.*╾╌╌─⃟ꦽ⃟𖧷۪۪ᰰ᪇ 💫﷽💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ ─╌╌╸*
(edisi bolehnya patungan kurban walaupun sebagian anggotanya non muslim dan sah disertai makruh mewakilkan penyembelihan aqiqah atau kurban kepada ahli kitab)
A].*─⃟ꦽ⃟𖧷۪۪ᰰ᪇ 💫DASAR HADITS
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ قَيْسٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ :
أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ الْبَقَرَةُ عَنْ سَبْعَةٍ وَالْجَزُورُ عَنْ سَبْعَةٍ
[رواه ابو داود / كتاب الضحايا / باب في البقر والجزور عن كم تجزئ / حديث رقم: ٢٨٠٨]
Telah menceritakan kepada kami : Musa bin Isma'il. Telah menceritakan kepada kami : Hammad. Dari Qais. Dari 'Atha`. Dari Jabir bin Abdullah radliyyAllahu 'anhu : bahwa Nabi ﷺ pernah berkata:
"Satu ekor sapi untuk 7 orang, dan 1 ekor unta untuk 7 orang."
[HR. Abu Daud No. Hadits 2808]
*─⃟ꦽ⃟𖧷۪۪ᰰ᪇Dalam Kitab 'Aunu Al Ma'bud Syarhu Sunan Abi Dawud dijelaskan :
( الْبَقَرَة عَنْ سَبْعَة ) : أَيْ تُجْزِئ عَنْ سَبْعَة أَشْخَاص ( وَالْجَزُور ) : أَيْ الْبَعِير ذَكَرًا كَانَ أَوْ أُنْثَى
[انظر كتاب عون المعبود شرح سنن ابي داود : ج ٧ ص ٣٦٢ / ١٦ - كتاب الضحايا / باب البقر والجزور عن كم تجزىء الجزور / للعلامة محمد أشرف بن أمير بن علي بن حيدر، أبو عبد الرحمن، شرف الحق، الصديقي، العظيم آبادي (ت ١٣٢٩هـ) / الناشر: دار الكتب العلمية - بيروت، الطبعة: الثانية، ١٤١٥ هـ].
(Sapi atas nama 7 orang): artinya cukup untuk 7 orang (dan unta jazur): yaitu cukup/boleh berkurban dengan unta baik berkelamin jantan atau betina
[Lihat Kitab 'Aunu Al Ma'bud Syarhu Sunan Abi Dawud : Juz 7 Hal 362. Karya Al 'Alamah Syarofu Al Haq Ash Shidiqiy Al 'Adzim Abadiy].
*─⃟ꦽ⃟𖧷۪۪ᰰ᪇ 💫DALAM HADITS PATUNGAN KURBAN LAINNYA :
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى عَنْ حُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ عَنْ عِلْبَاءَ بْنِ أَحْمَرَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ :
كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ فِي سَفَرٍ فَحَضَرَ الْأَضْحَى فَاشْتَرَكْنَا فِي الْبَقَرَةِ سَبْعَةً وَفِي الْجَزُورِ عَشَرَةً
قَالَ أَبُو عِيسَى : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَهُوَ حَدِيثُ حُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ
[رواه الترمذي واللفظ له / أبواب الحج / باب ما جاء في الاشتراك في البدنة والبقرة (حديث رقم: ٩٠٥. والنسائي وابن ماجه].
Telah menceritakan kepada kami : Al Husain bin Huraits dan beberapa orang mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami : Al Fadl bin Musa. DARI Husain bin Waqid. Dari 'Ilba` bin Ahmar Dari Ikrimah. Dari Ibnu Abbas radhiyyAllahu 'anhum, beliau berkata;
"Suatu ketika kami bepergian bersama Nabi ﷺ. Kemudian Hari Raya Idul Adha tiba. Kami menyembelih seekor sapi untuk 7 orang dan seekor unta untuk 10 orang."
Abu 'Isa (At Tirmidziy) berkata; "Ini merupakan HADITS HASAN GHARIB dan yaitu hadits Husain bin Waqid."
[HR. Tirmidziy Dan Teks Miliknya No. Hadits : 905. Dan Nasa'i Dan Ibnu Majah]
*─⃟ꦽ⃟𖧷۪۪ᰰ᪇ Al Alamah Abdurrahman Bin Abdurrahim Al Mubarakfuriy rahimahullahu ta'ala menjelaskan dalam kitabnya Tuhfatu Al Ahwadzi Syarhu Sunan At Tirmidziy :
وَهَذَا مَحْمُولٌ عَلَى أَنَّ هَذَا كَانَ قِيمَةَ الْغَنَمِ إِذْ ذَاكَ ، فَلَعَلَّ الْإِبِلَ كَانَتْ قَلِيلَةً أَوْ نَفِيسَةً وَالْغَنَمُ كَانَتْ كَثِيرَةً أَوْ هَزِيلَةً بِحَيْثُ كَانَتْ قِيمَةُ الْبَعِيرِ عَشْرَ شِيَاهٍ ، وَلَا يُخَالِفُ ذَلِكَ الْقَاعِدَةَ فِي الْأَضَاحِي مِنْ أَنَّ الْبَعِيرَ يُجْزِئُ عَنْ سَبْعِ شِيَاهٍ ، لِأَنَّ ذَلِكَ هُوَ الْغَالِبُ فِي قِيمَةِ الشَّاةِ وَالْبَعِيرِ الْمُعْتَدِلَيْنِ ، وَأَمَّا هَـذِهِ الْقِسْمَةُ فَكَانَتْ وَاقِعَةَ عَيْنٍ فَيَحْتَمِلُ أَنْ يَكُونَ التَّعْدِيلُ لِمَا ذُكِرَ مِنْ نَفَاسَةِ الْإِبِلِ دُونَ الْغَنَمِ ، وَحَدِيثُ جَابِرٍ عِنْدَ مُسْلِمٍ صَرِيحٌ فِي الْحُكْمِ
[انظر كتاب تحفة الأحوذي شرح سنن الترمذي : ج ٥ ص ١٨٧ / ١٩ - أبواب السير / باب ما جاء في كراهية النهبة / للعلامة أبو العلا محمد عبد الرحمن بن عبد الرحيم المباركفورى (ت ١٣٥٣ هـ) / الناشر: دار الكتب العلمية - بيروت، بدون السنة].
Ini harus dipahami sebagai nilai domba pada waktu itu, jadi mungkin untanya sedikit atau berharga, dan dombanya banyak atau kurus-kurus, sehingga nilai 1 ekor unta adalah setara 10 ekor domba, dan itu tidak melanggar aturan mengenai hewan kurban, 1 ekor unta cukup untuk 7 ekor domba, karena itulah yang berlaku dalam nilai seekor domba dan unta dengan tinggi rata-rata, dan untuk pembagian ini, itu adalah kasus nyata terlihat oleh mata, jadi mungkin saja bahwa perubahan itu disebabkan karena hukum unta bukan domba, dan hadits Jabir menurut Muslim jelas tentang hukumnya.
[Lihat Kitab Tuhfatu Al Ahwadzi Syarhu Sunan At Tirmidziy : Juz 5 Hal 187. Karya Al 'Alamah Abdurrahman Bin Abdurrahim Al Mubarakfuriy].
*─⃟ꦽ⃟𖧷۪۪ᰰ᪇ 💫HADITS MENYEMBELIH SENDIRI DAN ORANG LAIN
حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ وَيَعْلَى ابْنَا عُبَيْدٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَحَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُدْنَهُ فَنَحَرَ ثَلَاثِينَ بِيَدِهِ وَأَمَرَنِي فَنَحَرْتُ سَائِرَهَا
[رواه أبو داود / كتاب المناسك / باب في الهدي إذا عطب قبل أن يبلغ / حديث رقم: ١٧٦٤].
Telah menceritakan kepada Kami : Harun bin Abdullah. Telah menceritakan kepada Kami : Muhammad] serta Ya'la kedua anak 'Ubaid, mereka berkata; Telah menceritakan kepada Kami : Muhammad bin Ishaq. Dari Ibnu Abu Najih. Dari Mujahid. Dari 'Abdurrahman bin Abu Laila. Dari 'Ali radliyyAllahu 'anhu, beliau berkata;
Tatkala Rasulullah ﷺ menyembelih untanya, beliau menyembelih 30 ekor dengan tangannya sendiri dan memerintahkan aku untuk menyembelih sisanya.
[HR. Abu Daud No. Hadits : 1764].
B].*─⃟ꦽ⃟𖧷۪۪ᰰ᪇ 💫 PENDAPAT ULAMA' MADZHAB
*─⃟ꦽ⃟𖧷۪۪ᰰ᪇Disebutkan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah berikut;
(الشَّرْطُ الأَْوَّل) : الإِْسْلاَمُ، فَلاَ تَجِبُ عَلَى الْكَافِرِ، وَلاَ تُسَنُّ لَهُ، لأَِنَّهَا قُرْبَةٌ، وَالْكَافِرُ لَيْسَ مِنْ أَهْل الْقُرَبِ،
[انظر كتاب الموسوعة الفقهية الكويتية : ج ٥ ص ٧٩ / أضحية / شروط وجوب الأضحية أو سنيتها / صادر عن: وزارة الأوقاف والشئون الإسلامية - الكويت، الطبعة: (من ١٤٠٤ - ١٤٢٧ هـ) • الأجزاء ١ - ٢٣: الطبعة الثانية، دارالسلاسل - الكويت بدون السنة].
Syarat pertama adalah Islam. Karena itu, kurban tidak wajib bagi non-muslim dan tidak disunnahkan bagi mereka. Ini karena kurban bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, sementara non-muslim bukan bagian darinya.
[Lihat Kitab Al Mausu'ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah : Juz 5 Hal 79. Keluaran Kementerian Urusan Wakaf Dan Urusan Islam Kuwait].
*─⃟ꦽ⃟𖧷۪۪ᰰ᪇Disebutkan lagi dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah berikut;
اتَّفَقَ الْفُقَهَاءُ عَلَى أَنَّهُ تَصِحُّ النِّيَابَةُ فِي ذَبْحِ الأُْضْحِيَّةِ إِذَا كَانَ النَّائِبُ مُسْلِمًا، ... (إلى أن قال) ...
وَالأَْفْضَل أَنْ يَذْبَحَ بِنَفْسِهِ إِلاَّ لِضَرُورَةٍ.
وَذَهَبَ الْجُمْهُورُ إِلَى صِحَّةِ التَّضْحِيَةِ مَعَ الْكَرَاهَةِ إِذَا كَانَ النَّائِبُ كِتَابِيًّا، لأَِنَّهُ مِنْ أَهْل الذَّكَاةِ،
وَذَهَبَ الْمَالِكِيَّةُ - وَهُوَ قَوْلٌ مَحْكِيٌّ عَنْ أَحْمَدَ - إِلَى عَدَمِ صِحَّةِ إِنَابَتِهِ، فَإِنْ ذَبَحَ لَمْ تَقَعِ التَّضْحِيَةُ وَإِنْ حَل أَكْلُهَا. اهـ.
[انظر كتاب الموسوعة الفقهية الكويتية : ج ٥ ص ١٠٥ - ١٠٦ / أضحية / النيابة في ذبح الأضحية / صادر عن: وزارة الأوقاف والشئون الإسلامية - الكويت، الطبعة: (من ١٤٠٤ - ١٤٢٧ هـ) • الأجزاء ١ - ٢٣: الطبعة الثانية، دارالسلاسل - الكويت بدون السنة].
Para ulama fikih bersepakat bahwa sah hukumnya menggantikan untuk penyembelihan kurban, kalau orang yang menggantikan itu beragama Islam ..(sampai ia berkata) ....
Dan yang lebih utama adalah menyembelih sendiri kecuali dalam kondisi darurat.
Jumhur ulama berpendapat KURBANNYA TETAP SAH NAMUN MAKRUH, jika wakilnya adalah seorang ahli kitab, karena ia termasuk yang dibolehkan menyembelih.
Dan Imam Maliki berpendapat - dan itu sebuah pendapat yang diriwayatkan dari Imam Ahmad - atas KE KETIDAKABSAHAN REPRESENTASINYA (PERWAKILANNYA), maka apabila dia tetap menyembelih, maka TIDAK DISEBUT UDLHIYYAH (KURBAN), walaupun halal memakannya.
[Lihat Kitab Al Mausu'ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah : Juz 5 Hal 105 - 106. Keluaran Kementerian Urusan Wakaf Dan Urusan Islam Kuwait].
*─⃟ꦽ⃟𖧷۪۪ᰰ᪇FOKUS :
DIPERBOLEHKANNYA NON MUSLIM ANDIL DALAM PATUNGAN KURBAN pada Madzhab Imam Ahmad Bin Hanbal dan Fatwa Dar Al Ifta Al Mishriyyah
1)• 💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Menurut Pengikut Madzhab Imam Abu Hanifah (عند الحنفية)
᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam Al Quduriy Al Hanafiy rahimahullahu ta'ala dalam kitabnya At Tajrid menjelaskan :
قال أصحابنا رحمهم الله: إذا ذبح أضحية غيره بغير أمره، أجزأت المالك عن الأضحية، ولم يضمن الذابح.
وقال الشافعي رحمه الله: تجزئ عن الأضحية، ويضمن الذابح ما نقصت بالذبح ، يتصدق به المالك.
لنا: أنه ذبح جاز عن الأضحية، فلا يضمن به الذابح ....
ولأن الغالب أن الإنسان لا يذبح أضحيته بنفسه، وإنما يستنيب فيها غيره، ويلتزم له أجرة، وقد يتعين ذبح الأضحية شرعا، فصاحب الأضحية يرضى أن يتكلف له هذا الفعل ويسقط العوض عنه، فصار الذابح مأذونا له في ذلك بالعرف. والإذن بالعرف كالإذن بالنطق " انتهى
[انظر كتاب التجريد : ج ١٢ ص ١٣٤١ / كتاب الأضاحي / مسألة ١٥٤٠ ذبح أضحية الغير / للامام أبو الحسين أحمد بن محمد بن جعفر البغدادي القَدُّوري الحنفي (٣٦٢ - ٤٢٨ هـ) / الناشر: دار السلام - القاهرة، الطبعة: الثانية، ١٤٢٧ هـ - ٢٠٠٦ مـ].
“Rekan-rekan kami (Hanafiyyah) rahimahumullah mengatakan, “Kalau ada orang lain yang menyembelihnya tanpa perintahnya. Maka kurbannya diterima untuk pemiliknya dan orang yang menyembelih tidak perlu menjamin.
Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Kurbannya diterima, sementara orang yang menyembelih menanggung apa yang kurang dengan sembelihannya dan pemiliknya mensedekahkannya.
Menurut kami (Hanafiyyah), ia adalah sembelihan yang diperbolehkan untuk kurban, dan orang yang menyembelih tidak perlu menanggung.
Karena biasanya orang tidak menyembelih sendiri kurbannya. Akan tetapi diwakilkan kepada orang lain dan dipastikan ia mendapatkan upah darinya. Terkadang harus disembelih kurbannya sesuai syari’at. Maka pemilik kurban ini rela menanggung biaya pelaksanaannya dan gugur dalam menggantikannya. Maka menurut kebiasaan, orang yang menyembelih telah diberi izin dalam hal itu. Sehingga izin secara kebiasaan itu seperti izin dengan perkataan. Selesai
[Lihat Kitab ‘At-Tajrid : Juz 12 Hal 1341. Karya Imam Al Quduriy Al Hanafiy].
᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam Ibnu Nujaim Al Hanafiy rahimahullahu ta'ala menjelaskan dalam kitabnya Al Bahru Ar Raiq Syarhu Kanzu Ad Daqaiq :
قَالَ - رَحِمَهُ اللَّهُ -: (وَكُرِهَ ذَبْحُ الْكِتَابِيِّ) لِأَنَّهُ قُرْبَةٌ وَهُوَ لَيْسَ مِنْ أَهْلِهَا وَلَوْ أَمَرَهُ فَذَبَحَ جَازَ لِأَنَّهُ مِنْ أَهْلِ الذَّكَاةِ، وَالْقُرْبَةُ أُقِيمَتْ بِإِنَابَتِهِ بِخِلَافِ مَا إذَا أَمَرَ الْمَجُوسِيَّ لِأَنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِ الذَّكَاةِ فَكَانَ فَسَادًا لَا تَقَرُّبًا.
[انظر كتاب البحر الرائق شرح كنز الدقائق : ج ٨ ص ٢٠٤ / [كتاب الأضحية / ذبح الكتابي في الأضحية / للإمام زين الدين بن إبراهيم بن محمد، المعروف بابن نجيم المصري (ت ٩٧٠ هـ)
وفي آخره: "تكملة البحر الرائق" لمحمد بن حسين بن علي الطوري الحنفي القادري (ت بعد ١١٣٨ هـ)
وبالحاشية: "منحة الخالق" لابن عابدين الحنفي / الطبعة: الثانية، تصوير: دار الكتاب الإسلامي - بدون السنة].
Imam Abu Hanifah rahimahullahu berkata :
(Dan DIMAKRUHKAN sembelihan kafir Kitabi) karena itu adalah ibadah mendekatkan diri kepada Allah dan dia bukan dari golongannya.
Dan jika dia memerintahkannya lalu dia menyembelih, maka itu diperbolehkan karena dia dari ahli dzakat (halal dimakan sembelihannya), dan ibadah mendekatan diri kepada Allah itu dibangun dengan mendelegasika/mewakilkan kepadanya, berbeda jika dia memerintahkan Majusi (penyembah api) karena dia bukan dari ahli dzakat, maka hal itu menjadi rusak dan bukan termasuk ibadah mendekatan diri kepada Allah.
[Lihat Kitab Al Bahru Ar Raiq Syarhu Kanzu Ad Daqaiq : Juz 8 Hal 204. Karya Imam Ibnu Nujaim Al Hanafiy].
᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam 'Alauddin Al Kasaniy Al Hanafiy rahimahullahu ta'ala menjelaskan dalam kitabnya Badai'u Ash Shanai' Fi Tartibi Asy Syarai' :
فَالْأَفْضَلُ أَنْ يَذْبَحَ بِنَفْسِهِ إنْ قَدَرَ عَلَيْهِ لِأَنَّهُ قُرْبَةٌ فَمُبَاشَرَتُهَا بِنَفْسِهِ أَفْضَلُ مِنْ تَوْلِيَتِهَا غَيْرَهُ كَسَائِرِ الْقُرُبَاتِ،
[انظر كتاب بدائع الصنائع في ترتيب الشرائع : ج ٥ ص ٧٩ / كتاب التضحية / فصل في بيان ما يستحب قبل التضحية وبعدها وما يكره / للامام علاء الدين، أبو بكر بن مسعود الكاساني الحنفي الملقب بـ «بملك العلماء» (ت ٥٨٧ هـ) / الطبعة: الأولى ١٣٢٧ - ١٣٢٨ هـ].
Lebih utama dia menyembelih sendiri ternak kurbannya, jika dia mampu, karena ia adalah ibadah mendekatan diri kepada Allah, penanganannya dengan dirinya sendiri lebih utama daripada orang lain yang merawatnya, seperti ibadah mendekatkan diri kepada Allah yang lainnya.
[Lihat Kitab Badai'u Ash Shanai' Fi Tartibi Asy Syarai' : Juz 5 Hal 79. Karya Imam 'Alauddin Al Kasaniy Al Hanafiy].
2)• 💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Menurut Pengikut Madzhab Imam Malik (عند المالكية)
TIDAK SAH mendelegasikan/mewakilkan kepada seorang kafir untuk menyembelih kurbannya, meskipun kepada kafir kitabi (ahli kitab) menurut pendapat (Malikiyyah) yang masyhur terkenal.
᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam Al Kharsyi Al Malikiy rahimahullahu ta'ala menjelaskan dalam kitabnya Syarhu Al Kharsyi 'Ala Mukhtashar Khalil :
وَيُشْتَرَطُ فِي النَّائِبِ أَنْ يَكُونَ مُسْلِمًا فَلَا تَصِحُّ اسْتِنَابَةُ كَافِرٍ عَلَى ذَبْحِ أُضْحِيَّتِهِ وَلَوْ كِتَابِيًّا عَلَى الْمَشْهُورِ لِأَنَّ الْأُضْحِيَّةَ قُرْبَةٌ وَالْكَافِرُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِ الْقُرَبِ وَلَا بَأْسَ أَنْ يَلِيَ الْكَافِرُ السَّلْخَ وَتَقْطِيعَ اللَّحْمِ
وَالْمُرَادُ بِعَدَمِ صِحَّةِ اسْتِنَابَةِ الْكَافِرِ الْكِتَابِيِّ فِي الْأُضْحِيَّةِ عَدَمُ صِحَّةِ كَوْنِهَا ضَحِيَّةً لَا أَنَّهَا لَا تُؤْكَلُ وَمِثْلُهَا فِي ذَلِكَ الْهَدْيُ وَالْفِدْيَةُ وَالْعَقِيقَةُ
وَتَجُوزُ اسْتِنَابَةُ الْمُسْلِمِ (وَلَوْ لَمْ يُصَلِّ) مَعَ الْكَرَاهَةِ بِنَاءً عَلَى عَدَمِ كُفْرِ تَارِكِ الصَّلَاةِ وَيُسْتَحَبُّ إعَادَةُ الْأُضْحِيَّةِ.. انتهى.
[انظر كتاب شرح الخرشي على مختصر خليل - ومعه حاشية العدوي : ج ٣ ص ٤٣ / باب حكم الأضحية والمخاطب بها وما هي منه وما يجزي فيها / للامام أبو عبد الله محمد الخرشي
المالكي / الناشر: المطبعة الكبرى الأميرية ببولاق مصر، الطبعة: الثانية، ١٣١٧ هـ].
Wakilnya harus beragama Islam, maka TIDAK SAH mendelegasikan/mewakilkan kepada seorang kafir untuk menyembelih kurbannya, meskipun kepada kafir kitabi (ahli kitab) menurut pendapat Malikiyyah yang terkenal. Karena kurban itu termasuk ibadah mendekatkan diri kepada Allah, dan orang kafir bukanlah salah satu dari orang yang beribadah mendekatkan diri kepadaNya, dan tidak mengapa orang kafir mengikuti menguliti dan memotong daging (kelet : jawa).
Yang dimaksud dengan tidak sahnya keabsahan mendelegasikan/mewakilkan penyembelihan kurban kepada orang kafir kitabi (ahli kitab), adalah menjadi tidak sahnya kurban (tidak jadi kurban jika yang menyembelih kafir kitabi), bukan tidak boleh untuk dimakan (sembelihan mereka, karena hasil sembelihan mereka halal dimakan), dan sama halnya dengan semua itu pemberian dan tebusan, dan Aqiqah,
dan diperbolehkan bagi seorang Muslim untuk mendelegasikan (bahkan jika dia tidak termasuk orang yang melakukan shalat) DISERTAI DENGAN KEMAKRUHAN berdasarkan dengan menetapkan bahwasannya tidak ada kekufuran orang yang meninggalkan shalat, dan jika terjadi maka dianjurkan mengulangi kurbannya.
[Lihat Kitab Syarhu Al Kharsyi 'Ala Mukhtashar Khalil : Juz 3 Hal 43. Karya Imam Al Kharsyi Al Malikiy]
᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam Ibnu Abdil Barr Al Malikiy rahimahullahu ta'ala menjelaskan dalam kitabnya At Tamhid :
وَفِيهِ مِنَ الْفِقْهِ أَنْ يَتَوَلَّى الرَّجُلُ نَحْرَ هَدْيِهِ بِيَدِهِ وَذَلِكَ عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ مُسْتَحَبٌّ مُسْتَحْسَنٌ لِفِعْلِ رَسُولِ اللَّهِ - ﷺ - ذَلِكَ بِيَدِهِ وَلِأَنَّهَا قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَمُبَاشَرَتُهَا أولى وجائز أن ينحر الهدى والضحايا غير صَاحِبُهَا أَلَا تَرَى أَنَّ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ نَحَرَ بَعْضَ هَدْيِ رَسُولِ اللَّهِ - ﷺ - وهو أَمْرٌ لَا خِلَافَ بَيْنِ الْعُلَمَاءِ فِي إِجَازَتِهِ
[انظر كتاب التمهيد : ج ٢ ص ١٠٧ / جعفر بن محمد / الحديث الخامس / للامام أبو عمر يوسف بن عبد الله بن محمد بن عبد البر بن عاصم النمري القرطبي (ت ٤٦٣هـ) / الناشر: وزارة عموم الأوقاف والشؤون الإسلامية - المغرب، عام النشر: ١٣٨٧ هـ. وانْظَر: الاستذكار لابن عبد البر المالكي : ج ٤ ص ٣٠٨].
Dan di dalamnya dari fikih adalah apabila seseorang merawat penyembelihan hady dengan tangannya sendiri, dan ini menurut orang-orang yang berilmu dianjurkan dan dianggap baik, karena Rasulullah ﷺ, melakukan itu dengan tangan beliau sendiri, dan karena itu merupakan perbuatan taqarrub (ibadah mendekatkan diri kepada Allah 'Azza WA Jall), maka keterlibatannya secara langsung LEBIH UTAMA, dan boleh apabila menyembelih hewan hadyi dan hewan kurban selain pemiliknya, apakah anda tidak melihat bahwasanya Imam 'Aliy radliyyAllahu 'anhu, menyembelih sebagian kurban Hadyi Rasulullah ﷺ, dan beliau memerintahkannya, dan tidak ada perbedaan pendapatnya sama sekali di antara para ulama tentang diperbolehkannya.
[Lihat Kitab At Tamhid : Juz 2 Hal 107. Dan Al Istidzkar : Juz 4 Hal 308. Keduanya Karya Imam Ibnu 'Abdil Barr Al Malikiy].
᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam Al Hathab Ar Ru'ainiy Al Malikiy rahimahullahu ta'ala menjelaskan dalam kitabnya Mawahibu Al Jalil Syarhu Mukhtashar Khalil ;
ص (وَكُرِهَ نَحْرُ غَيْرِهِ كَالْأُضْحِيَّةِ)
ش: قَالَ فِي الْمُدَوَّنَةِ قَالَ مَالِكٌ: يُكْرَهُ لِلرَّجُلِ أَنْ يَنْحَرَ هَدْيَهُ غَيْرُهُ كَرَاهَةً شَدِيدَةً، وَكَانَ يَقُولُ لَا يَنْحَرُ هَدْيَهُ إلَّا هُوَ بِنَفْسِهِ وَكَذَا إذَا اسْتَنَابَ مُسْلِمًا، فَإِنْ اسْتَنَابَ غَيْرَ مُسْلِمٍ لَمْ يُجْزِهِ،
وَقَالَ مَالِكٌ فِي الْمُدَوَّنَةِ: وَكَرِهَ مَالِكٌ لِلرَّجُلِ أَنْ يَنْحَرَ هَدْيَهُ، أَوْ يَذْبَحَ أُضْحِيَّتَهُ وَإِنْ نَحَرَ لَهُ غَيْرُهُ، أَوْ ذَبَحَ أَجْزَأَهُ إلَّا أَنْ يَكُونَ غَيْرَ مُسْلِمٍ، فَلَا يُجْزِئُهُ
وَقَالَ أَشْهَبُ: يُجْزِئُهُ إذَا كَانَ ذِمِّيًّا
قَالَ فِي الطِّرَازِ: لِأَنَّ ذَلِكَ قُرْبَةٌ لَا تَصِحُّ مِنْ الذِّمِّيِّ، فَلَا يُسْتَنَابُ فِيهَا قَالَ: وَمَوْضِعُ الْمَنْعِ أَنْ يَلِيَ الذِّمِّيُّ الذَّبْحَ، فَأَمَّا السَّلْخُ وَتَقْطِيعُ اللَّحْمِ، فَلَا بَأْسَ بِهِ عِنْدَ الْجَمِيعِ.
[انظر كتاب مواهب الجليل في شرح مختصر خليل : ج ٣ ص ١٨٦ / فصل تخالف المرأة الرجل في عشرة أشياء في الحج / فرع الأحسن أن يباشر الهدي ذلك بنفسه وأن يحرم إذا دخل به / للامام شمس الدين أبو عبد الله محمد بن محمد بن عبد الرحمن الطرابلسي المغربي، المعروف بالحطاب الرُّعيني المالكي (ت ٩٥٤هـ) / الناشر: دار الفكر، الطبعة: الثالثة، ١٤١٢هـ - ١٩٩٢مـ].
(Dan dimakruhkan kurban orang lain seperti udhiyah)
Dia mengatakan dikitab Al Mudawwanah, Imam Malik mengatakan bahwa sangat makruh bagi seorang apabila orang lain menyembelih ternak kurban hadyinya, dan dia mengatakan : bahwa tidak ada yang harus menyembelih kurban hadyinya kecuali dirinya sendiri, dan demikian pula jika dia mendelegasikan/mewakilkan kepada seorang Muslim, jika dia mendelegasikan kepada seorang non-Muslim, maka hal itu tidak mencukupinya.
Dan Malik mengatakan didalam kitab Al Mudawwanah: Malik tidak menyukai apabila seorang pria menyembelih kurban hadyinya, atau menyembelih kurban udlhiyyahnya, jikalau orang lain menyembelihkan untuknya, atau orang lain menyembelihkan kurbannya, hal itu mencukupinya, kecuali disembelihkan oleh non-Muslim, dalam hal ini itu tidak dapat diterima.
Imam Ashhab (Al Malikiy) berkata: mencukupinya jika dia seorang kadir dzimmi.
Dan dia berkata dalam kitab Al Tharaz: karena hal itu adalah ibadah mendekatkan diri kepada Allah, yang tidak sah dilakukan dari kafir dzimmi, dan didalamnya tidak boleh untuk didelegasikan,
Dia berkata: tempat larangan adalah apabila kafir dzimmi mengikuti penyembelihan, akan tetapi jika hanya untuk mengikuti menguliti dan memotong daging, tidak ada salahnya menurut pandangan semua ulama.
[Lihat Kitab Mawahibu Al Jalil Syarhu Mukhtashar Khalil: Juz 3 Hal 186. Karya Imam Al Hathab Ar Ru'ainiy Al Malikiy].
᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam Ibnu 'Irfah Ad Dasuqiy Al Malikiy rahimahullahu ta'ala menjelaskan :
(وَكُرِهَ) لِلْمُهْدِي (نَحْرُ) أَوْ ذَبْحُ (غَيْرِهِ) عَنْهُ اسْتِنَابَةً إنْ كَانَ النَّائِبُ مُسْلِمًا، وَإِلَّا لَمْ يُجْزِهِ (كَالْأُضْحِيَّةِ) وَلْيَلِ ذَلِكَ بِنَفْسِهِ تَوَاضُعًا لِرَبِّهِ..
[انظر كتاب الشرح الكبير للشيخ الدردير وحاشية الدسوقي : ج ٢ ص ٨٧ / باب في أحكام الحج والعمرة / فصل ما يحرم بالإحرام بحج أو عمرة / للامام محمد بن أحمد بن عرفة الدسوقي المالكي (ت ١٢٣٠هـ) / الناشر: دار الفكر - بدون السنة].
(Dan DIMAKRUHKAN) bagi orang yang berkurban hadyi (sembelihan) atau pemotongan (orang lain) atas nama dirinya walaupun yang mewakili penyembelihannya adalah seorang Muslim, dan jika tidak demikian (wakilnya adalah non muslim), maka tidak mencukupinya (seperti kurban udlhiyyah) dan arah tujuan semua itu dengan penanganan dirinya sendiri karena bertujuan tawadlu' merendahkan diri kepada Tuhannya.
[Lihat Kitab Asy Syarhu Al Kabir Lisysyaikh Ad Dardir Wa Hasyiyyah Ad Dasuqiy: Juz 2 Hal 87. Karya Imam Ibnu 'Irfah Ad Dasuqiy Al Malikiy].
3)• 💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Menurut Pengikut Madzhab Imam Imam Asy Syafi'iy (عند الشافعية)
💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Tersebut Dalam Dar Al Ifta Al Mishriyyah :
للمسيحي أن يضحي
وبينت أن "الأضحية بشاة تكفي عن الشخص أو عن أسرة يعولها، وتكفي البقرة أو الناقة عن سبعة أشخاص، ويجوز الاشتراك فيها بنوايا مختلفة، كأن يريد بعضهم القربة وبعضهم اللحم، ولو كان فيها غير مسلم، إذ يجوز اشتراك غير المسلم مع المسلم في أضحية الإبل والبقر".
Seorang Kristen boleh berkorban
Dan dijelaskan bahwa “kurban 1 ekor domba cukup untuk seseorang atau keluarga yang dia nafkahi, dan 1 ekor sapi atau unta cukup untuk 7 orang, dan boleh berpartisipasi/patungan di dalamnya dengan niat yang berbeda, seperti sebagian dari mereka berniat qurbah (ibadah mendekatkan diri kepada Allah) dan beberapa dari mereka menginginkan daging (untuk lauk), meskipun ada non-Muslim di dalamnya, karena seorang non-Muslim diperbolehkan untuk berpartisipasi dengan seorang Muslim dalam kurban 🐫 dan 🐄 .”
💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Dalam redaksi yang lain Dar Al Ifta Al Mishriyyah dijelaskan :
ما حكم اشتراك غير المسلم مع المسلم في الأضحية الكبيرة: البقرة أو البدنة؟
وقال العلامة البهوتي شرح منتهى الإرادات:و تجزئ بدنة أو بقرة عن سبعة روي عن علي وابن مسعود وابن عباس وعائشة رضي الله عنهم؛ لحديث جابر رضي الله عنه: نَحَرْنَا بِالْحُدَيْبِيَةِ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآله وَسَلَّمَ الْبَدَنَةَ عَنْ سَبْعَةٍ وَالْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ رواه مسلم، (ويعتبر ذبحها) أي البدنة أو البقرة (عنهم) نصًّا؛ لحديث: إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وسواء أرادوا كلهم قربة، أو أراد بعضهم قربة وأراد بعضهم لحمًا، أو كان بعضهم مسلمًا وأراد القربة وبعضهم ذميًّا ولكل منهم ما نوى
وبناء عليه: فيجوز اشتراك غير المسلم مع المسلم في أضحية الإبل والبقر
Bagaimana hukum patungan non-muslim dengan orang muslim dalam hewan kurban yang besar, yaitu sapi atau unta?
Imam Al-Bahuti dalam kitab Syarh Muhtahl Iradat berkata; Unta atau sapi cukup dijadikan kurban tujuh orang. Diriwayatkan dari Sayidina Ali, Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Aisyah, berdasarkan hadis Jabir; Kami melakukan kurban di Hudaibiyah bersama Nabi Saw dengan unta untuk tujuh orang dan sapi untuk tujuh orang. Hadis ini diriwayatkan Imam Muslim. Dan sembelihan unta dan sapi itu dinilai sah untuk tujuh orang tersebut berdasarkan hadis; Semua amal tergantung niat.
Baik mereka semua meniatkan untuk ibadah, atau sebagian meniatkan untuk ibadah dan sebagian lagi untuk daging biasa, atau sebagian muslim yang ingin beribadah, dan sebagian lagi adalah non-muslim. Semuanya tergantung niatnya.
Oleh karena itu, boleh non-muslim dan orang muslim patungan dalam kurban 🐄 dan unta 🐫.
💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam Abu Zakariyya Muhyiddin An Nawawiy Asy Syafi'iy rahimahullahu ta'ala berkata dalam kitabnya Al Majmu' Syarhu Al Muhadzab :
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَكُونَ النَّائِبُ ذَكَرًا مُسْلِمًا، فَإِنْ اسْتَنَابَ امْرَأَةً أَوْ كِتَابِيًّا جَازَ لِأَنَّهُمَا مِنْ أَهْلِ الْعِبَادَةِ. انتهى.
[انظر كتاب المجموع شرح المهذب : ج ٨ ص ١٨٩ / كتاب الحج / مذاهب العلماء في مسائل تتعلق بالوقوف / للامام أبو زكريا محيي الدين بن شرف النووي الشافعي (ت ٦٧٦ هـ) / الناشر: (إدارة الطباعة المنيرية، مطبعة التضامن الأخوي) - القاهرة
عام النشر:١٣٤٤ - ١٣٤٧ هـ].
Dianjurkan yang mewakili adalah laki-laki muslim, jika dia membuat wakil seorang wanita atau kafir kitabi (ahli kitab), maka hal itu diperbolehkan, karena mereka termasuk orang-orang yang beribadah.
[Lihat Kitab Al Majmu' Syarhu Al Muhadzab : Juz 8 Hal 189. Karya Imam Abu Zakariyya Muhyiddin An Nawawiy Asy Syafi'iy].
💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam Abu Zakariyya Muhyiddin An Nawawiy Asy Syafi'iy rahimahullahu ta'ala berkata dalam kitabnya Raudlotu Ath Thalibin Wa 'Umdatu Al Muftin :
لَوْ ذَبَحَ أَجْنَبِيٌّ أُضْحِيَّةً مُعَيَّنَةً ابْتِدَاءً فِي وَقْتِ التَّضْحِيَةِ، أَوْ هَدْيًا مُعَيَّنًا بَعْدَ بُلُوغِهِ الْمَنْسَكَ، فَالْمَشْهُورُ: أَنَّهُ يَقَعُ الْمَوْقِعَ، ..(إلى أن قال)...
فَإِذَا فَعَلَهُ غَيْرُهُ، أَجْزَأَ كَإِزَالَةِ النَّجَاسَةِ. " انتهى
[انظر كتاب روضة الطالبين وعمدة المفتين: ج ٣ ص ٢١٤ / فصل / فصل / للامام أبو زكريا محيي الدين يحيى بن شرف النووي الشافعي (ت ٦٧٦هـ) / الناشر: المكتب الإسلامي، بيروت- دمشق- عمان، الطبعة: الثالثة، ١٤١٢هـ / ١٩٩١مـ. وانظر المجموع شرح المهذب : ج ٨ ص ٣٧٤/ كتاب الحج / باب الهدي / للامام النووي الشافعي].
Kalau ada orang asing telah menyembelih hewan kurban pada waktu berkurban. Atau hewan sembelihan haji tertentu setelah sampai di tempat penyembelihan. Maka (pendapat) yang terkenal adalah telah sesuai dengan pada tempatnya (sah) ...(sampai ia berkata)...
Karena sembelihan tidak membutuhkan niatan. Kalau dilakukan orang lain, hal itu diterima seperti menghilangkan najis.
[Lihat Kitab Raudlotu Ath Thalibin Wa 'Umdatu Al Muftin : Juz 3 Hal 214. Dan Lihat Al Majmu' Syarhu Al Muhadzab : Juz 8 Hal 374. Karya Imam Abu Zakariyya Muhyiddin An Nawawiy Asy Syafi'iy].
💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Syaikh Sulaiman Al Jamal Asy Syafi'iy rahimahullahu ta'ala menjelaskan dalam kitabnya Hasyiyyah Al Jamal 'Ala Syarhi Al Minhaj = Futuhatu Al Wahhab Bitaudlihi Syarhi Minhaju Ath Thulab :
وَالْأَفْضَلُ أَنْ يَكُونَ النَّائِبُ مُسْلِمًا ذَكَرًا فَإِنْ اسْتَنَابَ كَافِرًا كِتَابِيًّا أَوْ امْرَأَةً صَحَّ؛ لِأَنَّهُمَا مِنْ أَهْلِ الزَّكَاةِ، وَالْمَرْأَةُ الْحَائِضُ وَالنُّفَسَاءُ أَوْلَى مِنْ الْكَافِرِ وَيَنْوِي صَاحِبُ الْهَدْيِ وَالْأُضْحِيَّةِ عِنْدَ الدَّفْعِ إلَى الْوَكِيلِ أَوْ عِنْدَ ذَبْحِهِ فَإِنْ فَوَّضَ إلَى الْوَكِيلِ النِّيَّةَ أَيْضًا جَازَ إنْ كَانَ مُسْلِمًا فَإِنْ كَانَ كَافِرًا لَمْ يَصِحَّ؛
[انظر كتاب حاشية الجمل على شرح المنهج = فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطلاب : ح ٢ ص ٤٦٥ / باب صفة النسك / فصل في المبيت بمزدلفة / للامام الشيخ سليمان بن عمر بن منصور العجيلي الأزهري، المعروف بالجمل (ت ١٢٠٤هـ)
الناشر: دار الفكر - بدون السنة].
Dan yang LEBIH UTAMA wakilnya laki-laki muslim, dan jika dia mewakilkan kepada orang kafir atau wanita untuk mewakili penyembelihannya, MAKA SAH, karena mereka termasuk ahli zakat, dan wanita haid dan wanita nifas lebih berharga dari pada orang kafir, dan pemilik kurban Hadyi dan kurban udlhiyyah berniat pada saat memasrahkannya kepada wakil atau ketika prosesi penyembelihannya dilakukan, dan jika dia mendelegasikan/mewakilkan niatnya kepada wakilnya juga, MAKA ITU DIPERBOLEHKAN JIKA WAKILNYA SEORANG MUSLIM, dan jika dia seorang kafir, MAKA ITU TIDAK SAH.
[Lihat Kitab Hasyiyyah Al Jamal 'Ala Syarhi Al Minhaj = Futuhatu Al Wahhab Bitaudlihi Syarhi Minhaju Ath Thulab : Juz 2 Hal 465. Karya Syaikh Sulaiman Al Bujairamiy Asy Syafi'iy].
4)• 💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Menurut Pengikut Madzhab Imam Ahmad Bin Hanbal (عند الحنابلة)
DIPERBOLEHKAN untuk berserikat/patungan 7 orang untuk 1 ekor 🐫 unta badanah dan 1 ekor sapi 🐄 walaupun sebagian mitranya adalah KAFIR DZIMMI
💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam Manshur bin Yunus Al Buhutiy Al Hanbaliy rahimahullahu ta'ala menjelaskan dalam kitabnya Kasyafu Al Qina' 'An Matni Al Iqna' :
وَيَجُوزُ الِاشْتِرَاكُ فِي الْبُدْنِ وَالْبَقَرِ (وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ) أَيْ: الشُّرَكَاءِ (ذِمِّيًّا فِي قِيَاسِ قَوْلِهِ) أَيْ: الْإِمَامِ.
[انظر كتاب كشاف القناع عن متن الإقناع : ج ٢ ص ٥٣٣ / كتاب الحج / باب الهدي والأضاحي والعقيقة وما يتعلق بها / للامام منصور بن يونس بن إدريس البهوتي الحنبلي / الناشر: مكتبة النصر الحديثة بالرياض، لصاحبَيها/ عبدالله ومحمد الصالح الراشد - بدون السنة].
DIPERBOLEHKAN untuk berserikat dalam unta badanah dan sapi (walaupun sebagian) yaitu: mitranya (adalah kafir dhimmi).
[Lihat Kitab Kasyafu Al Qina' 'An Matni Al Iqna' : Juz 2 Hal 533. Karya Imam Manshur Bin Yunus Al Buhutiy Al Hanbaliy].
᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Didalam kitab Syarh Muntahā al-Irādāt juz 1 halaman 602 terbitan ‘Ālim al-Kutub, al-Allāmah al-Bahūtiy penulis kitab ini, beliau mengatakan :
(وَ) تُجْزِئُ (بَدَنَةٌ أَوْ بَقَرَةٌ عَنْ سَبْعَةٍ) رُوِيَ عَنْ عَلِيٍّ وَابْنِ مَسْعُودٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَعَائِشَةَ لِحَدِيثِ جَابِرٍ «نَحَرْنَا بِالْحُدَيْبِيَةِ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ الْبَدَنَةَ عَنْ سَبْعَةٍ وَالْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.(وَيُعْتَبَرُ ذَبْحُهَا) أَيْ الْبَدَنَةِ أَوْ الْبَقَرَةِ (عَنْهُمْ) نَصًّا. لِحَدِيثِ «إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ» (وَسَوَاءٌ أَرَادُوا كُلُّهُمْ قُرْبَةً. أَوْ أَرَادَ بَعْضُهُمْ قُرْبَةً، وَأَرَادَ بَعْضُهُمْ لَحْمًا، أَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ) مُسْلِمًا وَأَرَادَ الْقُرْبَةَ، وَبَعْضُهُمْ (ذِمِّيًّا) وَلِكُلٍّ مِنْهُمْ مَا نَوَى ;
لِأَنَّ الْجُزْءَ الْمُجْزِئَ لَا يَنْقُصُ أَجْرَهُ بِإِرَادَةِ الشَّرِيكِ غَيْرَ الْقُرْبَةِ. وَلَوْ اخْتَلَفَتْ جِهَاتُ الْقُرَبِ.
[انظر كتاب شرح منتهى الإرادات = دقائق أولي النهى لشرح المنتهى : ج ١ ص ٦٠٢ / كتاب الحج / باب الهدي والأضاحي والعقيقة / للإمام منصور بن يونس بن بن إدريس البهوتى، فقيه الحنابلة (ت ١٠٥١ هـ) / الناشر: عالم الكتب، بيروت (وله طبعة مختلفة عن عالم الكتب بالرياض؛ فلْيُنتبه)، الطبعة: الأولى، ١٤١٤ هـ - ١٩٩٣ مـ].
“(Dan) DIBOLEHKAN berkurban (unta, atau sapi dari 7 orang), diriwayatkan dari Ali, Ibnu Mas‘ud, Ibnu Abbās, dan Aisyah radhiyallāhu ‘anhum, karena hadis Jabir radhiyallāhu ‘anhu : “Kami berqurban ketika berada di Hudaibiyyah, bersama Nabi ﷺ, seekor unta untuk 7 orang dan sapi juga untuk 7 orang.” riwayat Muslim.
(Dan dianggap penyembelihannya) unta atau sapi (dari mereka) berdasarkan nash, karena adanya hadis : “Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu tergantung niatnya.” (sama saja apakah mereka semua -yang 7 orang itu- niatnya untuk berqurban semuanya atau sebagian mereka berniat untuk qurban dan sebagian lainnya menginginkan daging, atau sebagian dari mereka) walaupun sebagian orang Islam yang menginginkan berqurban, DAN SEBAGIAN LAINNYA (KAFIR DZIMMI) setiap dari mereka mendapatkan bagian sesuai dengan niatnya ; karena bagian seseorang tidak berkurang pahalanya, dengan adanya keinginan dari orang yang berserikat bukan untuk qurban, meskipun berbeda-beda tujuan taqarrubnya.”
[Lihat Kitab Syarh Muntahā al-Irādāt = Daqaiqu Uli An Nuha Li Syarhi Al Muntaha : Juz 1 Hal 602. Karya Al-Allāmah Manshur Bin Vunus Al-Bahūtiy Al Hanbaliy].
᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisiy Al Hanbaliy rahimahullahu ta'ala menjelaskan dalam kitabnya Al Mughniy ;
وَيَجُوزُ أَنْ يُطْعِمَ مِنْهَا كَافِرًا ، … ؛ لِأَنَّهُ صَدَقَةُ تَطَوُّعٍ ، فَجَازَ إطْعَامُهَا الذِّمِّيَّ وَالْأَسِيرَ، كَسَائِرِ صَدَقَةِ التَّطَوُّعِ “. انتهى
[انظر كتاب “المغني” : ح ٩ ص ٤٥٠ / مسألة الاستحباب أن يأكل ثلث أضحيته ويهدي ثلثها ويتصدق بثلثها / فصل يجوز إطعام الكافر من الأضحية / للامام أبو محمد عبد الله بن أحمد بن محمد بن قدامة الحنبلي (٥٤١ - ٦٢٠ ه) على مختصر: أبي القاسم عمر بن حسين بن عبد الله بن أحمد الخرقي (المتوفى ٣٣٤ ه) / الناشر: مكتبة القاهرة
الطبعة: الأولى، (١٣٨٨ هـ = ١٩٦٨ مـ) - (١٣٨٩ هـ = ١٩٦٩ مـ)]
BOLEH MEMBERI MAKAN UNTUK ORANG KAFIR dari DAGING QURBAN. Sebab ini adalah sedekah sunah maka boleh diberi kepada orang Dzimmi dan tahanan, seperti sedekah sunah lainnya
[Lihat Kitab Al Mughni : Juz 9 Hal 450. Karya Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisiy Al Hanbaliy].
᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam 'Alauddin Al Mardawiy Al Hanbaliy rahimahullahu ta'ala menjelaskan dalam kitabnya Al Inshaf Fi Ma'rifati Ar Rajih Min Al Khilafi :
(وَإِنْ ذَبَحَهَا ذَابِحٌ فِي وَقْتِهَا بِغَيْرِ إذْنٍ أَجْزَأَتْ وَلَا ضَمَانَ عَلَى ذَابِحِهَا) [وَإِذَا ذَبَحَهَا غَيْرُ رَبِّهَا فَتَارَةً يَنْوِيهَا عَنْ صَاحِبِهَا، وَتَارَةً يُطْلِقُ، وَتَارَةً يَنْوِيهَا عَنْ نَفْسِهِ فَإِنْ نَوَى ذَبْحَهَا عَنْ صَاحِبِهَا أَجْزَأَتْ عَنْهُ وَلَا ضَمَانَ عَلَى ذَابِحِهَا] هَذَا الْمَذْهَبُ وَعَلَيْهِ الْأَصْحَابُ وَجَزَمَ بِهِ فِي الْفُرُوعِ، وَغَيْرِهِ " انتهى
[انظر كتاب الإنصاف في معرفة الراجح من الخلاف : ج ٤ ص ٩٣ / كتاب المناسك / باب الهدي والأضاحي / للامام علاء الدين أبو الحسن علي بن سليمان المرداوي الحنبلي (٧١٧ - ٨٨٥ هـ) / الناشر: مطبعة السنة المحمدية، الطبعة: الأولى، ١٣٧٤ هـ - ١٩٥٥ مـ]
Jika seorang jagal menyembelih pada waktunya tanpa izin, maka tetap sah dan tidak ada tanggungan bagi tukang jagalnya.
Kalau disembelih oleh selain pemiliknya, terkadang meniatkan untuk pemiliknya, terkadang secara umum, terkadang meniatkan untuk dirinya. Kalau dia meniatkan ketika menyembelih untuk pemiliknya, hal itu diterima dan tidak ada tanggungan bagi jagalnya. Dan ini adalah pendapat madzhab (Hanbaliy) dan juga pendapat teman-teman. Dan hal itu ditegaskan dalam kitab ‘Al-Furu’ dan lainnya. Selesai
[Lihat kitab Al-Inshof Fi Ma'rifati Ar Rajih Min Al Khilafi : Juz 4 Hal 93. Karya Imam 'Alauddin Al Mardawiy Al Hanbaliy].
5)• 💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Menurut Pengikut Madzhab Imam Dawud Adz Dzahiriy (عند الظاهرية)
وَإِنَّمَا عَنَى عَزَّ وَجَلَّ بِيَقِينٍ مَا يُذَكُّونَهُ لَا مَا يَأْكُلُونَهُ، لِأَنَّهُمْ يَأْكُلُونَ الْمَيْتَةَ، وَالدَّمَ، وَالْخِنْزِيرَ، وَمَا عُمِلَ بِالْخَمْرِ وَظَهَرَتْ فِيهِ؛ فَإِذْ ذَبَائِحُهُمْ وَنَحَائِرُهُمْ حَلَالٌ، فَالتَّفْرِيقُ بَيْنَ الْأُضْحِيَّةِ وَغَيْرِهَا لَا وَجْهَ لَهُ. وَقَوْلُنَا هَذَا هُوَ قَوْلُ أَبِي حَنِيفَةَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَبِي سُلَيْمَانَ. وَرُوِّينَا مِنْ طَرِيقِ ابْنِ أَبِي شَيْبَةَ نَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ قُلْت لِإِبْرَاهِيمَ: صَبِيٌّ لَهُ ظِئْرٌ يَهُودِيٌّ أَيَذْبَحُ أُضْحِيَّتَهُ؟ قَالَ: نَعَمْ. وَمِنْ طَرِيقِ عَبْدِ الرَّزَّاقِ: أَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، وَمَعْمَرٌ، قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ عَطَاءٌ، وَقَالَ مَعْمَرٌ: قَالَ الزُّهْرِيُّ، ثُمَّ اتَّفَقَ عَطَاءٌ، وَالزُّهْرِيُّ قَالَا جَمِيعًا: يَذْبَحُ نُسُكَك الْيَهُودِيُّ وَالنَّصْرَانِيُّ إنْ شِئْت،
قَالَ الزُّهْرِيُّ: وَالْمَرْأَةُ إنْ شِئْت.
وَقَالَ مَالِكٌ: لَا يَذْبَحُهَا إلَّا مُسْلِمٌ، فَإِنْ ذَبَحَهَا كِتَابِيٌّ قَالَ ابْنُ الْقَاسِمِ: يَضْمَنُهَا.
رُوِّينَا مِنْ طَرِيقِ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ قَالَ: لَا يَذْبَحُ أَضَاحِيَّكُمْ الْيَهُودُ، وَلَا النَّصَارَى، لَا يَذْبَحُهَا إلَّا مُسْلِمٌ - وَعَنْ جَرِيرٍ عَنْ قَابُوسَ بْنِ أَبِي ظَبْيَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ لَا يَذْبَحُ أُضْحِيَّتَك إلَّا مُسْلِمٌ. وَعَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ: لَا يَذْبَحُ النُّسُكَ إلَّا مُسْلِمٌ. وَعَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، وَالْحَسَنِ، وَعَطَاءٍ الْخُرَاسَانِيِّ، وَالشَّعْبِيِّ، وَمُجَاهِدٍ، وَعَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ أَيْضًا: لَا يَذْبَحُ النُّسُكَ إلَّا مُسْلِمٌ. انتهى.
[انظر كتاب المحلى بالآثار : ج ٦ ص ٤٤ / كتاب الأضاحي / مسألة للمضحي أن يذبح أضحيته بيده / للامام أبو محمد علي بن أحمد بن سعيد بن حزم الأندلسي [الظاهري] / الناشر: دار الفكر - بيروت بدون السنة].
Sebaliknya, Yang Mahakuasa memaksudkan dengan pasti apa yang mereka ingat, bukan apa yang mereka makan, karena mereka memakan bangkai, darah, babi, dan apa yang dilakukan dengan anggur dan jelas di dalamnya, karena sembelihan kurban hadyi dan kurban udlhiyyah mereka halal, maka tidak ada pembedaan antara kurban dan yang lainnya. Dan perkataan kami ini adalah perkataan Abu Hanifah, Al-Syafi'iy, dan Abu Sulaiman. Dan kami meriwayatkan dari jalan Ibnu Abi Shaybah, atas wewenang Jarir, atas wewenang Mansour, saya berkata kepada Ibrahim: Seorang anak laki-laki yang memiliki unta Yahudi, haruskah dia menyembelih kurbannya? Dia berkata: Ya. Dan dari jalan Abd al-Razzaq: Saya Ibn Juraij, dan Ma'mar. Ibn Juraij berkata: Atho', dan Ma'mar berkata: berkata Al-Zuhri, kemudian Zuhri dan 'Atho` sepakat keduanya berkata : Yahudi atau Nashrani menyembelih nusukmu maka itu sekehendakmu, Zuhri berkata : wanita menyembelih sekehendakmu,
Imam Malik berkata : Hanya seorang Muslim yang boleh menyembelihnya, dan jika kafir kitabiy (ahli kitab) menyembelihnya, Ibn Al-Qasim berkata: Dia harus menjaminnya.
Kami meriwayatkan melalui Jaafar bin Muhammad atas otoritas ayahnya bahwa Ali bin Abi Thalib berkata: Yahudi dan Nasrani, tidak boleh menyembelih kurban-kurban kalian, hanya seorang muslim yang boleh menyembelihnya,
Dan atas wewenang Jarir atas wewenang Qabuus bin Abi Zabyan atas wewenang ayahnya atas wewenang Ibnu Abbas: Tidak ada yang akan menyembelih kurbanmu kecuali seorang Muslim. Dan atas wewenang Abu Sufyan atas wewenang Jabir: Tidak boleh seseorang menyembelih kurban kecuali seorang Muslim. Dari Sa'id bin Jubair , dan Al Hasan, dan 'Arho` Al Khurasaniy, dan As Sa'biy, dan Mujahid, dan 'Atho` bin Abi Rabbah lagi : Tidak boleh menyembelih kurban nusuk kecuali seorang muslim.
[Lihat Kitab Al Muhalla Bi Al Atsar : Juz 6 Hal 44. Karya Imam Ibnu Hazm Al Andalusiy Adz Dzahiriy].
6)• 💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Menurut Ahli Hadits (عند أهل الحديث)
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ جَمِيعًا عَنْ حَاتِمٍ قَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ الْمَدَنِيُّ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ....(إلى وشق الحديث)...
حَتَّى أَتَى بَطْنَ مُحَسِّرٍ فَحَرَّكَ قَلِيلاً ثُمَّ سَلَكَ الطَّرِيقَ الْوُسْطَى الَّتِى تَخْرُجُ عَلَى الْجَمْرَةِ الْكُبْرَى حَتَّى أَتَى الْجَمْرَةَ الَّتِى عِنْدَ الشَّجَرَةِ فَرَمَاهَا بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ يُكَبِّرُ مَعَ كُلِّ حَصَاةٍ مِنْهَا مِثْلِ حَصَى الْخَذْفِ رَمَى مِنْ بَطْنِ الْوَادِى ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَى الْمَنْحَرِ فَنَحَرَ ثَلاَثًا وَسِتِّينَ بِيَدِهِ ثُمَّ أَعْطَى عَلِيًّا فَنَحَرَ مَا غَبَرَ وَأَشْرَكَهُ فِى هَدْيِهِ ثُمَّ أَمَرَ مِنْ كُلِّ بَدَنَةٍ بِبَضْعَةٍ فَجُعِلَتْ فِى قِدْرٍ فَطُبِخَتْ فَأَكَلاَ مِنْ لَحْمِهَا وَشَرِبَا مِنْ مَرَقِهَا .. الحديث.
[رواه مسلم / كتاب الحج / باب حجة النبي صلى الله عليه وسلم / حديث رقم: ٢٩٥١].
.... Sampai di tengah lembah Muhassir, dipercepatnya untanya melalui jalan tengah yang langsung menembus ke Jumratul Kubra. Sampai di Jumrah yang dekat dengan sebatang pohon, beliau melempar dengan tujuh buah batu kerikil sambil membaca takbir pada setiap lemparan. Kemudian beliau terus ke tempat penyembelihan kurban. Di sana beliau menyembelih 63 hewan kurban DENGAN TANGAN BELIAU SENDIRI dan sisanya (37 ekor) diserahkannya kepada Imam Aliy radliyyAllahu 'anhu untukuu menyembelihnya,., Al Hadits.
[HR. Muslim No. Hadits :2951].
💫᪇𖧷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟ Imam Abu Zakariyya Muhyiddin An Nawawiy Asy Syafi'iy rahimahullahu ta'ala menjelaskan dalam kitabnya Al Minhaj Syarhu Shahih Muslim Ibnu Al Hajjaj :
وَفِيهِ اِسْتِحْبَاب تَكْثِير الْهَدْي وَكَانَ هَدْي النَّبِيّ ﷺ فِي تِلْكَ السَّنَة مِائَة بَدَنَة.
وَفِيهِ اِسْتِحْبَاب ذَبْح الْمُهْدِي هَدْيه بِنَفْسِهِ , وَجَوَاز الِاسْتِنَابَة فِيهِ , وَذَلِكَ جَائِز بِالْإِجْمَاعِ إِذَا كَانَ النَّائِب مُسْلِمًا , وَيَجُوز عِنْدنَا أَنْ يَكُون النَّائِب كَافِرًا كِتَابِيًّا بِشَرْطِ أَنْ يَنْوِي صَاحِب الْهَدْي عِنْد دَفْعه إِلَيْهِ أَوْ عِنْد ذَبْحه.
[انظر كتاب المنهاج شرح صحيح مسلم ابن الحجاج : ج ٨ ص ١٩٢ / كتاب الحج الحج بفتح الحاء هو المصدر وبالفتح / باب حجة النبي صلى الله عليه وسلم / للامام أبو زكريا محي الدين النووي الشافعي].
Di dalamnya DIANJURKAN untuk memperbanyak kurban hadyi, dan kurban hadyi Nabi ﷺ pada tahun itu adalah 100 unta.
Di dalamnya, mustahabb dianjurkan orang yang punya kurban hadyi untuk menyembelihi kurban hadyinya sendiri, dan boleh melimpahkan/mewakilkan didalamnya, dan itu diperbolehkan dengan konsensus/Ijma'/kesepakatan ulama ketika wakilnya adalah seorang Muslim, dan boleh menurut kami (Syafi'iyyah) jikalau naib/orang yang mewakilanya seorang kafir kitabi (ahli kitab), dengan syarat pemilik kurban hadyi berniat saat memberikannya kepada wakilnya atau saat menyembelihnya.
[Lihat Kitab Al Minhaj Syarhu Shahih Muslim Ibnu Al Hajjaj : Juz 8 Hal 192. Karya Imam Abu Zakariyya Muhyiddin An Nawawiy Asy Syafi'iy].
Selesai dinukil Jum'at Kliwon malam Sabtu legi
Dikradenan selatan oo3 oo1 Kradenan Srumbung Magelang Jateng 56483
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
٤ ذو الحــجة ١٤٤٤ هـ
٢٣ يـــونــــي ٢٠٢٣ مـ
