAT NURUL HARAMAIN (2) (BERBHAKTI (1) 11 BAYI YANG BISA BICARA (1) 12 BINATANG YANG MASUK SURGA (1) 25 NAMA ARAB (1) 7 KILOGRAM UNTUK RAME RAME (1) ADAB DAN AKHLAQ BAGI GURU DAN MURID (1) ADAB DAN HADITS (SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI BAPAK DAN IBU) (1) ADAT JAWA SISA ORANG ISLAM ADALAH OBAT (1) AIR KENCING DAN MUNTAHAN ANAK KECIL ANTARA NAJIS DAN TIDAKNYA ANTARA CUKUP DIPERCIKKI AIR ATAU DICUCI (1) AJARAN SUFI SUNNI (1) AKIBAT SU'UDZON PADA GURU (1) AL QUR'AN (1) AMALAN KHUSUS JUMAT TERAKHIR BULAN ROJAB DAN HUKUM BERBICARA DZIKIR SAAT KHUTBAH (1) AMALAN NISFHU SYA'BAN HISTORY (1) AMALAN SUNNAH DAN FADHILAH AMAL DIBULAN MUHARRAM (1) AMALAN TANPA BIAYA DAN VISA SETARA HAJI DAN UMRAH (1) APAKAH HALAL DAN SAH HEWAN YANG DISEMBELIH ULANG? (1) AQIDAH (1) ASAL MULA KAUM KHAWARIJ (MUNAFIQ) DAN CIRI CIRINYA (1) ASAL USUL KALAM YANG DISANGKA HADITS NABI (1) AYAT PAMUNGKAS (1) BELAJAR DAKWAH YANG BIJAK MELALUI BINATANG (1) BERITA HOAX SEJARAH DAN AKIBATNYA (1) BERSENGGAMA ITU SEHAT (1) BERSIKAP LEMAH LEMBUT KEPADA SIAPA SAJA KETIKA BERDAKWAH (1) BIRRUL WALIDAIN PAHALA DAN MANFAATNYA (1) BOLEH SHALAT SUNNAH SETELAH WITIR (1) BOLEHNYA MENDEKTE IMAM DAN MEMBAWA MUSHAF DALAM SHALAT (1) BOLEHNYA MENGGABUNG DUA SURAT SEKALIGUS (1) BOLEHNYA PATUNGAN DAN MEWAKILKAN PENYEMBELIHAN KEPADA KAFIR DZIMMI ATAU KAFIR KITABI (1) BULAN ROJAB DAN KEUTAMAANNYA (1) DAGING KURBAN AQIQAH UNTUK KAFIR NON MUSLIM (1) DAN FAKHR (1) DAN YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA) (1) DARIMANA SEHARUSNYA UPAH JAGAL DAN BOLEHKAH MENJUAL DAGING KURBAN (1) DASAR PERAYAAN MAULID NABI (1) DEFINISI TINGKATAN DAN PERAWATAN SYUHADA' (1) DO'A MUSTAJAB (1) DO'A TIDAK MUSTAJAB (1) DOA ASMAUL HUSNA PAHALA DAN FAIDAHNYA (1) DOA DIDALAM SHALAT DAN SHALAT DENGAN SELAIN BAHASA ARAB (1) DOA ORANG MUSLIM DAN KAFIR YANG DIDZALIMI MUSTAJAB (1) DOA SHALAT DLUHA MA'TSUR (1) DONGO JOWO MUSTAJAB (1) DURHAKA (1) FADHILAH RAMADHAN DAN DOA LAILATUL QADAR (1) FAIDAH MINUM SUSU DIAWWAL TAHUN BARU HIJRIYYAH (1) FENOMENA QURBAN/AQIQAH SUSULAN BAGI ORANG LAIN DAN ORANG MATI (1) FIKIH SHALAT DENGAN PENGHALANG (1) FIQIH MADZAHIB (1) FIQIH MADZAHIB HUKUM MEMAKAN SERANGGA (1) FIQIH MADZAHIB HUKUM MEMAKAN TERNAK YANG DIBERI MAKAN NAJIS (1) FIQIH QURBAN SUNNI (1) FUNGSI ZAKAT FITRAH DAN CARA IJAB QABULNYA (1) GAYA BERDZIKIRNYA KAUM CERDAS KAUM SUPER ELIT PAPAN ATAS (1) HADITS DAN ATSAR BANYAK BICARA (1) HADITS DLO'IF LEBIH UTAMA DIBANDINGKAN DENGAN PENDAPAT ULAMA DAN QIYAS (1) HALAL BI HALAL (1) HUKUM BERBUKA PUASA SUNNAH KETIKA MENGHADIRI UNDANGAN MAKAN (1) HUKUM BERKURBAN DENGAN HEWAN YANG CACAT (1) HUKUM BERSENGGAMA DIMALAM HARI RAYA (1) HUKUM DAN HIKMAH MENGACUNGKAN JARI TELUNJUK KETIKA TASYAHUD (1) HUKUM FAQIR MISKIN BERSEDEKAH (1) HUKUM MEMASAK DAN MENELAN IKAN HIDUP HIDUP (1) HUKUM MEMELIHARA MENJUALBELIKAN DAN MEMBUNUH ANJING (1) HUKUM MEMUKUL DAN MEMBAYAR ONGKOS UNTUK PENDIDIKAN ANAK (1) HUKUM MENCIUM MENGHIAS DAN MENGHARUMKAN MUSHAF AL QUR'AN (1) HUKUM MENGGABUNG NIAT QODLO' ROMADLAN DENGAN NIAT PUASA SUNNAH (1) HUKUM MENINGGALKAN PUASA RAMADLAN MENURUT 4 MADZHAB (1) HUKUM MENYINGKAT SHALAWAT (1) HUKUM PUASA SYA'BAN (NISHFU SYA'BAN (1) HUKUM PUASA SYAWWAL DAN HAL HAL YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA (1) HUKUM PUASA TARWIYYAH DAN 'ARAFAH BESERTA KEUTAMAAN - KEUTAMAANNYA (1) HUKUM SHALAT IED DIMASJID DAN DIMUSHALLA (1) HUKUM SHALAT JUM'AT BERTEPATAN DENGAN SHALAT IED (1) IBADAH JIMA' (BERSETUBUH) DAN MANFAAT MANFATNYA (1) IBADAH TERTINGGI PARA PERINDU ALLAH (1) IBRANI (1) IMAM YANG CERDAS YANG FAHAM MEMAHAMI POSISINYA (1) INDONESIA (1) INGAT SETELAH SALAM MENINGGALKAN 1 ATAU 2 RAKAAT APA YANG HARUS DILAKUKAN? (1) ISLAM (1) JANGAN GAMPANG MELAKNAT (1) JUMAT DIGANDAKAN 70 KALI BERKAH (1) KAIFA TUSHLLI (XX) - (1) KAIFA TUSHOLLI (III) - MENEPUK MENARIK MENGGESER DALAM SHALAT SETELAH TAKBIRATUL IHRAM (1) KAIFA TUSHOLLI (XV) - SOLUSI KETIKA LUPA DALAM SHALAT JAMAAH FARDU JUM'AH SENDIRIAN MASBUQ KETINGGALAN (1) KAIFA TUSHOLLI (I) - SAHKAH TAKBIRATUL IHROM DENGAN JEDA ANTARA KIMAH ALLAH DAN AKBAR (1) KAIFA TUSHOLLI (II) - MENEMUKAN SATU RAKAAT ATAU KURANG TERHITUNG MENEMUKAN SHALAT ADA' DAN SHALAT JUM'AT (1) KAIFA TUSHOLLI (IV) - SOLUSI KETIKA LUPA MELAKUKAN SUNNAH AB'ADH DAN SAHWI BAGI IMAM MA'MUM MUNFARID DAN MA'MUM MASBUQ (1) KAIFA TUSHOLLI (IX) - BASMALAH TERMASUK FATIHAH SHALAT TIDAK SAH TANPA MEMBACANYA (1) KAIFA TUSHOLLI (V) - (1) KAIFA TUSHOLLI (VI) - TAKBIR DALAM SHALAT (1) KAIFA TUSHOLLI (VII) - MENARUH TANGAN BERSEDEKAP MELEPASKANNYA ATAU BERKACAK PINGGANG SETELAH TAKBIR (1) KAIFA TUSHOLLI (VIII) - BACAAN FATIHAH DALAM SHOLAT (1) KAIFA TUSHOLLI (XI) - LOGAT BACAAN AMIN SELESAI FATIHAH (1) KAIFA TUSHOLLI (XII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XIV) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XIX) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XVI) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XVII) - BACAAN TASBIH BAGI IMAM MA'MUM DAN MUNFARID KETIKA RUKU' (1) KAIFA TUSHOLLI (XVIII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XX1V) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXI) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXIII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXIX) - BACAAN SALAM SETELAH TASYAHUD MENURUT PENDAPAT ULAMA' MADZHAB MENGUSAP DAHI ATAU WAJAH DAN BERSALAM SALAMAN SETELAH SHALAT DIANTARA PRO DAN KONTRA (1) KAIFA TUSHOLLI (XXV) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXVI) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXVII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXVIII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXX) - (1) KAIFA TUSHOLLI (XXXI) - DZIKIR JAHRI (KERAS) MENURUT ULAMA' MADZHAB (1) KAIFA TUSHOLLI (XXXII) - (1) KAIFA TUSHOLLI (x) - (1) KEBERSIHAN DERAJAT TINGGI DALAM SHALAT (1) KEMATIAN ULAMA' DAN AKIBATNYA (1) KEPADA ORANGTUA (1) KESUNNAHAN TAHNIK/NYETAKKI ANAK KECIL (1) KEUTAMAAN ILMU DAN ADAB (1) KEWAJIBAN SABAR DAN SYUKUR BERSAMAAN (1) KHUTBAH JUM'AT DAN YANG BERHUBUNGAN (1) KIFARAT SUAMI YANG MENYERUBUHI ISTRI DISIANG BULAN RAMADHAN (1) KISAH INSPIRATIF AHLU BAIT (SAYYIDINA IBNU ABBAS) DAN ULAMA' BESAR (SAYYIDINA ZAID BIN TSABIT) (1) KISAH PEMABUK PINTAR YANG MEMBUAT SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANIY MENANGIS (1) KRETERIA UCAPAN SUNNAH MENJAWAB KIRIMAN SALAM (1) KULLUHU MIN SYA'BAN (1) KURBAN DAN AQIQAH UNTUK MAYYIT (1) LARANGAN MENYINGKAT SHALAWAT NABI (1) LEBIH UTAMA MANA GURU DAN ORANGTUA (1) MA'MUM BOLEH MEMBENARKAN BACAAN IMAM DAN WAJIB MEMBENARKAN BACAAN FATIHAHNYA (1) MA'MUM MEMBACA FATIHAH APA HUKUMNYA DAN KAPAN WAKTUNYA? (1) MACAM DIALEK AAMIIN SETELAH FATIHAH (1) MACAM MACAM NIAT ZAKAT FITRAH (1) MAKAN MINUM MEMBUNUH BINATANG BERBISA MEMAKAI PAKAIAN BERGAMBAR DAN MENJAWAB PANGGILAN ORANGTUA DALAM SHALAT (1) MALAIKAT SETAN JIN DAPAT DILIHAT SETELAH MENJELMA SELAIN ASLINYA (1) MELAFADZKAN NIAT NAWAITU ASHUMU NAWAITU USHALLI (1) MELEPAS TALI POCONG DAN MENEMPELKAN PIPI KANAN MAYYIT KETANAH (1) MEMBAYAR FIDYAH BAGI ORANG ORANG YANG TIDAK MAMPU BERPUASA (1) MEMPERBANYAK DZIKIR SAMPAI DIKATAKAN GILA/PAMER (1) MENDIRIKAN SHALAT JUM'AT DALAM SATU DESA KARENA KAWATIR TERSULUT FITNAH DAN PERMUSUHAN (1) MENGAMBIL UPAH DALAM IBADAH (1) MENGHADIAHKAN MITSIL PAHALA AMAL SHALIH KEPADA NABI ﷺ (1) MENGIRIM MITSIL PAHALA KEPADA YANG MASIH HIDUP (1) MERAWAT JENAZAH MENURUT QUR'AN HADITS MADZAHIB DAN ADAT JAWS (1) MUHASABATUN NAFSI INTEROPEKSI DIRI (1) MUTIARA HIKMAH DAN FAIDAH (1) Manfaat Ucapan Al Hamdulillah (1) NABI DAN RASUL (1) NIAT PUASA SEKALI UNTUK SEBULAN (1) NISHFU AKHIR SYA'BAN (1) ORANG GILA HUKUMNYA MASUK SURGA (1) ORANG SHALIHPUN IKUT TERKENA KESULITAN HUJAN DAN GEMPA BUMI (1) PAHALA KHOTMIL QUR'AN (1) PENIS DAN PAYUDARA BERGERAK GERAK KETIKA SHALAT (1) PENYELEWENGAN AL QUR'AN (1) PERAWATAN JENAZAH BAG I & II & III (1) PERAWATAN JENAZAH BAG IV (1) PERAWATAN JENAZAH BAG V (1) PERAWATAN JENAZAH BAG VI (1) PREDIKSI LAILATUL QADAR (1) PUASA SUNNAH 6 HARI BULAN SYAWAL DISELAIN BULAN SYAWWAL (1) PUASA SYAWWAL DAN PUASA QADLO' (1) QISHOH ISLAMI (1) RAHASIA BAPAK PARA NABI DAN PILIHAN PARA NABI DALAM TASYAHUD SHALAT (1) RAHASIA HURUF DHOD PADA LAMBANG NU (1) RESEP MENJADI WALI (1) SAHABAT QULHU RADLIYYALLAHU 'ANHUM (1) SANAD SILSILAH ASWAJA (1) SANG GURU ASLI (1) SEDEKAH SHALAT (1) SEDEKAH TAK SENGAJA (1) SEJARAH TAHNI'AH (UCAPAN SELAMAT) IED (1) SERBA SERBI PENGGUNAAN INVENTARIS MASJID (1) SETIAP ABAD PEMBAHARU ISLAM MUNCUL (1) SHADAQAH SHALAT (1) SHALAT DAN FAIDAHNYA (1) SHALAT IED DIRUMAH KARENA SAKIT ATAU WABAH (1) SHALAT JUM'AT DISELAIN MASJID (1) SILSILAH SYAIKH JUMADIL KUBRA TURGO JOGJA (1) SIRAH BABI DAN ANJING (1) SIRAH DAN FAIDAH (1) SIRAH DZIKIR BA'DA MAKTUBAH (1) SIRAH NABAWIYYAH (1) SIRAH NIKAH MUT'AH DAN NIKAH MISYWAR (1) SIRAH PERPINDAHAN QIBLAT (1) SIRAH THAHARAH (1) SIRAH TOPI TAHUN BARU MASEHI (1) SUHBAH HAQIQAH (1) SUM'AH (1) SUNNAH MENCERITAKAN NIKMAT YANG DIDAPAT KEPADA YANG DIPERCAYA TANPA UNSUR RIYA' (1) SURGA IMBALAN YANG SAMA BAGI PENGEMBAN ILMU PENOLONG ILMU DAN PENYEBAR ILMU HALAL (1) SUSUNAN MURAQIY/BILAL SHALAT TARAWIH WITIR DAN DOA KAMILIN (1) SYAIR/DO'A BAGI GURU MUROBBI (1) SYAIR/DO'A SETELAH BERKUMPUL DALAM KEBAIKKAN (1) SYARI'AT DARI BID'AH (1) TA'JIL UNIK LANGSUNG BERSETUBUH TANPA MAKAN MINUM DAHULU (1) TAAT PADA IMAM ATAU PEMERINTAH (1) TAKBIR IED MENURUT RASULULLAH DAN ULAMA' SUNNI (1) TALI ALLAH BERSATU DAN TAAT (1) TATACARA SHALAT ORANG BUTA ATAU BISU DAN HUKUM BERMAKMUM KEPADA KEDUANYA (1) TEMPAT SHALAT IED YANG PALING UTAMA AKIBAT PANDEMI (WABAH) CORONA (1) TIDAK BOLEH KURBAN DENGAN KUDA NAMUN HALAL DIMAKAN (1) TREND SHALAT MEMAKAI SARUNG TANGAN DAN KAOS KAKI DAN HUKUMNYA (1) T̳I̳P̳ ̳C̳E̳P̳E̳T̳ ̳J̳A̳D̳I̳ ̳W̳A̳L̳I̳ ̳A̳L̳L̳O̳H̳ (1) UCAPAN HARI RAYA MENURUT SUNNAH (1) UCAPAN NATAL ANTARA YANG PRO DAN KONTRA (1) ULANG TAHUN RASULILLAH (1) URUTAN SILSILAH KETURUNAN ORANG JAWA (1) Ulama' Syafi'iyyah Menurut Lintas Abadnya (1) WAJIB BERMADZHAB UNTUK MENGETAHUI MATHLA' TEMPAT MUNCULNYA HILAL (1) YAUMU SYAK) (1) ZAKAT DIBERIKAN SEBAGAI SEMACAM MODAL USAHA (1) ZAKAT FITRAH 2 (1) ZAKAT FITRAH BISA UNTUK SEMUA KEBAIKKAN DENGAN BERBAGAI ALASAN (1)
Back To Top